5 Khutbah Idul Adha Tentang Keutamaan Kurban dan Amalan Lainnya

5 Khutbah Idul Adha Tentang Keutamaan Kurban dan Amalan Lainnya

Anindya Milagsita - detikJogja
Jumat, 14 Jun 2024 15:41 WIB
Ilustrasi Khutbah.
Ilustrasi khutbah Idul Adha Foto: Raka Dwi Wicaksana/Unsplash
Jogja -

Selepas sholat Idul Adha , biasanya imam maupun khatib akan menyampaikan khutbah yang berkaitan erat dengan Hari Raya Idul Adha. Sebagai referensi, berikut kumpulan khutbah Idul Adha 2024 tentang keutamaan kurban dan amalan lainnya yang perlu untuk diketahui oleh kaum muslim.

Merujuk dari buku 'Komunikasi Islam' karya Muslimin, khutbah secara istilah berasal dari bahasa Arab yang disebut sebagai khataba, yakhtubu, hingga khuthbatan. Istilah tersebut dapat diartikan sebagai berpidato atau berkhutbah. Salah satu waktu disampaikannya khutbah adalah pada Hari Raya Idul Adha. Biasanya khutbah akan disampaikan setelah ibadah sholat Idul Adha selesai dikerjakan.

Selain disampaikan oleh imam maupun khatib setelah sholat Ied, khutbah Idul Adha 2024 juga bisa menjadi referensi bacaan bagi kaum muslim. Salah satunya sebagai cara untuk lebih memaknai kehadiran hari raya kurban yang dinanti-nantikan oleh umat Islam kali ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang memerlukan contoh khutbah Idul Adha 2024, detikJogja telah merangkum beberapa pilihannya. Simak baik-baik 5 khutbah Idul Adha 2024 tentang keutamaan kurban dan amalan lainnya melalui paparan berikut.

Kumpulan Khutbah Idul Adha 2024

Berikut contoh khutbah Idul Adha 2024 secara singkat yang dirangkum dari buku 'Kumpulan Naskah Khutbah Idul Fitri & Idul Adha' terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI hingga laman resmi Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, dan Muhammadiyah.

ADVERTISEMENT

Contoh Khutbah Idul Adha 2024 #1: Manifestasi Nilai Pengorbanan

Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Hari ini kita merayakan ldul Adha. Kita diajak untuk menyertai secara kejiwaan peristiwa haji di tanah suci dan kita yang berada di tanah air menyembelih hewan kurban. Berkurban bukan semata-mata dituntut untuk membahagiakan fakir miskin dengan daging yang dibagi-bagikan, namun hendaknya kita mampu mengambil 'ibroh tentang makna dan manifestasi nilai pengorbanan dalam kehidupan personal dan manifestasi nilai pengorbanan dalam kehidupan personal dan komunal.

Berkumpulnya kita di tempat ini pada hakikatnya sedang mengenang peristiwa yang bersejarah, yakni ketika Allah SWT memerintahkan Ibrahim AS untuk melakukan penyembelihan terhadap putra kesayangannya yaitu Ismail AS. Peristiwa ini menakjubkan dan penuh dengan hikmah sehingga patut menjadi teladan sepanjang masa, karena perintah Allah SWT ini tergolong aneh, sulit diterima akal sehat.

lbadah kurban menegakkan ujian iman, hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 124. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

۞ وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًاۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ ۝١٢٤

Wa idzibtalâ ibrâhîma rabbuhû bikalimâtin fa atammahunn, qâla innî jâ'iluka lin-nâsi imâmâ, qâla wa min dzurriyyatî, qâla lâ yanâlu 'ahdidh-dhâlimîn.

Artinya: "(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, 'Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.' Dia (Ibrahim) berkata, '(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.' Allah berfirman, '(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim'."

Ujian yang dilalui Nabi Ibrahim AS berawal dari kediktatoran penguasa pada era itu, yaitu Raja Namrud. Kemudian pertentangan akidah dengan ayahnya yang musyrik, membersihkan kakbah dari berhala dan ujian yang paling berat adalah ketika diperintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail AS.

Sebagai bukti ketundukan kepada Allah, ditegaskan dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 37. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ ۝٣٧

"Lay yanâlallâha luḫûmuhâ wa lâ dimâ'uhâ wa lâkiy yanâluhut-taqwâ mingkum, kadzâlika sakhkharahâ lakum litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum, wa basysyiril-muḫsinîn."

Artinya: "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin."

Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Dari uraian tentang hikmah ajaran kurban di atas seyogyanya kita mampu memanifestasikan nilai-nilai pengorbanan itu dalam kehidupan kita.

Contoh Khutbah Idul Adha 2024 #2: Keutamaan Kurban bagi Orang Beriman

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan limpahan nikmat-Nya kepada kita. Di antara limpahan nikmat tersebut adalah nikmat umur panjang dan nikmat kesehatan. Ini adalah nikmat terbesar yang diberikan Allah. Kita yakin dan percaya tanpa adanya dua nikmat ini, kita pasti tak akan bisa atau mampu melangkahkan kaki, mengayunkan tangan datang ke tempat ini untuk bersujud kepada Allah SWT.

Maka, selagi Allah SWT memberikan dua nikmat ini kepada kita, maka jangan sia-siakan untuk meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Sholawat dan salam mari kita haturkan kepada Rasulullah SAW.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Tanpa disangka-sangka Allah SWT kembali mempertemukan kita di hari Idul Adha atau dalam istilah lainnya juga dikenal dengan udhiyah yang artinya hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha.

Idul Adha merupakan ibadah sembelihan hewan kurban yang kita laksanakan sebagai bentuk wujud rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang telah kita kerjakan barusan ini.

Sebagaimana Allah SWT berfirman:

فَـصَـلِّ لـِرَّبِّـكَ وَانْـحَـرْ

Artinya: "Maka dirikanlah sholat dan berkurbanlah" (Q.S. Al-Kautsar: 2).

Tata pelaksanaan ibadah kurban juga didasari oleh hadis dari Rasulullah. Dari Abi hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang memiliki kelapangan tapi tidak menyembelih kurban, janganlah mendekati tempat shalat kami" (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Hadis di atas, setidaknya memberikan sinyal yang menunjukkan kepada kita betapa pentingnya ibadah kurban itu kita laksanakan. Oleh karena itu khatib mengajak kita semua kalau pada saat kita tidak mampu untuk berkurban, maka setelah ini kita mulai meniatkan dan membulatkan tekad kita untuk melaksanakan kurban di tahun besok.

Berkurban merupakan ibadah yang paling dicintai Allah. Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari nahr kecuali mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban). Hewan itu nanti pada hari kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya. Dan darah itu di sisi Allah SWT segera menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah" (HR. Tirmidzi 1493 dan Ibnu Majah 3126).

Wahai orang-orang beriman yakinlah ibadah kurban yang kita kerjakan ini, tidak akan membuat kita rugi. Karena Allah pasti memberikan balasan, kebaikan, serta keselamatan dan keberkahan bagi kita yang selalu menjalankan segala yang diperintahkan-Nya.

Contoh Khutbah Idul Adha 2024 #3: Hikmah Qurban Ikhlas di Dunia dan Akhirat

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd.

Marilah kita senantiasa bersyukur dan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Kita masih diberi nikmat iman dan Islam, kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah kepada Allah SWT, termasuk melaksanakan shalat Idul Adha pada pagi hari ini.

Kemudian sholawat serta salam, kita haturkan ke pangkuan baginda Nabi Besar Muhammad SAW, seorang manusia mulia dan nabi terakhir yang dipilih Allah SWT untuk menjadi teladan (uswah) bagi seluruh umat manusia sepanjang masa.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Kaum muslimin jemaah Iedil Adha rahimakumullah,

Pada pagi hari ini, kaum Muslimin yang menunaikan ibadah haji sebagai tamu Allah SWT, dhuyufurrahman, telah berkumpul melaksanakan wukuf di Arafah dan sedang berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul 'Aqabah. Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka datang dengan latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan strata sosial yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid meng-Esakan Allah SWT semata.

Bagi kaum muslimin yang belum memiliki kemampuan menjadi tamu Allah SWT, mereka melaksanakan shalat Idul Adha dan ibadah kurban, sesuai dengan kemampuannya di manapun mereka berada. Ibadah kurban yang dilaksanakan kaum muslimin, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.

Kaum muslimin jemaah Iedil Adha rahimakumullah,

Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini memiliki pondasi kuat dan memiliki akar sejarah panjang dalam tradisi rasul-rasul terdahulu. Ajaran kurban dan praktiknya telah ditunjukkan secara sinergik oleh para nabi dan rasul hingga Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Ibrahim AS.

Dalam ibadah kurban, nilai yang paling esensial adalah sikap batin berupa keikhlasan, ketaatan dan kejujuran. Tindakan lahiriyah tetap penting, kalau memang muncul dari niat yang tulus. Sering kita digoda setan agar tidak melaksanakan ibadah kurban karena khawatir tidak ikhlas. Dalam surat al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللهَ لُحُوْمُهَا وَلأَ دِمَاءُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَقْوَى مِنْكٌم

Artinya: "Tidak akan sampai kepada Allah daging (hewan) itu, dan tidak pula darahnya, tetapi yang akan sampai kepada-Nya adalah takwa dari kamu".

Hal tersebut sejalan dengan peringatan Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk luarmu dan harta bendamu, tetapi Dia melihat hatimu dan perbuatanmu" (HR Bukhari dan Muslim).

Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu dan tadharru, kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk mentaati perintahnya dan menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Contoh Khutbah Idul Adha 2024 #4: Haji dan Kurban, Barometer Keimanan dan Ketakwaan

Jemaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Perlu kita ingat kembali, ada dua momentum ibadah yang tidak bisa lepas dari Hari Raya Idul Adha. Dua ibadah tersebut membutuhkan keikhlasan tingkat tinggi dan bisa menjadi salah satu barometer keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kedua ibadah ini juga harus dilakukan di waktu khusus yakni hanya di bulan Dzulhijjah yang merupakan salah satu bulan mulia dalam agama Islam.

Dibutuhkan tekad yang kuat, didukung kemampuan moril dan materiil memadai, jika kita ingin menjalankan ibadah penyempurna keislaman kita. Kedua ibadah tersebut juga bukan hanya memiliki dimensi vertikal kepada Allah swt, namun juga memiliki dimensi horizontal atau sosial kepada sesama manusia. Apakah dua ibadah tersebut? Kedua ibadah tersebut adalah kurban dan haji.

Jemaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Terkait dengan perintah berkurban, Allah telah memerintahkannya dalam Al-Quran Surat Al-Kautsar:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣

Innâ a'thainâkal-kautsar. Fa shalli lirabbika wan-ḫar. Inna syâni'aka huwal-abtar.

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."

Ayat ini tegas memerintahkan kita berkurban untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita diperintahkan untuk menyisihkan harta yang kita miliki dan berbagai daging hewan kurban demi mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sesuai dengan makna kata kurban itu sendiri yang berasal dari kata qariba - yaqrabu - qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat dalam artian mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya.

Jemaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Seperti ibadah kurban yang menjadi barometer keimanan, ibadah haji pun demikian juga. Haji merupakan kepatuhan pada perintah Allah dengan harus menempuh perjalanan yang lama dan panjang. Keimanan kita diuji dengan harus mengeluarkan jutaan rupiah dari penghasilan kita, menunggu antrean panjang untuk berangkat, meninggalkan rumah dan keluarga yang kita cintai, meninggalkan pekerjaan yang menjadi sumber kehidupan kita, dan harus fokus hanya untuk beribadah kepada Allah.

Beratnya ujian keimanan ini sehingga penting bagi setiap orang yang berhaji untuk memantapkan niat berhaji karena Allah SWT, bukan karena yang lainnya. Allah telah mengingatkan dalam Al-Quran:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِۗ

Artinya: "Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah" (Q.S. Al-Baqarah: 196).

Haji sebagai barometer keimanan bisa terlihat dari kedisiplinan dan kepatuhan jemaah dalam menjalankan rukun dan wajib haji seperti ihram, tawaf, sa'i, dan wukuf di Arafah, mabit dan melempar jumrah. Semua memerlukan kekuatan fisik dan mental sebagai cermin kedalaman spiritual dan keimanan seorang Muslim. Dua helai pakaian putih jemaah menjadi simbol kepasrahan bahwa kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya tanpa membawa materi dunia.

Jemaah sholat Idul Adha rahimakumullah,

Demikian khutbah Idul Adha ini, semoga bisa memotivasi dan menginspirasi kita semua untuk dapat menjalankan perintah Allah yakni berkurban dan berhaji ke Baitullah sebagai barometer keimanan kita. Aamiin.

Contoh Khutbah Idul Adha 2024 #5: Tauhid Aktif Nabi Ibrahim

Jemaah Id yang berbahagia,

Idul Adha adalah saat kita diingatkan kembali kepada riwayat perjalanan seorang Nabi teladan, seorang Nabi yang penuh dengan uswah hasanah. dengan ketekunannya mencari Tuhan pencipta sekaligus pemelihara alam semesta. Dialah Nabi Ibrahim as, dengan daya nalar yang kritis Nabi Ibrahim melihat keberadaan alam semesta yang sangat indah dan teratur tidak mungkin kalau tidak ada penciptanya. Maka setelah pengembaraan pikirannya mencari Tuhan maka akhirnya beliau menemukan jawaban seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran:

فَلَمَّا رَءَا ٱلشَّمۡسَ بَازِغَةٗ قَالَ هَٰذَا رَبِّي هَٰذَآ أَكۡبَرُۖ فَلَمَّآ أَفَلَتۡ قَالَ يَٰقَوۡمِ إِنِّي بَرِيٓءٞ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ إِنِّي وَجَّهۡتُ وَجۡهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ حَنِيفٗاۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

"Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini lebih besar." Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan." Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik" ( Q.S. Al-An'am: 78-79).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Banyak sekali ayat Al-Quran maupun al-Hadits yang menyatakan bahwa indikator iman itu adalah amal baik dan akhlak karimah. Diantaranya hadits yang berbunyi:

عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ " رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, pembantu Rasulullah saw, dari Nabi saw bersabda, 'Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri'." (HR. Bukhari dan Muslim).

Iman yang aktif adalah keyakinan yang diejawantahkan dalam bentuk amal shaleh atau amal yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, tetangga serta masyarakat pada umumnya serta bermanfaat bagi kelestarian alam semesta. Iman aktif jika dimanifestasikan dalam perayaan Idul Adha adalah di samping sholat Id juga kita dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban.

Iman aktif seseorang tidak hanya memiliki kesalehan individual juga dia melaksanakan kesholehan sosial. Kurban adalah salah satu bentuk kesalehan sosial yang berimplikasi kepada keberagamaan kita. Barangsiapa yang mampu lalu tidak berkurban maka ancamannya tidak boleh mendekat kepada tempat sholat kami (Rasul SAW).

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Di akhir khutbah ini, khatib ingin mengajak kita semua memanfaatkan kesempatan yang ada untuk selalu berbuat baik. Mumpung masih diberi kesempatan hidup oleh Allah yang entah sampai kapan sisa umur ini masih ada. Sungguh alangkah indahnya jika umur yang tersisa ini kita gunakan untuk hal hal yang bermanfaat sehingga menjadi umur yang dipenuhi kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi barakah Allah. Harta yang kita punya, mari kita gunakan untuk kepentingan kebaikan, kita gunakan untuk meraih kesenangan di akhirat yang abadi. Jangan sampai kita menyesal berkepanjangan ketika kita berada di alam keabadian.

Demikian tadi rangkuman mengenai 5 khutbah Idul Adha 2024 yang membahas tentang hewan kurban dan amalan-amalan lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads