Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Kamis 13 Maret 2024 merupakan hari biasa masa Prapaskah pekan IV; dengan orang kudus Santa Matilda, Pengaku Iman; dan warna liturgi ungu.
Mengangkat tema tentang kasih, mari simak renungan harian Katolik Kamis 13 Maret 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Y. Aris Triyanto MSF lengkap dengan bacaan dan doanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 14 Maret 2024
Bacaan Hari Ini
Keluaran 32:7-14;
- Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kau pimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
- Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Ku Perintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
- Lagi firman Tuhan kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
- Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
- Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kau bawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
- Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kau datangkan kepada umat-Mu.
- Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
- Dan menyesallah Tuhan karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Mazmur 106:19-20,21-22,23;
- Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
- Mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
- Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir:
- Perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
- Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
Yohanes 5:31-47.
- Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
- Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
- Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
- Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
- Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
- Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Ku kerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
- Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
- Dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
- Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
- Namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
- Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
- Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
- Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
- Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
- Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
- Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
- Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"
BcO Bilangan 3:1-13; 8:5-11.
- Inilah keturunan Harun dan Musa pada waktu Tuhan berfirman kepada Musa di gunung Sinai.
- Nama anak-anak Harun, ialah: yang sulung Nadab, kemudian Abihu, Eleazar dan Itamar.
- Itulah nama anak-anak Harun, imam-imam yang diurapi, yang telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam.
- Tetapi Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan Tuhan di padang gurun Sinai, ketika mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan Tuhan. Mereka tidak mempunyai anak. Jadi ketika Harun, ayah mereka, masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.
- Tuhan berfirman kepada Musa:
- "Suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia.
- Mereka harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.
- Mereka harus memelihara segala perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.
- Orang Lewi harus diserahkan kepada Harun dan anak-anaknya; dari antara orang Israel haruslah orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya.
- Tetapi Harun dan anak-anaknya haruslah kau tugaskan untuk memegang jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati."
- Tuhan berfirman kepada Musa:
- "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
- Sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah Tuhan."
- Tuhan berfirman kepada Musa:
- "Ambillah orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel dan tahirkanlah mereka.
- Beginilah harus kau lakukan kepada mereka untuk mentahirkan mereka: percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa, kemudian haruslah mereka mencukur seluruh tubuhnya dan mencuci pakaiannya dan dengan demikian mentahirkan dirinya.
- Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda dengan korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, juga seekor lembu jantan muda yang lain haruslah kau ambil untuk korban penghapus dosa.
- Selanjutnya haruslah kau suruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan, dan kau panggil berkumpul segenap umat Israel.
- Apabila engkau telah menyuruh orang Lewi mendekat ke hadapan Tuhan, maka haruslah orang Israel meletakkan tangannya atas orang Lewi itu,
- Dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan Tuhan, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi Tuhan.
Renungan Hari Ini
Kasih mengatasi segalanya, lebih-lebih mengatasi emosi-emosi negatif yang ada dalam diri kita. Kasih yang berkualitas adalah kasih yang tulus.
Kasih seperti itu pasti akan berdampak dalam hidup, terutama ketika kita berhadapan dengan saat-saat sulit. Kita akan menjadi pribadi yang lebih sabar jika dikuasai oleh kasih.
Kasih yang berkualitas bersumber pada pengalaman akan kasih Allah yang tercurah secara berlimpah ruah kepada kita. Setiap orang harus mampu merasakan pengalaman dikasihi, diperhatikan, serta diampuni dari kesalahan dan dosa.
Betapa indah dan nikmatnya pengalaman dikasihi. Itu membuat hidup dan martabat kita sebagai manusia semakin bermakna. Meski memiliki kerapuhan dan kesalahan, kita adalah pribadi-pribadi yang berarti.
Meski memiliki kerapuhan dan kesalahan, kita adalah pribadi-pribadi yang berarti. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan kasih Allah, jangan pula membiarkan kasih dalam diri kita membatu, tidak berdampak, dan tidak berbuah.
Kasih harus disegarkan, didewasakan, dan diuji dalam situasi-situasi yang tidak mudah. Pertobatan kita dalam Masa Prapaskah ini dapat dilakukan dengan mendewasakan semangat kasih yang ada dalam diri kita.
Jika sebelumnya kepedulian kita terhadap sesama belum tulus, sekarang kita harus mengubahnya menjadi uluran tangan yang bebas, ikhlas, gembira dan tak kenal lelah.
Jika sebelumnya kita kurang menyadari akan kehadiran Allah dan kuat kuasa-Nya, sekarang kita harus semakin berserah dan mengandara-saudari sekalian, Tuhan mencintai kita tanpa batas.
Dia mengasihi kita dan kasih-Nya itu hebat, kuat dan dahsyat. Mari membangun diri kita agar kita menjadi pribadi yang bisa merasakan kasih dan gembira untuk mengasihi.
Kita hidup bukan hanya untuk menerima dan meminta, melainkan juga untuk memberi dan berbagi.
Doa Penutup
Bapa surgawi, syukur dan terima kasih atas segala berkatMu dalam keseharian kami. Kami mohon perlindungan dan penyertaanMu selalu dalam kehidupan kami.
Allah yang Maha Pemurah, Engkau menghendaki agar kami bermurah hati sebagaimana Engkau sendiri adalah Sang Murah Hati. Sebagai anak-anak yang Engkau kasihi, Engkau ingin agar kami mau berbagi, bermurah hati dan mengasihi sesama.
NamaMu yang kudus kami puji kini dan sepanjang masa. Amin.
Namun kami sering kali berlaku kikir dan egois terhadap sesama. Kami mohon, ampunilah sikap dan perbuatan kami ini dan berilah kami hati-Mu, hati yang mau berbagi. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Kamis 14 Maret 2024 dengan bacaan dan doanya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(dil/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang