Detik-detik Sapi Kurban Mati Terlilit Tali Sebelum Disembelih di Gunungkidul

Detik-detik Sapi Kurban Mati Terlilit Tali Sebelum Disembelih di Gunungkidul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Selasa, 18 Jun 2024 17:19 WIB
Kondisi sapi kurban yang mati telilit tali di Padukuhan Degok V, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Kondisi sapi kurban yang mati telilit tali di Padukuhan Degok V, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. (Foto: dok. Lurah Dengok, Suyanto)
Gunungkidul -

Seekor sapi kurban milik Masjid Salafiyah di Padukuhan Dengok V, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul,mati sebelum disembelih. Sapi itu mati diduga karena terlilit tali.

Sapi kurban milik Masjid Salafiyah yang mati itu diketahui berjenis simental. Seorang panitia penyembelihan hewan kurban masjid Salafiyah, Santosa Budi Wiyana (61), mengatakan sapi tersebut dibeli oleh tujuh warga lainnya termasuk dirinya.

"Bukan sumbangan itu, iuran kami bertujuh," kata Budi kepada detikJogja saat dihubungi via telepon, Selasa (18/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan sapi yang bakal dikurbankan itu awalnya dibawa ke kebun masjid di sebelah selatan. Sapi yang dibeli oleh tujuh warga seharga Rp 23,5 juta itu diikat menggunakan dua tampar ke dua pohon jati berjarak sekitar 25 meter dari masjid.

"Sore sebelum magrib diantar ke kebun sebelah masjid (Salafiyah)," ungkap Budi.

ADVERTISEMENT

Saat sapi sudah diikat di kebun sebelah selatan masjid Salafiyah, Budi sempat menengok sapi jantan tersebut. Bahkan, dia juga sempat membawakan pakan berupa rumput untuk sapi kurban itu.

"Saya tengok dan saya bawa rumput dari rumah. Saya tiga kali tengok itu," ujarnya.

Saat itu, Budi menerangkan sapi tersebut masih dalam kondisi baik-baik saja. "Jadi tidak ada gejala-gejala sapi itu sakit," tuturnya.

Budi mengatakan dirinya juga sempat menengok kembali sapi tersebut pada malam harinya. Saat itu anak-anak di kampung sedang mengumandangkan takbir menyambut Idul Adha 2024.

"Malam pun juga ditengok. Anak-anak juga pada takbiran itu," jelas Budi.

Suara sapi saat itu tidak terdengar karena takbiran di Masjid Salafiyah diiringi musik rebana. Saat itu sapi tersebut tampak masih berdiri.

"(Sapinya) masih berdiri," ucapnya.

Sebelum pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Salafiyah, Budi mengatakan dirinya mendapatkan kabar sapi tersebut sudah tidak bergerak. Lalu dia mengecek langsung kondisi sapi simental itu.

"Paginya ada anak-anak datang lari menemui saya, 'Pak sapinya kok nggak berdiri'. Akhirnya saya tengok," kisahnya.

"Saya tengok kok kayanya nggak bernapas. Saya sentuh pakai kaki 'oh sudah mati'," kata Budi seraya tertawa.

Usai salat Idul Adha, sapi tersebut dikuburkan kebun samping rumah Budi. "Wong di samping rumah nguburnya," tuturnya.

Viral di Media Sosial

Kabar viral tersebut diunggah oleh akun resmi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Padukuhan Dengok @kim_padukuhandengok pada Senin (17/6/2024). Akun tersebut menulis jemaah Masjid Salafiyah berduka karena sapi kurban mati sebelum disembelih.

"Duka menyelimuti jamaah masjid Salafiyah, RT:15 Dengok dan sekitarnya. Gagal disembelih sapi kurban dan masjid belum jadi," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Selasa (18/6).

Tampak seekor sapi siemental terlilit tampak berwarna biru di sebuah pohon. Mulut sapi itu sudah terbuka dan matanya tertutup.

Terlihat satu kaki sapi seakan memeluk pohon tersebut. Sapi itu terkulai di atas tanah. Tampar berwarna biru terlihat mengikat moncong sapi tersebut.

Mati Terlilit Tali Tampar

Budi menduga sapi kurban milik Masjid Salafiyah itu mati akibat terlilit tampar. Dia mengatakan tampar itu mengikat leher dan hidung sapi.

Sebab kaki kanan depan sapi tersebut terlilit tampar, Budi menjelaskan kemungkinan sapi tersebut berusaha membebaskan kakinya dari ikatan itu.

"Musibahnya itu karena kaki depannya itu terlilit tali (tampar)," jelasnya.

Sapi tersebut diduga berusaha membebaskan lilitan tampar di kaki kanan depan menggunakan tanduknya. Sebab itu, ikatan tampar di tubuh sapi tersebut lebih kuat.

"Kemungkinan kepalanya dan tanduknya ingin membebaskan tali itu. Malah tambah kenceng ikatannya itu," terangnya.




(aku/ams)

Hide Ads