Guna munculkan efek jera, para warga Kampung Mendungan, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja memajang foto pembuang sampah sembarangan di areanya. Foto tersebut dipajang di tepi jalan.
Sebagai informasi, Kampung Mendungan cukup dekat dengan TPS3R Nitikan dan Kranon. Tak ayal banyak warga luar yang kerap membuang sampah sembarangan di Mendungan.
Salah satu warga Mendungan yang juga inisiator pemajangan foto ini, Miftah Farid, mengungkap awal mula 'hukuman' ini diterapkan. Dia menyebut ide awal 'hukuman' ini berawal saat TPST 3R Nitikan sempat ditutup karena sampah yang terlalu penuh untuk diolah akhir 2023 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin banyak orang yang buang sampah di situ (TPST 3R Nitikan) pagi atau sore, lalu tutup. Lalu membuang sampah di RT 31, banyak dibuang di dekat area bank sampah sama di ujung gang," ujar Farid saat ditemui wartawan di kampung Mendungan, Kamis (13/6/2024).
Lantaran semakin masifnya pembuang sampah sembarangan di wilayahnya, para warga berinsiatif memasang CCTV. Pemasangan CCTV ini dilakukan sekitar bulan Oktober atau November 2023 silam.
"Beli pakai kas RT, CCTV ada dua titik. Ada di ujung selatan dan utara. Titik-titik yang memang sering digunakan buang sampah," jelas Farid.
Pemasangan CCTV itu pun sempat membuahkan hasil. Ada satu orang di luar wilayahnya yang diketahui identitasnya dan dilakukan penindakan oleh warga. Namun, sampai sejauh ini baru satu orang tersebut yang berhasil diketahui.
"Akhirnya kerekam lalu didatangi ke rumahnya. Lalu diminta untuk ambil sampahnya dan difoto," ungkapnya.
![]() |
Lantaran baru hanya ada satu orang yang diketahui identitasnya, dan masih adanya pembuang sampah sembarangan, warga kemudian berinisiatif mencetak foto pelaku-pelaku pembuang sampah sembarangan.
Awalnya hanya dibuat poster dan dipasang di pos ronda milik RT 31. Farid lalu mengusulkan untuk sekalian dibuat banner dan dipasang di pinggir jalan di mana sering menjadi tempat pembuangan sampah sembarangan.
"Banner kita pasang Selasa (11/6) pagi, awalnya cuma poster di masing-masing pos ronda. Terus saya usul dicetak banner dan dipasang di empat titik," jelasnya
"Banner untuk efek jera, kalau dia lihat ada fotonya (di banner)," ujar Farid menambahkan.
Banner tersebut menurut Farid, dicetak juga dengan menggunakan dana kas RT. Cara tersebut pun membuahkan hasil, selama banner dipasang sampai sekarang, belum ada lagi orang yang berani membuang sampah di area RT 31.
Lebih lanjut, Farid meyakini para pembuang sampah sembarangan ini berasal dari luar wilayahnya. Sebab, warga RT 31 sudah mengelola sampahnya secara mandiri, sampah anorganik dipilah, dan dijual ke pengepul.
"Ada program dari kelurahan pemasangan biopori, sampah-sampah organik dimasukkan biopori," pungkasnya.
(cln/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu