Sejumlah titik di Kabupaten Gunungkidul mati listrik sejak kemarin. Kondisi itu dampak hujan dan angin lebat kemarin.
Salah satunya di Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari. Jaringan listrik padam masih belum pulih hingga kini.
"Mati listrik sejak kemarin sekitar jam 5 sore pas angin kencang. Sampai sekarang belum hidup," ungkap Lurah Pulutan Rusdiyanto kepada detikJogja, Jumat (15/3/2024) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusdiyanto mengatakan beberapa pohon tumbang di wilayahnya sehingga mengakibatkan matinya jaringan listrik. Hal tersebut, jelas Rusdiyanto, mengganggu aktivitas warga yang menggunakan aliran listrik.
"(Aktivitas warga) Jadi terganggu semuanya," katanya.
Terlebih, Rusdiyanto mengatakan hampir semua pekerjaan membutuhkan listrik. Semua usaha warga yang menggunakan listrik terdampak.
"Terutama yang jualan es karena freezernya tidak bisa hidup," jelasnya.
Di kantornya, Rusdiyanto menjelaskan pelayanan juga terdampak matinya listrik sejak kemarin. "Pelayanan kami pun terdampak jadi tidak bisa memberikan pelayanan maksimal," ungkapnya.
Ia mendapatkan informasi perbaikan jaringan sedang dilakukan pihak PLN. "Sudah dilaporkan," ujarnya.
Rusdiyanto berharap jaringan listrik yang mati segera pulih agar aktivitas warga bisa normal kembali. "Harapannya segera pulih kan karena angin penyebab utamanya dan tidak diprediksi kapan datangnya," jelasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono menerangkan kantornya pun terdampak akibat matinya jaringan listrik. "Di BPBD sendiri kita sampai sekarang masih pakai genset," terangnya.
Akibatnya, Purwono mengatakan laporan dampak bencana angin kencang kemarin sedikit terhambat. "Sekarang kita fokus ke penanganan sama update data," jelasnya.
145 Titik Terdampak Hujan dan Angin Kencang
BPBD Gunungkidul mencatat 145 titik dampak angin kencang dan hujan yang mengguyur Kabupaten Gunungkidul kemarin. Dari data tersebut bangunan rumah paling banyak terdampak.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono, hingga saat ini pihaknya masih melanjutkan pembersihan. Kebanyakan, kata Purwono, ada beberapa pohon yang masih belum terkondisikan.
"Seperti di Karangmojo itu ada beberapa pohon," jelas Purwono kepada detikJogja saat ditemui di kantornya, Jumat (15/3).
Hingga kini, Purwono menyebutkan ada 145 titik dampak bencana yang tersebar di 12 kapanewon seperti Wonosari hingga Rongkop.
145 dampak itu BPBD Gunungkidul mencatat antaranya seperti 109 rumah rusak ringan, 10 titik jalan tertutup. 16 titik listrik tertimpa pohon, 2 motor dan mobil tertimpa pohon, 2 sekolah tertimpa pohon, 1 kandang, 2 kios, dan 1 peribadatan.
Meski begitu, Purwono mengatakan tidak ada kerusakan berat dan korban jiwa yang dilaporkan akibat bencana angin kencang kemarin.
"Kemungkinan masih bertambah. Sekarang kita fokus ke penanganan sama update data. Kemungkinan besok distribusi logistik," pungkasnya.
Menurut BMKG, ia menjelaskan angin kencang beserta hujan terjadi akibat bibit siklon tropis.
"Bencana ini terjadi akibat bibit siklon tropis di selatan Jawa walaupun sudah menjauh ini dampak dari itu," jelasnya.
Oleh karena itu, Purwono mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati dan jika terjadi angin kencang untuk mengamankan diri di rumah.
"Di lingkungan setempat untuk melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang. Lakukan juga pembersihan drainase," pungkasnya.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Detik-detik Pembuat Mural 'Awas Intel' di Jokteng Wetan Didatangi Polisi