Renungan Harian Katolik Minggu 21 April 2024 dan Bacaannya: Sosok yang Baik

Renungan Harian Katolik Minggu 21 April 2024 dan Bacaannya: Sosok yang Baik

Santo - detikJogja
Minggu, 21 Apr 2024 04:00 WIB
ilustrasi berdoa alkitab
Ilustrasi renungan harian Katolik. (Foto: Getty Images/iStockphoto/undefined undefined)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Minggu 21 April 2024 merupakan hari Minggu Paskah IV yaitu Hari Minggu Panggilan; dengan orang kudus Santo Anselmus, Uskup dan Pujangga Gereja. Santo Simon bar Sabbae, Uskup dan Martir; dan warna liturgi putih.

Mengangkat tema tentang sosok yang baik, mari simak renungan harian Katolik Minggu 21 April 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Y. Damai Wasono OFM, Pastor Paroki keluarga Kudus, Baradatu, Keuskupan Tanjungkarang. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doanya.

Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu 21 April 2024

Bacaan Hari Ini

Kis. 4:8-12;

- Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
- Jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
- Maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati?bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
- Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan?yaitu kamu sendiri?,namun ia telah menjadi batu penjuru.
- Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29;

- Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
- Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.
- Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada para bangsawan.
- Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
- Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
- Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
- Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan.
- Allahku Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Engkau.
- Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

1Yoh. 3:1-2;

- Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
- Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Yoh. 10:11-18.

- Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
- Sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
- Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
- Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
- Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
- Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
- Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
- Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

BcO Kis. 12:1-23.

- Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
- Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
- Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
- Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
- Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
- Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
- Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
- Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
- Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
- Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
- Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
- Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.
- Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu.
- Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang.
- Kata mereka kepada perempuan itu: "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: "Itu malaikatnya."

- Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang.
- Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: "Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita." Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain.
- Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus.
- Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.
- Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja.
- Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
- Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara Allah dan bukan suara manusia!"
- Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

Renungan Hari Ini

Dia adalah guru yang baik; dia adalah murid yang baik; dia adalah bapak yang baik; dia adalah anak yang baik. Mungkin kita pernah mendengar kata-kata seperti itu, mungkin kita pernah menyebut orang lain dengan kata-kata itu, atau mungkin kita sendiri pernah mendapat gelar atau julukan tersebut.

Ketika seseorang disebut sebagai guru, murid, bapak, atau anak yang baik, tentu ada alasan tertentu mengapa ia mendapat julukan tersebut. Misalnya orang disebut sebagai guru yang baik karena selalu datang ke sekolah tepat waktu, tidak pernah absen, selalu mempersiapkan materi pengajaran dengan baik, mengajar para murid dengan sabar serta perhatian, dan sebagainya.

Bacaan Injil hari ini berkisah tentang yesus yang menyebut diri-Nya sebagai gembala yang baik. Kepada orang-orang Farisi, Yesus berkata:

"Akulah gembala yang baik"

Gembala yang baik adalah gembala yang siap memberikan nyawanya bagi domba-dombanya, siap melindungi domba-dombanya dari serangan serigala yang jahat.

Selain itu, seorang gembala yang baik harus mengenal dengan baik domba-dombanya: Siapa namanya, apa yang dibutuhkannya, berapa jumlahnya, dan lain sebagainya.

Gembala yang baik juga mesti memperhatikan domba-domba lain yang bukan dari kandangnya. Bagi Yesus, itulah tiga kriteria yang mesti dimiliki oleh seorang gembala yang baik.

Kita teringat ketika Yesus hendak ditangkap untuk disalibkan, Ia melindungi para murid-Nya dengan mengatakan:

"Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi" (Yoh. 18:8).

Kita teringat ketika Zakheus ingin melihat Yesus, tetapi tidak bisa karena badannya yang pendek, ia lalu memanjat pohon ara. Ternyata Yesus mengenal Zakheus dan menyapanya:

"Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu" (Luk. 19:5).

Demikian juga Yesus pernah mengabulkan permohonan dari seorang perempuan Siro-Fenisia yang anaknya kerasukan roh jahat dengan mengusir roh jahat tersebut keluar dari tubuh anak itu (Mrk. 7:24-30).

Kita bersyukur karena memiliki Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik bagi kita. Ia sungguh sangat memperhatikan kita. Sebagai gembala yang baik, Yesus senantiasa melindungi kita dan menjamin hidup kita.

Kebaikan sang Gembala Agung tidak perlu kita sangsikan lagi. Permasalahannya sering kali bukan dari Dia, melainkan dari kita, para domba gembalaan-Nya.

Karena itu, marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing: Apakah kita telah menjadi domba yang baik, yang mau mendengarkan suara-Nya dan mau dituntun ke tempat yang ditunjukkan-Nya?

Doa Penutup

Allah yang kekal dan kuasa, hantarlah kami, kawanan yang lemah, ke dalam sukacita yang kekal bersama Kristus, gembala kami yang perkasa.

Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik Minggu 21 April 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(aku/aku)

Hide Ads