Renungan Harian Katolik Selasa 7 Mei 2024 dan Bacaannya: Kebencian

Renungan Harian Katolik Selasa 7 Mei 2024 dan Bacaannya: Kebencian

Santo - detikJogja
Selasa, 07 Mei 2024 04:00 WIB
taken under studio light with electronic flash
Ilustrasi renungan harian Katolik Selasa 7 Mei 2024 (Foto alkitab: Getty Images/iStockphoto/aaron007)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 7 Mei 2024 merupakan hari biasa pekan VI Paskah; dengan orang kudus Santo Hilarius dari Arles, Uskup. Santa Yutta, Pengaku Iman; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang kebencian, mari simak renungan harian Katolik Selasa 7 Mei 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Jarot Hadianto dari Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutupnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024

Bacaan Hari Ini

Kis. 16:22-34;

  • Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
  • Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
  • Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
  • Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
  • Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
  • Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
  • Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
  • Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
  • Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
  • Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
  • Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
  • Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
  • Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.

Mzm. 138:1-2a,2bc-3,7c-8;

  • Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para Allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
  • Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
  • Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
  • Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
  • Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
  • Tuhan akan menyelesaikannya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kau tinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Yoh. 16:5-11.

  • Tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?
  • Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.
  • Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
  • Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
  • Akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
  • Akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
  • Akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

BcO Kis. 21:27-39

  • Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia,
  • Sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!"
  • Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah.
  • Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah dan seketika itu juga semua pintu gerbang Bait Allah itu ditutup.
  • Sementara mereka merencanakan untuk membunuh dia, sampailah kabar kepada kepala pasukan, bahwa seluruh Yerusalem gempar.
  • Kepala pasukan itu segera bergerak dengan prajurit-prajurit dan perwira-perwira dan maju mendapatkan orang banyak itu. Ketika mereka melihat dia dan prajurit-prajurit itu, berhentilah mereka memukul Paulus.
  • Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia dengan dua rantai, lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.
  • Tetapi dari antara orang banyak itu ada yang meneriakkan kepadanya ini, ada pula yang meneriakkan itu. Dan oleh karena keributan itu ia tidak dapat mengetahui apakah yang sebenarnya terjadi. Sebab itu ia menyuruh membawa Paulus ke markas.
  • Ketika sampai ke tangga Paulus terpaksa didukung prajurit-prajurit karena berdesak-desaknya orang banyak,
  • Yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah dia!"
  • Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas, ia berkata kepada kepala pasukan itu: "Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?" Jawabnya: "Tahukah engkau bahasa Yunani?
  • Jadi engkau bukan orang Mesir itu, yang baru-baru ini menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata ke padang gurun?"
  • Paulus menjawab: "Aku adalah orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di Kilikia; aku minta, supaya aku diperbolehkan berbicara kepada orang banyak itu."

Renungan Hari Ini

Menjelang kepergian-Nya, Yesus mengatakan segala sesuatunya kepada para murid, termasuk bahwa dunia yang membenci-Nya akan membenci mereka juga. Dunia ini memang penuh dengan kebencian.

Yesus dibenci oleh dunia, sebab Ia mengajarkan nilai-nilai surgawi yang berseberangan dengan nilai-nilai duniawi. Dengan ini, Yesus memperingatkan para murid agar bersiap menghadapi situasi yang sulit.

ADVERTISEMENT

Setelah puas melampiaskan kebenciannya terhadap Yesus dengan menyingkirkan dan membunuh-Nya, pada gilirannya kebencian dunia akan terarah kepada mereka.

Perkataan Yesus tersebut tentu saja membuat para murid takut, sedih, dan gelisah. Jika keadaannya nanti seperti itu, bagaimana mungkin mereka dapat bertahan? Lebih lagi mereka sendirian, mengingat Yesus tidak lagi berada di tengah-tengah mereka.

Menanggapi kekhawatiran itu, Yesus menghembuskan angin segar yang membangkitkan semangat: Jangan takut menghadapi kebencian dunia, sebab Ia akan mengutus datangnya Penghibur bagi mereka.

Penghibur atau Penolong yang dimaksud tidak lain adalah Roh Kebenaran, yakni Roh Kudus. Roh Kudus berperan sebagai saksi Kristus.

Ia hadir sebagai sumber inspirasi bagi semangat kenabian agar terus berkobar di tengah orang-orang yang beriman kepada Yesus. Kepada dunia, Roh Kudus akan menginsafkan (baca: menyatakan) tiga hal:

Pertama, bahwa dunia berdosa karena menolak untuk percaya kepada Yesus dan kepada Bapa yang mengutus-Nya; kedua, bahwa dengan membunuh Yesus berarti dunia menentang kebenaran; dan ketiga, bahwa karena melakukan itu semua, dunia berada di bawah penghakiman ilahi.

Kehadiran Roh Kudus pada dasarnya memberi jaminan kepada para murid bahwa Tuhan senantiasa hadir di tengah mereka. Ia akan membantu mereka menghadapi kesukaran-kesukaran yang timbul akibat kebencian dunia.

Karena itu, jangan takut untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka rasakan selama bersama-sama dengan Yesus harus terus dibagikan kepada masyarakat luas, agar mereka semua mengenal kehendak Bapa, mengenal Yesus yang diutus oleh-Nya, dan mengenal kebenaran.

Jangan lupa, janganlah membalas kebencian dengan kebencian. Itu hanya akan memperburuk suasana, sebab kebencian dengan itu akan semakin merajalela dan berkuasa di dunia ini.

Dunia akan rusak dan hancur karenanya. Seperti api akan padam ketika disiram dengan air, kebencian hendaknya dipadamkan dan ditaklukkan dengan kasih.

Doa Penutup

Allah, Bapa kami yang ada di surga, kami umatMu selalu bergembira, karena diangkat menjadi anak-anakMu. Semoga kami dapat mengharapkan kebangkitan serta keselamatan abadi.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Selasa 7 Mei 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(dil/ams)

Hide Ads