Bacaan Niat Puasa Arafah 2024 Arab dan Latin Beserta Keutamaannya

Bacaan Niat Puasa Arafah 2024 Arab dan Latin Beserta Keutamaannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 15 Jun 2024 18:46 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi niat puasa. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Jogja -

Tiap tahun, umat Islam dapat mengerjakan puasa sunnah Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah. Biarpun tergolong sunnah, puasa ini memiliki keutamaan yang sayang apabila dilewatkan begitu saja. Sebelum memulai puasa, yuk, ketahui bacaan niat puasa Arafah 2024 dan keutamaannya berikut ini!

Tanggal 9 Dzulhijjah masuk ke dalam hari-hari awal Dzulhijjah yang padanya, berbuat amal shalih sangat dicintai Allah SWT. Dikutip dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Rasulullah SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامِ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Rasulullah menjawab, 'Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu (mati syahid).'" (HR Bukhari no 969 dan Tirmidzi no 757).

Sebagaimana amal ibadah lainnya, puasa juga harus dilandasi dengan niat. Tanpanya, suatu ibadah tidak sempurna. Dilansir laman NU Jawa Tengah, ada sebuah hadits terkenal yang berbunyi:

ADVERTISEMENT

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.

Artinya: "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya."

Oleh karena itu, sebelum menunaikan puasa Arafah, detikers semestinya berniat terlebih dahulu. Mari simak paparan di bawah ini seputar bacaan niat puasa Arafah dan keutamaannya!

Niat Puasa Arafah

Diambil dari NU Online, niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya, "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Namun, bagi detikers yang memilih untuk berniat dalam hati (tanpa melafalkannya), puasanya tetap sah. Sebab, Rasulullah sendiri tidak pernah mengajarkan bacaan niat untuk puasa Arafah.

Disadur dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi, Imam Ibnu Taimiyah berkata,

فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَقُولُ قَبْلَ التَّكْبِيرِ شَيْئًا وَلَمْ يَكُنْ يَتَلَفَظُ بِالنِّيَّةِ لَا ! ا في الطَّهَارَةِ وَلَا فِي الصَّلَاةِ وَلَا : في الصيام وَلَا فِي الْحَجَ. وَلَا غَيْرِهَا مِنْ الْعِبَادَاتِ وَلَا خُلَفَاؤُهُ وَلَا أَمَرَ أَحَدًا ) أن يَتَلَفَظَ بِالنِّيَّةِ.. وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ مُسْتَحَبًّا لَفَعَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَعَلِمَهُ الْمُسْلِمُونَ.

Artinya: "Nabi Muhammad, beliau sebelum ber-takbiratul ihram tidak membaca apapun, beliau juga tidak melafadzkan niat baik sebelum bersuci, sebelum sholat, sebelum berpuasa, sebelum berhaji, maupun ibadah-ibadah lain. Para Khulafaur Rasyidin juga demikian. Nabi Muhammad pun tidak pernah memerintahkan pada seorang pun untuk melafadzkan niat... Seandainya melafadzkan niat adalah hal yang dianjurkan maka tentunya sudah dilakukan oleh Nabi dan pasti itu diketahui oleh umat Islam." (Majmu' al-Fatawa XXII hal 221-222)

Keutamaan Puasa Arafah

Dalam buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, keutamaan puasa Arafah tertera dalam hadits di bawah ini:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim no 1162)

Lalu, timbul pertanyaan, apakah dosa yang dihapus besar atau kecil? Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim berkata,

قَالُوا وَالْمُرَادُ بِهَا الصَّغَابِرُ وَسَبَقَ بَيَانُ مِثْلِ هَذَا فِي تَكْفِيرِ الْخَطَايَا بِالْوُضُوءِ وَذَكَرْنَا هُنَاكَ أَنَّهُ إِنْ لَمْ تَكُنْ صَغَابِرُ يُرْجَى التَّخْفِيفُ مِنَ الْكَبَابِرِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ رفعت دَرَجَات

Artinya: "Ulama menerangkan bahwa dosa yang dihapuskan ialah dosa-dosa kecil, telah lewat juga penjelasan yang mirip ini tentang dihapuskannya dosa dengan amalan berwudhu. Dan kami telah sebutkan di tempat itu apabila dia tidak memiliki dosa-dosa kecil maka diharapkan dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika tidak maka derajatnya ditinggikan."

Adapun terkait lingkup pengampunannya, para ulama memiliki tiga pendapat. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Al-Muzhir berpendapat bahwa Allah akan menjaga seseorang dari melakukan dosa hingga tahun berikutnya. Ada pula pendapat yang menyebut bahwa orang tersebut akan diberi rahmat dan pahala yang dapat menjadi penghapus dosa-dosanya.

2. Al-Faqih al-Mawardi berpendapat bahwa Allah akan menghapuskan dosanya selama dua tahun, yakni tahun lalu dan tahun depan. Artinya, dosa seorang hamba yang mengerjakan puasa Arafah akan benar-benar dihapuskan secara keseluruhan dalam jangka waktu dua tahun tersebut.

3. Al-Allamah Shalih al-Fauzan berpendapat bahwa jika orang yang mengerjakan puasa Arafah terjatuh dalam maksiat, maka ia akan diberi petunjuk untuk bertaubat.

Terkait pendapat yang benar, hanya Allah-lah yang tahu. Wallahu a'lam bish-shawab. Demikian uraian ringkas seputar bacaan niat puasa Arafah dan keutamaannya. Jangan sampai terlewat, ya, Dab!




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads