Seekor sapi kurban milik Masjid Salafiyah di Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, mati terlilit tali tampar sebelum disembelih. Akhirnya warga hanya berkurban enam ekor kambing jawa.
Sapi kurban milik Masjid Salafiyah diketahui mati sesaat sebelum salat Idul Adha. Salah seorang warga yang patungan, Santosa Budi Wiyana (61), menyebut sapi simental itu satu-satunya sapi kurban di kampungnya.
"Kebetulan untuk kurban sapinya hanya satu," kata Budi kepada detikJogja melalui telepon, Selasa (18/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan sebelum Idul Adha 2024 belum ada warga yang kurban kambing. Namun, pada hari H ada warga yang kurban kambing.
"Pas hari H-nya (saat Idul Adha) itu kambing datang," ungkap panitia kurban Masjid Salafiyah ini.
Lebih lanjut, Budi menyebutkan awalnya ada empat warga yang masing-masing menyumbangkan satu ekor kambing. Namun, setelah sapi kurban mati, akhirnya ada warga yang berinisiatif menambah kambing kurban.
"Kemarin yang positif (mengurbankan satu kambing) itu empat (warga). Berhubung sapi yang kami hanya satu terus mati, inisiatif saya pribadi tambah satu (kambing lagi) lah," tuturnya.
"Jadi ada enam kambing jadinya karena untuk 8-0an warga jadi sedikit. Biar tambah saya tambah satu, teman saya satu (kambing)," imbuhnya.
Budi dan penyumbang lainnya mengaku sudah merelakan sapi kurban yang mati terlilit tali. Pada Idul Adha mendatang, Budi berharap bisa berkurban lebih banyak.
"Teman-teman sudah merelakan. Jadi memang diuji kesabaran kami, memang untuk belajar ikhlas. Mudah-mudahan di tahun datang bisa kurban yang lebih," ujarnya.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan