Waspada Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul, Satlinmas: Kaya Disengat Kalajengking

Waspada Ubur-ubur di Pantai Gunungkidul, Satlinmas: Kaya Disengat Kalajengking

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 01 Jul 2024 18:14 WIB
Ubur-ubur atau Impes saat ditemukan di pantai Gunungkidul. Foto diunggah Senin (1/7/2024).
Ubur-ubur atau Impes saat ditemukan di pantai Gunungkidul. Foto: dok. Satlinmas Rescue Istimewa Yogyakarta Wilayah Operasi II
Gunungkidul -

Ubur-ubur, atau dalam bahasa lokal disebut Impes, mulai bermunculan di sepanjang Pantai Kukup dan Seruni di Kabupaten Gunungkidul. Wisatawan pun diminta waspada karena jika tersengat, sensasinya seperti disengat kalajengking.

"Ubur-ubur Impes yang ada Pantai Kukup ke Timur sampai Pantai Seruni," jelas Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Yogyakarta Wilayah Operasi II, Marjono kepada wartawan melalui telepon, Senin (1/7/2024).

Marjono mengatakan ubur-ubur Impes memiliki ciri-ciri berwarna biru dan badannya seperti balon udara. Efek sengatannya seperti milik seekor kalajengking.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di bawahnya ada tentakel yang menempel kena kulit sakit, kaya disengat kalajengking," jelasnya.

Dari pengalamannya di lapangan, Marjono mengatakan biota laut tersebut mendekat ke kerumunan orang di laut. Jika tidak banyak orang, ubur-ubur tersebut tidak muncul.

ADVERTISEMENT

"Itu biota laut memang hewan laut yang paling unik kok. Di saat mendarat itu mencari kerumunan orang yang banyak," katanya.

Marjono mengimbau wisatawan untuk tidak panik jika tersengat ubur-ubur. Pertolongan pertama cukup dibasuh menggunakan air tawar.

"Basuh pakai air tawar," ucapnya.

Selain itu, ungkap Marjono, wisatawan bisa menetralisir sengatannya menggunakan campuran cuka serta air, dan dioleskan di bagian yang tersengat.

"Mudah itu cara mengantisipasinya satu botol cukup dengan cuka ditambah air tiga (1/3 komposisi cuka dan airnya)," paparnya.

Munculnya ubur-ubur Impes biasanya muncul pada akhir Juni hingga pertengahan Agustus. Ubur-ubur berbahaya itu muncul karena terjadi perubahan musim. Pihaknya pun sudah menyediakan obat-obatan untuk menangkal efek sengatan biota laut tersebut.

"Itu munculnya karena musimnya dingin, perubahan musim," katanya.

Sejak 23 Juni sampai dengan 1 Juli 2024, Marjono mengatakan sudah ada 141 orang yang tersengat ubur-ubur dengan rata-rata korban anak-anak. 11 di antaranya dilarikan ke RSUD Saptosari karena riwayat sesak napasnya kambuh usai tersengat ubur-ubur Impes.

"Dari 23 Juni sampai sekarang ini sudah 141 pengunjung yang tersengat ubur-ubur Impes," sebutnya.




(apu/cln)

Hide Ads