4 Fakta Sekeluarga Tabrak Mentok Berujung Ibu-Anak Tewas di Bantul

Round-Up

4 Fakta Sekeluarga Tabrak Mentok Berujung Ibu-Anak Tewas di Bantul

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 28 Mei 2024 07:13 WIB
TKP Laka maut sekeluarga tabrak mentok di Patalan, Bantul, Minggu (27/5/2024). Kejadian ini menewaskan ibu dan anaknya.
TKP Laka maut sekeluarga tabrak mentok di Patalan, Bantul, Minggu (27/5/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Jogja -

Insiden mengerikan terjadi di Jalan Parangtritis, tepatnya di Desa Tanjung Karang Patalan, Jetis, Bantul. Sekeluarga yang menaiki motor membentur pagar rumah, dengan sebelumnya mereka menabrak seekor mentok.

Insiden ini menyebabkan ibu dan anak, masing-masing berinisial FM (38) dan LT (11) tewas. Sementara si ayah, N, terluka dan menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati.

Berikut detikJogja rangkumkan sejumlah fakta yang terkuak dalam kecelakaan maut tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tabrak Mentok yang Menyeberang

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan insiden ini terjadi pada Minggu (26/5) pukul 13.45 WIB. Saat itu, sekeluarga tersebut berkendara dari utara menuju selatan.

"Sesampainya di tempat kejadian menabrak mentok mau menyeberang dan oleng ke kiri menabrak pagar besi dan pagar tembok rumah warga," urainya.

ADVERTISEMENT

AKP Jeffry berkata, FM dan anaknya LT tewas seketika. Sementara N menderita luka ringan.

"Dua korban meninggal di lokasi kejadian. Kemudian korban N mengalami luka cedera kepala ringan, dan luka ringan saat ini dirawat di RSUD Panembahan Senopati," jelas dia.

2. Warga Sempat Dengar Suara Keras Saat Kejadian

Warga yang ditemui pada Senin (27/5/2024) mengungkapkan, mereka sedang di dalam rumah saat insiden terjadi. Mereka baru keluar setelah mendengar bunyi keras.

"Awalnya saya di dalam rumah jam dua kurang seperempat, lalu tiba-tiba terdengar suara keras dari luar rumah. Mak jedor gitu, seperti benturan itu. Terus saya langsung keluar rumah," kata salah satu saksi, Haryanti (52).

Ia menuturkan begitu keluar rumah, ia melihat motor di pojokan rumah tetangganya. Saat itu, bagian depan motor berada di atas tempat duduk berbahan baku semen.

"Saat itu, motor naik di atas bok (tempat duduk berbahan baku semen) dekat pot. Korbannya jadi satu di pojokan itu," ujarnya.

Dia merinci korbannya seorang wanita dekat anak-anak. Kemudian ada korban pria yang posisinya tidak jauh dari pojokan.

"Yang laki-laki selamat, masih dirawat di rumah sakit Panembahan Senopati. Kalau yang dua (perempuan dan anak-anak) meninggal dunia. Di jalan ini (Jalan Parangtritis) memang sering kecelakaan kok," ucapnya.

Keterangan senada disuarakan oleh Sarinem (60), pemilik rumah yang tembok pagarnya tertabrak motor sekeluarga tersebut. Saat kejadian, dia berada di dalam rumah dan mendengar suara keras.

"Saya di dalam rumah, terus terdengar suara mak brak. Saya kira dari belakang rumah ternyata dari depan rumah. Saya lihat sudah ada motor di pojokan dan yang memboncengkan duduk bersandar di pagar (tembok)," ujarnya.

Penampakan seekor mentok yang mati ditabrak sekeluarga dalam kecelakaan di Jalan Parangtritis, Jetis, Bantul, Senin (27/5/2024). Ibu dan anaknya tewas usai motor mereka menabrak pagar, Minggu (26/5).Penampakan seekor mentok yang mati ditabrak sekeluarga dalam kecelakaan di Jalan Parangtritis, Jetis, Bantul, Senin (27/5/2024). Ibu dan anaknya tewas usai motor mereka menabrak pagar, Minggu (26/5). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

3. Motor Diduga Melaju Kencang hingga Kecelakaan

Sarinem melanjutkan, ia menduga keluarga itu berkendara kencang sehingga ketika menabrak mentok yang menyeberang, mereka membentur pagar.

"Menabrak mentok di sisi utara, terus sepertinya mental dan menabrak pojokan dekat pagar rumah. Mungkin saking kencangnya karena tidak mungkin mental kalau tidak kencang," ucapnya.

"Motor itu dikendarai tiga orang dengan cara berboncengan dan yang meninggal yang di bagian belakang motor," lanjut Sarinem.

Sarinem menduga, korban mengendarai motor secara kencang karena saat kejadian, kondisi Jalan Parangtritis tengah sepi.

"Jam dua siang itu sepi-sepinya jalan, tidak rame. Jadi kemungkinan saat itu kencang, wong buk e sampai pecah kok," ujarnya.

4. Mentok Langsung Dibakar

Sarinem mengaku, ia segera membakar mentok tersebut selepas kejadian. Ia tidak tahu siapa peternak yang mentoknya ditabrak keluarga N itu.

Pernyataan ini selaras dengan yang detikJogja temukan di lapangan. Bangkai mentok tersebut bulunya berwarna kehitaman sebagai tanda habis dibakar. Selain itu, ada bekas arang di sekitar bangkai itu tergeletak.

"Saya uruki bercak darahnya yang di pojokan itu dan mentoknya sudah saya bakar kemarin sore biar tidak bau. Tidak tahu mentok itu punya siapa," katanya.

Terlepas dari hal tersebut, Sarinem menyebut telah melakukan takziyah ke rumah duka. Menurutnya, kedua jenazah telah dimakamkan.

"Tadi saya juga sudah takziyah ke rumah duka dan ternyata dua korban meninggal dunia sudah dimakamkan Minggu (26/5) pukul 19.00 WIB," ujarnya.




(apu/cln)

Hide Ads