Lafadz Takbir Idul Adha: Arab, Latin, dan Artinya

Lafadz Takbir Idul Adha: Arab, Latin, dan Artinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 15 Jun 2024 14:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi takbiran Idul Adha Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS
Jogja -

Umat Islam disunnahkan untuk membaca takbir pada Hari Raya Idul Adha. Seperti apa bacaan takbirnya? Berikut ini lafadz takbir Idul Adha, lengkap dari Arab, Latin, dan artinya.

Dikutip dari buku Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa, terdapat dua jenis takbir, yakni mutlak dan muqayyad. Takbir mutlak adalah takbir yang disyariatkan tiap waktu, baik malam ataupun siang.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidak ada satu haripun yang lebih agung dan dicintai Allah beramal pada hari tersebut daripada sepuluh hari ini, maka perbanyaklah takbir dan tahmid pada hari-hari tersebut." (HR Ahmad no 224).

Sementara itu, takbir muqayyad adalah takbir yang disyariatkan pada waktu tertentu saja. Salah satu waktu yang disyariatkan adalah membaca takbir Hari Raya Idul Adha.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Idul Adha 2024 akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024 yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1445 H. Untuk itu, ketahui lafadz takbir Idul Adah berikut ini.

Bacaan Takbir Idul Adha

Berdasar uraian dalam majalah Asy-Syariah bertajuk Hukum-hukum Seputar Hari Raya, tidak ada riwayat shahih yang bersumber langsung dari Rasulullah SAW terkait bacaan takbirnya. Adapun dari sahabat, ada beberapa riwayat.

Pertama, dari Ibnu Mas'ud:

أَنَّهُ كَانَ يُكَبَرُ أَيَّامَ التَّشْرِيْقِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kedua, dari Ibnu Abbas:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ اللهُ أَكْبَرُ وَأَجَلُّ اللَّهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا

Ketiga, dari Salman Al-Khair:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا

Imam As-Shan'ani berkata, "Dalam kitab-kitab syarah hadits terdapat banyak bacaan takbir dan dianggap baik oleh sejumlah ulama. Hal ini menunjukkan kemudahan dalam perkara ini dan kemutlakan ayat menunjukkan hal tersebut."

Adapun takbir yang lazim dibaca di masyarakat, sebagaimana dilansir NU Online, adalah:

.اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Arab Latin: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar. Segala puji bagi-Nya."

Waktu Membaca Takbir Idul Adha

Takbir muqayyad Idul Adha dimulai sejak fajar hari Arafah sampai ashar hari Tasyrik. Imam Ahmad pernah ditanya, "Dengan hadits apa engkau berpendapat bahwa takbir itu dimulai sejak sholat fajar hari Arafah hingga ashar hari Tasyrik?" Imam Ahmad menjawab, "Dengan ijma'Umar, Ali, Ibnu Abbas, dan Ibnu Mas'ud."

Imam Ibnu Qudamah berkata menjelaskan lebih lanjut, "Al-Qadhi berkata, 'Takbir pada hari raya kurban (Idul Adha) ada yang mutlak dan ada yang muqayyad. Takbir muqayyad dilakukan setelah sholat dan takbir mutlak dilakukan di setiap keadaan, di pasar-pasar dari setiap waktu."

Dikutip lagi dari NU Online, Syaikh Abu Abdillah Muhammad ibnu Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib berkata, "Takbir Muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah. Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah),"

Kesimpulannya, takbir Idul Adha dilaksanakan usai sholat selama rentang tanggal 9-13 Dzulhijjah. Wallahu a'lam bish-shawab.

Hukum Takbir Idul Adha

Dilansir detikHikmah, hukum takbir Idul Adha adalah sunnah. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Sayyid Sabiq dalam bukunya, Fiqih Sunnah, dan Syaikh Alauddin Za'tari dalam buku Fiqh Al-Ibadat: Ilmiyyan ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi'i.

Hukum ini berlaku bagi kaum laki-laki maupun perempuan, baik yang sedang mukim ataupun tidak (bepergian). Kecuali bagi orang yang sedang haji, sebab, ia membaca talbiyah selama keadaan ihram sampai tahallul.

Adapun dalil takbir Idul Adha dalam Al-Quran terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 203. Ini bunyinya diambil dari Quran Kementerian Agama:

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya: "Berdzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."

Demikian lafadz takbir Idul Adha lengkap dengan Arab, latin, dan artinya. Semoga membantu, ya!




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads