Mayat Wanita dengan Tangan Terikat di Saluran Air Pajangan Bantul

Mayat Wanita dengan Tangan Terikat di Saluran Air Pajangan Bantul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 25 Jun 2024 15:46 WIB
Petugas saat melakukan identifikasi di lokasi penemuan mayat perempuan dengan tangan terikat di Pajangan, Bantul.
Petugas saat melakukan identifikasi di lokasi penemuan mayat perempuan dengan tangan terikat di Pajangan, Bantul. Foto: Dok. Polres Bantul
Bantul -

Seorang wanita dengan tangan terikat tali rafia ditemukan meninggal dunia di saluran air Jambean, Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Bantul. Polisi turun tangan dan mengungkap identitas mayat tersebut.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan bahwa kejadian bermula saat saksi yaitu Wartana (58) mencium bau busuk saat melintas di sekitar saluran air sekitar pukul 08.00 WIB. Karena curiga, Wartana menelusuri dari mana sumber bau tersebut.

"Setelah ditelusuri ternyata ada mayat di dalam lubang aliran air menuju ke sungai yang sudah kering," kata Jeffry kepada wartawan, Selasa (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Wartana memberitahukan penemuan tersebut ke warga lainnya dan berlanjut dengan laporan ke Polsek Pajangan. Mendapat laporan tersebut, polisi dan petugas medis mendatangi lokasi.

"Dari pemeriksaan, mayat ditemukan di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 100 cm. Sedangkan posisinya terlentang dan kepala serta tangan tidak kelihatan. Untuk jenis kelaminnya perempuan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, mayat tersebut memiliki tinggi badan sekitar 155 cm, tidak mengenakan celana, dan mengenakan kaus biru yang disarungkan ke badan bagian atas.

"Serta posisi tangan terikat di belakang punggung dengan menggunakan tali rafia. Tali pada tangan mayat itu ditali dengan simpul mati," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dokter Puskesmas Pajangan, mayat tersebut telah meninggal lebih dari tiga hari. Namun, belum ada seminggu, kondisi mayat mulai membusuk.

"Dari hasil identifikasi, ternyata mayat itu bernama Ponirah (56), warga Polaman, Triwidadi, Pajangan, Bantul," jelas Jeffry.

Terkait apakah Ponirah menjadi korban pembunuhan, kepolisian menampiknya. Pasalnya dari hasil penyelidikan ternyata Ponirah selama ini tinggal bersama adiknya yakni Sukirman (52) karena mengalami masalah kejiwaan

"Dari keterangan adik kandungnya, Ponirah sudah pergi dari rumah sejak Idul Adha. Selain itu, Ponirah juga mengalami depresi," ujarnya.

Sedangkan untuk tangan Ponirah yang terikat simpul mati menggunakan tali rafia, Jeffry menyebut yang melakukan adalah adik Ponirah. Hal itu karena Ponirah kerap mengamuk.

"Masih dari keterangan adiknya, Ponirah ini tidak mau minum obat dan sering kambuh. Nah, kalau kambuh itu suka melukai kambing milik tetangga dan akhirnya tangan Ponirah diikat oleh adiknya," pungkasnya.




(cln/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads