Seorang wanita inisial PK (27) warga Jogja meninggal dunia setelah melakukan suntik payudara di Richardo Salon & Bridal daerah Tambakbayan, Kapanewon Depok, Sleman. Polisi mengungkapkan sebelumnya korban sempat membuat janji perawatan dan menyepakati disuntik silikon 500 cc (cubical centimeter).
Ada dua orang yang ditangkap polisi dalam kasus ini. Mereka masing-masing pria berinisial SMT (40) yang merupakan pemilik salon dan wanita EK (36) sebagai karyawannya.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengatakan insiden berawal saat korban membuat janji dengan salon untuk filler payudara pada Jumat (24/5). Saat pengecekan awal, disepakati korban akan mendapat suntik silikon sebanyak 500 cc.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi satu hari sebelumnya mereka sudah janjian di tanggal 24 Mei, udah melakukan pengecekan bahwa hanya dibutuhkan sekitar 500 cc," kata Adrian saat ditemui wartawan di Mapolresta Sleman, Rabu (29/5/2024).
"Silikon, filler itu cara, dan proses pemasukannya," imbuhnya.
![]() |
Tewas Saat Disuntik Silikon 200 CC
AKP Riski melanjutkan, sehari berselang atau Sabtu (25/5), korban datang ke salon dan memulai proses injeksi silikon. Nahasnya, saat cairan silikon baru disuntikkan ke payudaranya sebanyak 200 cc, korban mengalami kejang-kejang dan meninggal.
"Jadi waktu pelaksanaan di tanggal 25-nya baru berjalan 200 cc si korban sudah kejang-kejang. Meninggal di lokasi," jelasnya.
Adrian menuturkan salon tersebut sudah beroperasi sekitar dua tahun. Selama dua tahun terakhir itu, tidak ada kejadian yang menyebabkan korban tewas.
Sebab, selama ini, salon tersebut hanya melayani filler alis dan dagu. Sementara untuk filler payudara baru kali ini saja dilakukan.
"Nggak ada. Kita juga sudah nyita spanduknya, kemarin spanduk itu nggak ada di situ. Maksudnya kayak suntik payudara itu nggak ada tapi sepertinya ini dari omongan, mulut ke mulut, maksudnya orang tahu itu dari mulut ke mulut," ujarnya.
Adrian menerangkan jajarannya menyita sejumlah barang bukti. Barang bukti seperti alat suntik pun sudah dibawa ke laboratorium forensik (labfor).
"Banyak. Termasuk si korban juga sudah diautopsi, ada beberapa organ juga kita bawa ke lab Semarang dan alat suntik kita bawa ke lab Semarang," jelas dia.
(apu/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan