Kesaksian Warga Ngerinya Ledakan Ketel Uap Pabrik Tahu di Gunungkidul

Kesaksian Warga Ngerinya Ledakan Ketel Uap Pabrik Tahu di Gunungkidul

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 13 Feb 2024 19:47 WIB
Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024).
Foto: Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024). (Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja)
Jogja -

Sebuah pabrik tahu di Padukuhan Karangasem, Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, rusak karena ketel uapnya meledak kemarin malam. Warga menceritakan bagaimana ledakannya bisa terdengar hingga dua kilometer dan suaranya seperti bom.

Diketahui, pabrik itu milik Sugiyono (39). Insiden tersebut menyebabkan penutup ketel uap seberat 50 kilogram (kg) terlempar hingga 300 meter dan mengenai atap rumah warga, Prawiro Suroso (70).

Saudara Suroso yang rumahnya berhadap-hadapan, Gumerek (60) menerangkan, suara dari ledakan pabrik tahu itu terdengar hingga radius lebih dari 2 km dari lokasi kejadian. Dia berujar suaranya terdengar layaknya ledakan bom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi terdengar sampai Pacing, itu masih kedengaran, lebih dua kilo. Mentel kedengeran. Kayak bom itu, saya sampai kaget," kata Gumerek saat diwawancara Senin (12/2/2024) malam.

Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024).Pabrik tahu di Gunungkidul rusak gegara ketel uap meledak, Senin (12/2/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Sempat Dikira dari Pom

Gumerek melanjutkan tutup ketel dengan berat setengah kuintal itu sempat tampak melayang sebelum menimpa kediaman saudaranya.

ADVERTISEMENT

"Kronologisnya tidak tahu kan terbang di atas. Yang jelas itu tahu-tahu menimpa rumah bagian belakang dekat kamar mandi," kata Gumerek saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Dia berujar, tutup ketel menimpa rumah Suroso selang satu menit setelah terdengar suara ledakan. Dia menuturkan, awalnya warga sempat mengira suara tersebut berasal dari pom setempat.

"Selang satu menit itu kena rumah tutup ketelnya. Tadi dikira itu pom karena di sebelah barat pom," ungkapnya.

"Masyarakat berduyun-duyun melihat ke pom ternyata tidak ada apa-apa. Ternyata malah di belakang pom yang produksi tahu tadi," lanjutnya.

Pemilik rumah Suroso menambahkan tutup ketel uap itu masih panas meski jaraknya cukup jauh.

"Saat itu saya sedang di rumah. Kemudian tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh di dalam rumah di belakang itu. Ternyata setelah dilihat itu tutup ketel masih merah. Wong dari jarak dua meter masih panas," jelas Suroso kepada wartawan saat ditemui di rumahnya.

Diberitakan sebelumnya, pabrik tahu milik Sugiyono (39) meledak akibat keran ketel uap tidak ditutup. Anggota TRC BPBD Gunungkidul, Wasesa, menerangkan akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 37 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian itu.

"Kronologi dari info yang saya terima saat produksi ketel uap meledak. Untuk kerugian pabriknya sendiri sebesar Rp 37 juta. Korban jiwa tidak ada. Korban luka juga tidak ada. Dua karyawan sedang bekerja tadi," jelas Wasesa kepada wartawan saat ditemui di lokasi.




(apu/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads