Mahasiswa Kena Pukul Saat Aksi di DPRD DIY Lapor ke Polda

Mahasiswa Kena Pukul Saat Aksi di DPRD DIY Lapor ke Polda

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 12:07 WIB
Ratusan mahasiswa menggeruduk Gedung DPRD DIY, Malioboro, Kota Jogja, Senin (10/6/2024).
Mass a mahasiswa menggeruduk Gedung DPRD DIY, Malioboro, Kota Jogja tolak Tapera, Senin (10/6/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Seorang mahasiswa mengaku kena pukul aparat hingga terluka saat melakukan aksi di DPRD DIY beberapa waktu lalu. Atas kejadian tersebut, mahasiswa bernama Ahmad Tomi Wijaya itu disebut lapor ke Polda DIY.

Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma membenarkan hal tersebut. Dari informasi yang diterimanya, Tomi melapor ke Polda DIY, Selasa (11/6/2024).

"Informasi terakhir dari korban melapor ke Polda semalam, ya lapor ke Polda ndak ke Polresta. Kita masih menunggu bagaimana," jelas Aditya saat dijumpai wartawan di Balai Kota Jogja, Rabu (12/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sih berharap, tetap proses hukumnya, karena lapor ke Polda ya Polda yang nganu (memproses), ya ditangani Polda," sambungnya.

Aditya mengatakan sudah memeriksa satpam-satpam DPRD DIY yang disebut melakukan tindakan represif. Pemeriksaan itu dia lakukan usai aksi mahasiswa rampung, Senin (10/6) lalu.

ADVERTISEMENT

"Kalau untuk teman-teman satpam di DPRD sudah kita mintai keterangan. Sore itu selesai kegiatan malamnya langsung kita mintai keterangan," terang Aditya.

"Empat atau lima orang kemarin. Sementara sekuriti dulu karena waktu itu kita berharap dari korban melapor ke Polresta tapi ditunggu tidak datang," sambungnya.

CCTV DPRD DIY Ternyata Mati

Aditya sempat mengatakan pihaknya bakal memeriksa rekaman CCTV DPRD DIY untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Namun urung dilakukan karena CCTV DPRD DIY mati.

"CCTV DPRD itu mati, kita berdasarkan video yang dari humas kita maupun DPRD. Pada saat itu kan ada yang video tuh," jelas dia.

Aksi Demo Tolak Tapera Berujung Ricuh

Sebelumnya diberitakan, massa mahasiswa yang mengatasnamakan diri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggeruduk Gedung DPRD DIY, Malioboro, Kota Jogja, Senin (10/6). Kerusuhan pun pecah dan satu mahasiswa terluka di kepalanya.

Dalam aksi itu, massa mahasiswa sempat membakar ban yang memicu gesekan antara massa dan aparat. Kerusuhan dan saling dorong pun pecah, akibatnya satu mahasiswa terluka di kepala. Korban mahasiswa yakni Ahmad Tomi Wijaya, mahasiswa Institut Ilmu Alquran Annur Jogja.

"Kami dari massa aksi bersepakat bakar ban, cuma pengin membakar semangat kawan-kawan," jelas Tomi kepada wartawan, Senin (10/6).

"Cuma tadi dari aparat juga dari satpam DPRD melakukan penarikan sehingga kami dari mahasiswa coba menarik kembali apa yang sudah kami komitmenkan," lanjutnya.

Usai aksi tarik dari aparat tadi, Tomi mengaku mendapat tindakan kekerasan dari aparat. Bahkan, ia sempat dilempar tabung apar yang dipakai untuk memadamkan api.

"Sehingga dari satpam dan kepolisian melakukan represif tadi. Sehingga kami yang kalah massanya ditarik sampai ke pojok sehingga terjadi pemukulan, diinjak-injak," ungkapnya.

"Saya sendiri, dan orang sekitar 8-10 dari satpam dan beberapa polisi. Diinjak, dipukul, dijatuhkan ke bawah, diinjak-injak lagi. Pakai sepatu sama tangan. Bahkan tadi tabung aparnya dilempar ke saya, sampai kena badan," sambungnya.

Atas kejadian itu, Kapolresta Jogja Kombes Aditya mengatakan pihaknya akan menyelidiki rekaman CCTV untuk mengetahui siapa yang melakukan tindakan pemukulan terhadap mahasiswa tersebut.

"Upaya kita akan identifikasi berdasar hasil rekaman CCTV dan beberapa kamera nanti akan liat siapa yang melakukan pemukulan. Itu nanti malam ini akan kita identifikasi akan kita lakukan proses hukumnya," jelasnya.




(ams/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads