Ketua PDIP Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Calon Bupati Partai Golkar

Ketua PDIP Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Calon Bupati Partai Golkar

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 22 Apr 2024 17:30 WIB
Fajar Gegana wabup Kulon Progo terpilih
Ketua DPC PDIP Kulon Progo Fahar Gegana. detikcom)
Kulon Progo -

DPD Partai Golkar resmi membuka proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati (cabup/cawabup) untuk Pilkada Kulon Progo 2024, hari ini. Ketua DPC PDIP Kulon Progo, Fajar Gegana, menjadi salah satu nama yang telah mengambil formulir pendaftaran tersebut.

"Hari ini yang daftar pertama ada Mas Fajar Gegana," ungkap Sekretaris DPD Partai Golkar Kulon Progo, Djuwardi, saat ditemui di sekretariat DPD Partai Golkar, Wates, Senin (22/4).

Djuwardi mengatakan ada dua alasan yang melatari Fajar Gegana mendaftar proses penjaringan lewat Golkar. Salah satunya karena ada niatan koalisi antara Partai Golkar dengan PDIP dalam Pilkada 2024 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi (Fajar) menyampaikan PDIP sangat menghormati dan menghargai partai lain dalam rangka untuk berkolaborasi, berkoalisi untuk menyongsong Kulon Progo maju ke depan. Sehingga beliau juga berkeinginan untuk mendaftar lewat partai Golkar," ujarnya.

Alasan kedua, lanjut Djuwardi, karena Fajar Gegana mengikuti instruksi dari DPP PDIP yang meminta agar seluruh DPC Partai PDIP yang wilayahnya akan menggelar Pilkada untuk bisa membangun kerja sama dengan partai lain.

ADVERTISEMENT

"Kedua beliau menyatakan walaupun PDIP bisa mengusung sendiri tapi ada instruksi dari DPD provinsi maupun DPP untuk bisa bersama-sama dengan partai lain mengusung pasangan calon," ucapnya.

"Dan satu hal yang jadi komitmen dari Mas Fajar selaku ketua DPC pada saat nanti kita berkoalisi tidak ada istilahnya ini bupatinya PDIP, wakilnya Golkar misalnya, tapi sama-sama bupati ataupun wakil bupati ya yang diusung partai koalisi, sehingga ada kesetaraan dalam mengusung pasangan calon," imbuhnya.

Saat dimintai konfirmasi wartawan, Fajar membenarkan bahwa dirinya telah mengambil formulir pendaftaran proses penjaringan bakal cabup-cawabup lewat Partai Golkar. Langkah ini ditempuh sebagai sinyal koalisi antara PDIP dengan Partai Golkar dalam Pilkada Kulon Progo.

"Ya dalam rangka untuk membangun koalisi bersama partai Golkar dan nanti partai lain. Intinya kami bersilaturahmi kepada Partai Golkar untuk membangun koalisi jadi nanti sama-sama mengusung dari partai ini untuk sama-sama menentukan calon bupati," ujarnya.

"Kami memang ingin gandeng partai yang mau sama-sama berjuang buat Kulon Progo. Karena dinamika pileg dan pilpres sudah berlalu, dan ini bicara Kulon Progo, PDIP ingin gandeng partai untuk menuju Kulon Progo ke depan. Mayoritas sudah ada komunikasi namun kan dengan dinamika di internal mereka masing-masing belum bisa menentukan juga," sambungnya.

Mantan Wakil Bupati Kulon Progo sisa masa jabatan 2017-2022 ini mengatakan, PDIP sebenarnya punya banyak sosok yang berpotensi maju dalam Pilkada 2024 mendatang. Hanya saja, belum ada yang berkomunikasi secara intensif terkait hal itu.

Oleh karenanya, DPC berencana membuka proses penjaringan bakal cabup-cawabup pada awal Mei 2024.

"Kalau di internal kami stoknya banyak, cuma belum keliatan ada yang berkomunikasi terkait itu. Nah di awal bulan depan kami akan melakukan penjaringan eksternal maupun internal. Ini terbuka untuk umum untuk menjaring semua bakal calon bupati maupun wakil bupati," terangnya.

Eks Ketua KPU Kulon Progo Ikut Ambil Formulir

Adapun pengambil formulir kedua, yaitu Sapardiyono. Dia merupakan mantan Ketua KPU Kulon Progo periode 2003-2008, Anggota KPU DIY 2008-2013, Ketua KPID DIY 2014-2017, dan sekarang aktif sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP).

Djuwardi mengatakan Sapardiyono merupakan kader Partai Golkar yang namanya sedang melejit belakangan ini.

"Kedua ada Sapardiyono, kebetulan orang baru yang kebetulan juga di internal dialah kader Golkar. Yang beberapa waktu lalu beliau ini setelah kita pelajari sejak beliau lepas dari KPID, sebelumnya KPU, beliau ini tahun 2014 sudah menjadi partai Golkar," jelasnya.

Djuwardi mengatakan sejauh ini baru dua nama tersebut yang sudah mengambil formulir. Untuk pendaftaran sendiri masih berlangsung hingga Rabu (24/4).




(ahr/apu)

Hide Ads