Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat berkunjung di sepanjang pantai Kulon Progo. Sebab, saat ini sedang ada fenomena kemunculan ubur-ubur, khususnya pada periode Juni-Agustus.
"Kalau untuk kemunculan ubur-ubur itu biasanya di bulan Juni, Juli dan Agustus, karena efek peralihan musim. Dan juga kemunculan angin kencang dan musim dingin, sehingga banyak ubur-ubur yang terbawa arus ke daratan," ujar Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko saat dihubungi detikJogja, Rabu (26/6).
Aris mencatat sudah ada kasus sengatan ubur-ubur di Kulon Progo. Tepatnya di kawasan Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, pada Senin, 24 Juni 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari itu, pihaknya menerima laporan tiga wisatawan asal Banjarnegara, Kebumen, dan Purworejo, yang menjadi korban sengatan ubur-ubur. Beruntung mereka bisa langsung ditangani oleh tim SAR yang bertugas.
"Kronologinya pengunjung sedang bermain air di sebelah barat pemecah gelombang, dan tiba-tiba ada yang merasakan sakit dan panas di bagian tubuh. Personel langsung menghampiri dan membawa ke pos pantau untuk dilakukan tindakan pertolongan pertama. Saat dicek ternyata kena sengatan ubur-ubur," ucapnya.
Aris mengatakan kasus tersebut merupakan laporan pertama di tahun ini. "Iya kasus Glagah kemarin yang pertama buat bulan-bulan ini," ucapnya.
Selama bulan kemunculan ubur-ubur ini, pihaknya telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kemunculan ubur-ubur ini. Tim yang bertugas kini dibekali dengan peralatan P3K lengkap, yang menunjang untuk penanganan kasus sengatan hewan bertentakel itu.
"Upaya dari kami biasanya imbauan ke pengunjung untuk hati-hati. Terus selalu bawa perlengkapan P3K yang lengkap buat penanganan awal jika ditemukan kasus sengatan," ujarnya.
Aris mengimbau para pengunjung pantai agar selalu waspada. Sebab, wujud ubur-ubur tidak terlalu kentara sehingga riskan terinjak dan tersengat.
"Selain itu kami juga peringatkan agar tidak memegang terutama tentakelnya, apabila melihat bermunculan di area pantai. Kepada para orang tua, dimohon untuk benar-benar menjaga anak-anaknya, karena biasanya anak-anak yang paling riskan tersengat," ucapnya.
Sebagai informasi ubur-ubur yang kerap muncul di sepanjang pantai Kulon Progo berwujud laiknya plastik dengan warna kebiruan. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya impes. Meski kebanyakan hewan ini ditemukan sudah dalam kondisi mati, tapi tetap berpotensi menyengat.
Adapun efek sengatan paling umum yakni rasa sakit dan panas pada bagian tubuh yang disengat. Jika tidak segera tertangani, dampak terburuknya bisa menyebabkan mual, pusing hingga sesak nafas.
(apu/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan