Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 dan Bacaannya: Harapan

Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 dan Bacaannya: Harapan

Santo - detikJogja
Senin, 11 Mar 2024 03:00 WIB
Malam Misa Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya
Ilustrasi renungan. Foto: Praditya Fauzi Rahman
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.

Berdasarkan kalender liturgi, hari ini Senin 11 Maret 2024 merupakan hari Senin masa Prapaskah pekan IV; dengan orang kudus Santo Eulogius dan Leokrita, Martir. Santo Sofronius, Pengaku Iman. Santo Pionius, Martir; dan warna liturgi ungu.

Mengangkat tema tentang harapan, mari simak renungan harian Katolik Senin 11 Maret 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Y. Aris Triyanto MSF lengkap dengan bacaan dan doanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 11 Maret 2024

Bacaan Hari Ini

Yesaya 65:17-21;

  • "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
  • Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.
  • Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.
  • Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
  • Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.

Mazmur 30:2,4,5-6,11-12a,13b;

ADVERTISEMENT
  • Tuhan, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
  • Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
  • Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
  • Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"
  • Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kau ikat dengan sukacita,
  • Supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Yohanes 4:43-54.

  • Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea,
  • Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.
  • Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.
  • Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit.
  • Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.
  • Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya."
  • Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."
  • Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
  • Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup.
  • Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."
  • Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
  • Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

BcO Imamat 16:2-28

  • Firman Tuhan kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian.
  • Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
  • Ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air.
  • Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran.
  • Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya.
  • Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan Tuhan di depan pintu Kemah Pertemuan,
  • Dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi Tuhan dan sebuah bagi Azazel.
  • Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi Tuhan itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa.
  • Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan Tuhan untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.
  • Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu.
  • Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan Tuhan, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
  • Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan Tuhan, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
  • Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
  • Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
  • Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.
  • Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel.
  • Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan Tuhan, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
  • Kemudian ia harus memercikkan sedikit dari darah itu ke mezbah itu dengan jarinya tujuh kali dan mentahirkan serta menguduskannya dari segala kenajisan orang Israel.
  • Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu,
  • Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu.
  • Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.
  • Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan pakaian lenan, yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan harus meninggalkannya di sana.
  • Ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu.
  • Kemudian ia harus membakar lemak korban penghapus dosa di atas mezbah.
  • Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.
  • Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darahnya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis.
  • Siapa yang membakar semuanya itu, harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.

Renungan Hari Ini

Salah satu tanda kehidupan adalah harapan. Sepanjang perjalanan hidup kita, harapan pasti sering kita panjatkan dalam hati ketika kita berhadapan dengan berbagai situasi dan peristiwa.

Kita berharap untuk sembuh ketika sakit, berharap untuk dimaafkan ketika melakukan kesalahan, berharap untuk mendapatkan pekerjaan ketika menganggur, berharap untuk diterima dan dikasihi, dan sebagainya. Adanya harapan akan memupuskan keputusasaan.

Dalam harapan, terkandung iman yang mendalam, kuat, dan tangguh, bahkan dasar dari semua pengharapan kita adalah iman. Kita beriman akan Yesus, Putra Allah, yang mengasihi kita dan yang telah menebus kita dengan nyawa-Nya sendiri.

Karena itu, hidup dan iman kita selalu tegak lurus kepada Yesus. Dalam kesusahan, hendaknya kita selalu menaruh harapan akan pertolongan Tuhan.

Tuhan mesti kita jadikan sebagai satu-satunya sumber pengharapan kita, sebab Dialah terang dan keselamatan kita. Bersabarlah dan bertekunlah dalam menanti uluran tangan Nya.

Hari ini, Yesus dikisahkan menyembuhkan anak seorang pegawai istana yang sakit keras Anak itu dipulihkan Yesus dari jauh setelah sang ayah memohonkannya kepada-Nya dengan penuh iman. Kepada orang itu beserta dengan seluruh keluarganya, Yesus memberikan kehidupan baru.

Lalu, bagaimana dengan kita? Mari kita jadikan perjumpaan kita dengan Yesus sebagai saat untuk semakin percaya dan untuk menyembah-Nya dengan tulus. Jadikan hidup harian kita sebagai pewartaan bahwa kasih Allah benar-benar mengubah dan menjadikan kita pribadi yang baru.

Doa Penutup

Ya Bapa, syukur dan terima kasih atas segala berkat dan perlindunganMu dalam kehidupan kami. Kami mohon penyertaanMu dalam segala kegiatan kami baik di saat senang maupun sedih.

Berilah kami semangat Yesus untuk menjalani hari, agar asa dan harapan dalam hati kami terus hidup. Berilah kami ketabahan dan kekuatan iman di bawah naungan namaMu yang Maha Besar.

Nama-Mu yang kudus kami puji kini dan sepanjang masa. Amin.

Demikian renungan harian Katolik hari ini, Senin 11 Maret 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Tuhan senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads