HUT ke-78 TNI AU, Panglima Ingatkan Potensi Konflik Global

HUT ke-78 TNI AU, Panglima Ingatkan Potensi Konflik Global

Dwi Agus - detikJogja
Senin, 22 Apr 2024 11:12 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat memimpin upacara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan AAU DIY, Senin (22/4/2024).
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat memimpin upacara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan AAU DIY, Senin (22/4/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja.
Jogja -

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendorong TNI AU terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Dia juga mengingatkan potensi konflik global yang terjadi selama ini. Pesan ini disampaikan saat menjadi inspektur upacara HUT ke-78 TNI AU yang berlangsung di Akademi Angkatan Udara (AAU) Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (22/4/2024).

"Modernisasi alutsista diharapkan dapat menjadi titik tolak TNI Angkatan Udara untuk mematangkan konsep Postur dan Renstra 2025-2044, sebagai bekal pertahanan matra udara menuju Indonesia emas 2045," jelasnya saat menjadi Irup Upacara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan AAU DIY, Senin (22/4).

Diketahui bahwa saat ini TNI AU terus berupaya meremajakan arsenalnya. Di antaranya dengan rencana skuadron pesawat Rafale, pesawat angkut C-130 Hercules, helikopter H225M Caracal, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) Anka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapula pengadaan Radar GM 403 hingga Rudal Nasaam. Selain itu juga peningkatan kemampuan alutsista yang telah dimiliki. Di antaranya program upgrade Falcon Star e-MLU pesawat F-16 dan modernisasi pesawat C-130 H Hercules.

"Saya berharap peningkatan kemampuan alutsista dapat menjadikan TNI Angkatan Udara tidak hanya lebih unggul, melainkan juga lebih disegani di kawasan teritorial udara," katanya.

ADVERTISEMENT


Dalam kesempatan ini Agus juga mengingatkan adanya potensi konflik global. Mulai dari konflik Ukraina dengan Rusia, Palestina dengan Israel, dan terbaru Iran dengan Israel. Peta konflik ini tentu berimbas terhadap kondusifitas Asean khususnya Indonesia.

Konflik di wilayah Asia sendiri terfokus pada kawasan Laut Cina Selatan. Menurutnya hingga saat ini, kawasan tersebut masih memiliki konflik yang belum dapat diselesaikan. Dampaknya peta geopolitik di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik secara global maupun regional.

"Saya lihat Angkatan Udara sebagai pengawal dirgantara nasional hendaknya dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis termasuk teknologi yang menyertai demi keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa kita," pesannya.

Di satu sisi Agus juga mengapresiasi peran TNI AU dalam misi kemanusiaan di Palestina. Berupa pengiriman bantuan kemanusiaan dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 J Super. Ini adalah bukti bahwa TNI memiliki peranan penting terhadap misi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

"Apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya saya berikan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Udara yang telah berhasil melaksanakan misi bantuan kemanusiaan ke Palestina baru-baru ini. Membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang ada di Palestina dengan tajuk Solidarity Path Operations bersama 8 negara lainnya," ujarnya.

Terlepas dari peran menjaga stabilitas dan kedaulatan negara, Agus berpesan agar prajurit TNI AU selalu humanis. Hadir di tengah masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan kemanusiaan. Sehingga mampu menjadi solusi atas permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat.

Dalam momen HUT ke-78 TNI AU ini juga mendorong agar para prajurit TNI AU bekerja dengan loyal, tulus ikhlas. Lalu mampu menghadapi modernitas secara profesional, unggul dan humanis. Ketiga adalah pertahankan tingkat kesiapan operasi dan kemampuan pemeliharaan seluruh alutsista.

"Keempat, lakukan terobosan-terobosan yang inovatif dan kreatif yang sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dengan berbasis Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Wajib TNI," katanya.

Puncak HUT ke-78 TNI AU di AAU Jogja

Puncak HUT ke-78 TNI Angkatan Udara berlangsung sederhana di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diawali dengan upacara peringatan oleh 1025 personil TNI AU. Berlanjut dengan flypass sejumlah skuadron pesawat andalan TNI AU di atas lapangan Akademi Angkatan Udara Daerah Istimewa Yogyakarta (AAU DIY), Senin (22/4/2024).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. Upacara peringatan HUT ke-78 TNI AU ternyata juga mundur dari tanggal kelahiran. Sejatinya berlangsung 9 April 2024, namun bertepatan dengan momentum Idulfitri 1445 Hijriyah.

"Kenapa kita tidak laksanakan (9 April 2034) karena bertepatan dengan kurang satu hari dari Hari Raya Idulfitri. Kami melaksanakan upacara secara sangat sederhana dan lokasi yang dipilih adalah Akademk Angkatan Udara," jelas Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsma TNI Mohammad Tonny Harjono saat ditemui di kompleks AAU DIY, Senin (22/4/2024).

Pemilihan DIY, lanjutnya, karena Yogyakarta memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi TNI Angkatan Udara. Berupa cikal bakal terbentuknya Angkatan Udara yang dimiliki oleh Indonesia.

Salah satu tokoh pentingnya adalah Agustinus Adisutjipto. Sosok ini diketahui mampu menerbangkan pesawat jenis Cureng. Pesawat peninggalan penjajah Jepang ini telah beridentitas Merah Putih dan pertama kali terbang setelah Indonesia merdeka.

"Kenapa juga di Jogja, karena cikal bakal Angkatan Udara berasal dari Jogja, di sini ada Akedemi Angkatan Udara, di sini sejarah Angkatan Udara bermula. Sehingga kami mengambil momen ini untuk melaksanakan upacara di Akademi Angkatan Udara," katanya.

Dalam upacara ini, TNI AU menerjunkan 1.025 personel. Mulai dari para siswa Akademi Angkatan Udara hingga personil setiap kesatuan. Adapula para pegawai negeri sipil yang bertugas di lingkungan TNI Angkatan Udara.

Puncak dari HUT ke-78 TNI AU adalah flypass yang melibatkan sejumlah skuadron udara. Diawali dengan Pesawat Grob G 120 TPA dengan Callsign GROB FLIGHT. Skuadron ini dioperasikan oleh Skuadron Pendidikan 101 yang dipimpin Komandan Skadron Pendidikan 101, Letkol Pnb Idam Satria.

Menyusul di belakangya Pesawat KT-1B Wongbee yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team. Dengan Flight Leader Komandan Skuadron Pendidikan 102 Letkol Pnb Ferdian Habibi.

Tak berslang lama muncul dua pesawat angkut berat terbaru yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, C-130 J Super Hercules. Aksi pesawat dengan callsign Rajawali Flight dipimpin oleh Komandan Skuadron Udara 31 Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astana Duta. Pesawat ini pula yang digunakan dalam misi kemanusiaan penerjunan logistik di Jalur Gaza Palestina.

Formasi pesawat yang terbang dari sisi Barat menuju Timur ini ditutup dengan pesawat tempur T-50 i Golden Eagle. Berasal dari Skuadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun dipimpin Letkol Pnb Apri Arfianto. Flypass ditutup dengan skuadron F-16 Fighting Falcon yang dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 3, Letkol Pnb Pandu Eka Prayoga.

"Pesawat yang kami tampilkan di dalam flypass juga tidak banyak tetapi mengakomodir semua kekuatan Angkatan Udara. Pertama ada pesawat latih Grob, lalu KT-1B, diikuti pesawat C130 tipe J, terbaru Angkatan Udara miliki, satu flight T50, dan terakhir ditutup satu flight pesawat F-16" ujarnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads