Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Gunungkidul terus bertambah. Hingga saat ini, sudah ada 666 kasus DBD di kabupaten itu.
Dari jumlah tersebut ada 3 orang yang meninggal. Kasus pasien DBD yang meninggal terakhir kali ditemukan beberapa hari lalu.
"DBD memang ada tambahan satu kematian. Dan sampai hari ini DBD-nya ada 666 dan kematiannya tiga," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Ismono saat ditemui di kantornya, Jumat (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun satu kematian terbaru itu terjadi pada Rabu (15/5/2024). Korbannya kali ini ialah seorang bocah kelas 2 SMP warga Nitikan, Kapanewon Semanu.
"(Korban) Kelas 2 SMP warga Nitikan, Semanu," katanya.
Dari informasinya, Ismono mengatakan keluarga korban mengira korban sudah membaik. Namun, hal tersebut merupakan fase pendarahan atau dengue shock syndrome (DSS).
"Informasi itu memang dikira sudah membaik. DBD memang ada fase yang nampaknya membaik, tapi itu memang terjadi pendarahan," ungkapnya.
Anak tersebut diperiksa di salah satu fasilitas kesehatan swasta. Korban hanya tinggal bersama kakek dan neneknya dan berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Kemarin, Ismono mengatakan pihaknya langsung melakukan fogging. Sebab sudah terjadi kasus tersebut di wilayah itu.
"Karena hasil ada penularan itu langsung di-fogging," katanya.
Selanjutnya, Ismono mengatakan untuk mengatasi DBD perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM). Sebab fogging hanya mematikan nyamuk dewasa
"Perilaku masyarakat yang paling pokok itu PSM karena fogging hanya mematikan nyamuk dewasa," pungkasnya.
(ahr/apu)












































Komentar Terbanyak
Ketika Media Israel 'Ledek' Indonesia Tak Bisa Gelar Olimpiade 2036
Kala Gubernur DIY Sultan HB X Sangsikan Aturan Baru MBG
Hal yang Mustahil Dilakukan di Jogja: Naik Angkot