Gunung Merapi dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas. Kenaikan yang ditandai dengan kegempaan berupa tremor dalam beberapa waktu terakhir ini menginisiasi terbitnya pembatasan aktivitas wisata di kawasan Bukit Turgo Gunung Merapi.
Diketahui bahwa Pemkab Sleman dan Badan Taman Nasional Gunung Merapi menerbitkan pembatasan jam operasional wisata. Ditujukan untuk peziarah di kawasan Bukit Turgo, Turi, Sleman. Aktivitas di kawasan tersebut dibatasi dari pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Kami hari Jumat kemarin memang memberikan notifikasi ke BPBD terkait peningkatan kegempaan. Berupa tremor yang meningkatkan potensi kejadian APG (awan panas guguran) di dalam daerah bahaya," jelas Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu pagi (26/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menuturkan terjadi peningkatan signifikan pula pada hari Sabtu (25/5/2024). Berupa guguran material vulkanik dari puncak Gunung Merapi. Intensitasnya meningkat pada pagi hingga sore hari.
Selain itu juga dilaporkan terjadi hujan abu vulkanik di sejumlah lereng Gunung Merapi. Tepatnya di kawasan Krinjing dan Ketep, Magelang, Jawa Tengah. Sehingga menjadi pertimbangan adanya peringatan ke pemangku kepentingan dan stakeholder terkait.
"Hari Sabtu siang sampai sore terjadi sedikit peningkatan aktivitas erupsi berupa guguran. Hujan abu dilaporkan terjadi di Krinjing dan Ketep. Ini mungkin respons dari BPBD Sleman terkait notifikasi BPPTKG di atas dan itu menjadi kewenangan Pemda dalam rangka mitigasi bencana," katanya.
![]() |
Agus turut memaparkan data pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi. Tercatat laju rata-rata deformasi electronic distance measurement (EDM) Babadan sebesar 0,1 cm/hari. Angka ini tercatat dalam 3 hari terakhir.
Untuk guguran lava pada 25 Mei 2024 teramati sebanyak 12 kali. Terpantau ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter. Sementara aktivitas kegempaan tercatat 82 Guguran, 5 Hybrid Fase Banyak, 2 Vulkanik Dangkal dan 2 kegempaan Tektonik.
"Untuk volume kubah lava terakhir berdasarkan pantauan, sisi Barat Daya mencapai 2,9 juta meter kubik dan untuk kubah lava tengah kawah 2,4 juta meter kubik," ujarnya.
Agus menuturkan potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas. Arah luncuran adalah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
"Suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," katanya.
Sebelumnya, beredar papan pengumuman pembatasan jam kunjungan di destinasi wisata religi Bukit Turgo, Sleman. Hal ini menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Merapi yang ditandai dengan aktivitas kegempaan.
Terkait hal itu Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Magelang Sleman Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Sutris Haryanta, saat dimintai konfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Papan pengumuman tersebut benar adanya, dibuat oleh masyarakat sekitar wisata reliji Petilasan Syeh Jumadil Qubro Turgo," kata Sutris kepada wartawan, Minggu (26/5/2024).
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka