Pemda DIY akan memberlakukan kebijakan desentralisasi sampah atau pengelolaan sampah secara mandiri tiap kabupaten-kota pada Mei 2024. Pemkot Jogja menyatakan siap menyongsong kebijakan tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo mengatakan kebijakan desentralisasi sampah pada Mei sudah sesuai jadwal.
"(kebijakan desentralisasi sampah) April (2024) akhir pencanangan dan mulai Mei," jelas Kusno saat dihubungi wartawan, Jumat (1/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kusno, pencanangan kebijakan ini adalah semacam deklarasi. Sedangkan kebijakan ini akan langsung diberlakukan pada Mei mendatang.
"Tidak ada uji coba (desentralisasi sampah)," ungkapnya.
Sebagai informasi, produksi sampah harian di Kota Jogja mencapai 200 ton yang meliputi sampah organik dan anorganik. Sedangkan Pemkot Jogja diberikan kuota untuk membuang sampah di TPST Piyungan sebesar 135-140 ton per hari.
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo menegaskan pihaknya siap menerapkan kebijakan desentralisasi sampah.
Kesiapan Pemkot Jogja tercermin dalam beberapa strategi yang sudah siap diterapkan, seperti menyiapkan lokasi-lokasi pengelolaan sampah di Kota Jogja. Menurut Singgih, pihaknya sudah menargetkan penyelesaian masalah sampah pada April 2024.
"Empat lokasi itu di awal Maret sudah mulai kontrak karena pada minggu ke tiga Februari sudah ada pemenangnya," jelas Singgih saat dihubungi wartawan, Jumat (1/3).
"Yang bisa kita optimalkan di Nitikan dan Karangmiri sudah bisa optimalkan terus. Sambil kita lakukan revitalisasi di dua lokasi," ujarnya menambahkan.
Untuk penyiapan TPS 3 R Nitikan sedang dilakukan revitalisasi berupa penambahan daya listrik guna mengganti generator ke motor listrik agar dapat menurunkan kebisingan.
"Awal tahun kita naikkan daya listriknya untuk menggantikan generator menjadi dinamo listrik untuk mengurangi kebisingan," terang Singgih.
Singgih menambahkan, peralatan pengolahan sampah juga sudah tersedia dan bisa dioptimalkan. Sebanyak tiga modul yang membutuhkan tiang dan trafo baru juga sudah siap.
"Akhir Februari tiang dan trafo sudah terpasang, semoga segera tersambung sehingga 3 modul mesin bisa berjalan dengan baik di Nitikan," paparnya.
Sedangkan untuk TPS 3R Karangmiri, menurut Singgih masih butuh waktu untuk membuat jembatan. Namun secara simultan tetap bisa dioperasionalkan sembari menunggu jembatan kuat.
"Piyungan juga sama, untuk kontrak di awal Maret jalan simultan dengan pekerjaan lain sehingga tidak saling tunggu, agar tidak memakan waktu lebih lama," ujarnya.
"Kita optimis, kita punya skenario kalau ada situasi darurat," pungkas Singgih.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang