Jelang Semifinal Piala Asia U-23, Haedar Minta Timnas Gigih-Pantang Menyerah

Jelang Semifinal Piala Asia U-23, Haedar Minta Timnas Gigih-Pantang Menyerah

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Minggu, 28 Apr 2024 16:23 WIB
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kampus UMY, Bantul, Minggu (28/4/2024).
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kampus UMY, Bantul, Minggu (28/4/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Timnas Indonesia U-23 bakal menghadapi Timnas Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024 besok malam. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir meminta timnas melipatgandakan kegigihan dan semangat pantang menyerah untuk melaju ke babak Final.

Haedar mengatakan ada empat kader Muhammadiyah yang masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-23. Keempatnya adalah Rizky Ridho Ramadhani (Kapten Timnas U-23), Muhammad Ferrari, Fajar Fathur Rahman, dan Muhammad Taufany Muslihudin.

"Kami ucapkan selamat dan terus berjuang sampai final. Tanggal 29 malam kan melawan Uzbekistan. Nah, harus lipat gandakan lagi kegigihan, pantang menyerahnya," kata Haedar kepada wartawan di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kasihan, Bantul, Minggu (28/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua itu, kata Haedar, agar Timnas bisa masuk ke babak final Piala Asia U-23. Haedar juga optimistis penggawa Garuda muda mampu membawa Timnas terbang hingga babak final piala tersebut.

"Agar apa? Agar bisa lolos ke final. Kami percaya anak-anak muda ini punya spirit tinggi, dan kita bangsa Indonesia juga momentum untuk membangkitkan nasionalisme yang konstruktif," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi nasionalisme itu bukan sekadar soal hal-hal yang formal, seremonial. Tapi mengkapitalisasi kebersamaan kita untuk melahirkan kerja-kerja terbaik, prestasi-prestasi," lanjut Haedar.

Haedar pun meyakini kerja dan prestasi Timnas U-23 lolos ke babak semifinal itu menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya. Apalagi jika Garuda muda berhasil menang di laga bergengsi itu.

"Kesebelasan nasional kita jika sampai ke final apalagi menjadi pemenang itu kan contoh. Tapi jika tidak itu juga menjadi contoh, mereka sudah berbuat semaksimal mungkin untuk berprestasi," ujarnya.

Haedar pun mengajak masyarakat untuk menghargai torehan prestasi hingga keunggulan bangsa Indonesia. Selain itu, Haedar juga memberikan penekanan khusus kepada para elite negeri ini untuk menghargai kedua hal tersebut.

"Kuncinya apa? Kita belajar menghargai prestasi, kita menghargai keunggulan. Termasuk para elite negeri ini belajarlah menghargai prestasi di saat normal bukan di saat mau Pemilu," katanya.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads