Seorang pemuda warga Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, menjadi korban amukan massa di Cungkuk, Ngestiharjo, Kasihan. Pemuda itu dimassa saat tengah mengejar pemotor berboncengan empat yang diduga hendak melakukan klitih.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan, kejadian bermula saat korban, Febrian Dwi Saputra (22), berboncengan menggunakan motor bersama rekannya yakni Ilyas Abdussalam (22). Keduanya pulang dari tempat bekerja di Sinduadi, Mlati, Sleman, Senin (3/6) pukul 22.00 WIB.
"Sampai di Kutu Asem, Sinduadi, Mlati, Sleman, ada motor berboncengan empat berhenti di pinggir jalan dan tiba-tiba mengejar korban sambil berteriak menantang dan mengacungkan jari tengah," kata Jeffry kepada wartawan, Selasa (4/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa tertantang, korban lalu berbalik arah dan mengejar rombongan tersebut. Alhasil, terjadi aksi kejar-kejaran antara kedua pemotor hingga di Jalan Wates, Kasihan, Bantul.
"Saat kejar-kejaran, satu dari empat orang yang berboncengan motor mengeluarkan benda sejenis gesper dan diayun-ayunkan," ujarnya.
Saat kejar-kejaran di Jalan Wates, ada salah seorang warga yang bertanya kepada korban. Lalu korban menjawab jika mengejar pelaku klitih.
"Mendengar hal tersebut saksi ikut mengejar sampai masuk ke Peduli Cungkuk. Karena banyak warga yang di luar rumah, mereka bertanya kepada saksi dan dijawab saksi sedang mengejar klitih," ucapnya.
Oleh sebab itu, warga langsung ikut mengejar dan berhasil mengamankan tiga orang di mana salah satunya korban. Karena mengira korban adalah pelaku klitih, warga lantas memberi pelajaran.
"Akibatnya mengalami luka robek pada kepala bagian depan, pipi bagian kiri bengkak, dan beberapa luka di bagian tangan dan kaki," ujarnya.
Setelah itu, warga membawa ketiganya ke Polsek Kasihan. Ternyata, seorang pemuda yang menjadi bulan-bulanan massa adalah orang yang mengejar rombongan diduga klitih.
"Saat ini sudah dipulangkan semua. Itu yang kepalanya sakit karena dipukuli warga yang mengejar rombongan. Terus yang satu orang anak itu (rombongan yang dikejar) tidak terbukti membawa gesper dan dua orang lainnya kabur dengan cara berlari," katanya.
(aku/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu