Doa Memasuki Bulan Syaban: Arab, Latin, dan Artinya

Doa Memasuki Bulan Syaban: Arab, Latin, dan Artinya

Anindya Milagsita - detikJogja
Sabtu, 10 Feb 2024 16:08 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi Bulan Syaban. Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN
Jogja -

Doa memasuki bulan Syaban adalah informasi yang perlu diketahui oleh seorang muslim. Berikut bacaan doa bulan Syaban dalam Arab, Latin dan artinya.

Kehadiran bulan Syaban diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan ke-8 dalam kalender Islam ini hadir setelah bulan Rajab dan tepat sebelum bulan Ramadhan tiba. Melalui bulan Syaban, seorang muslim dapat mengamalkan berbagai ibadah seperti berdoa, dzikir, hingga puasa sunnah.

Lantas seperti apa doa yang disunnahkah untuk dibaca saat memasuki bulan Syaban? Agar seorang muslim memiliki panduan terkait hal tersebut, simak penjelasan lengkapnya melalui artikel berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapan Tanggal 1 Syaban?

Sebelum mengetahui doa bulan Syaban yang dapat diamalkan oleh seorang muslim, tidak ada salahnya untuk mencari tahu kapan tanggal 1 Syaban 1445 H/2024 M akan berlangsung. Merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kemenag RI, diketahui bahwa tanggal 1 Syaban jatuh pada hari Minggu, 11 Februari 2024.

Akan tetapi dalam kalender Hijriah, sistem penanggalan dimulai pada waktu maghrib malam sebelumnya. Dengan kata lain, 1 Syaban 1445 H jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024 waktu maghrib.

ADVERTISEMENT

Mengingat bulan Syaban sudah di depan mata, seorang muslim dapat bersiap-siap dalam menyambutnya. Salah satu cara untuk memaknainya adalah dengan mengamalkan berbagai kebajikan hingga amalan-amalan baik yang ditujukan semata-mata sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Bacaan Doa Bulan Syaban

Mengutip dari buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab, dan Sya'ban' karya Udji Asiyah, bahwa terdapat hadits yang menyatakan Rasulullah SAW membaca doa saat memasuki bulan Rajab. Melalui doa tersebut, Rasulullah SAW juga memohon kepada Allah untuk diberikan keberkahan selama bulan Syaban hingga Ramadhan tiba. Adapun hadits yang dimaksud:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata, 'Allahumma Barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa Barik lanaa fii Ramadhan.' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)'." (HR. Ahmad, No. 2.228).

Bagi seorang muslim yang hendak membaca doa tersebut, berikut uraian bacaan doa bulan Syaban lengkap:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana."

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

Anjuran Berpuasa di Bulan Syaban

Selain mengamalkan doa yang sebelumnya telah dipaparkan, seorang muslim dapat mengerjakan amalan baik lainnya berupa puasa sunnah. Bahkan puasa sunnah di bulan Syaban termasuk dalam salah satu amalan yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Hal tersebut seperti yang disampaikan dalam buku 'Panduan Muslim Sehari-hari' yang disusun oleh KH. M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha bahwa terdapat hadits yang bersumber dari 'Aisyah RA, beliau menjelaskan:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللهِ الله يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى تَقُولَ لا يَصُومُ . وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
(رواه متفق عليه)

Artinya: "Dari Aisyah, ia berkata, 'Rasulullah itu orang yang selalu berpuasa sunah, sampai-sampai kami menganggapnya tidak pernah berbuka (tidak berpuasa). Namun beliau juga orang yang tidak berpuasa (makan dan minum), sehingga kami pun menyatakan beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan penuh sekali pun, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat bulan yang beliau paling banyak melakukan puasa sunnah di dalamnya melebihi bulan Syaban." (HR. Al-Bukhari dan Muslim/Muttafaq 'Alaih)

Alasan Rasulullah SAW Berpuasa di Bulan Syaban

Lantas mengapa puasa Syaban begitu dianjurkan dalam Islam? Ternyata ada alasan dibalik amalan puasa sunnah di bulan Syaban yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Masih merujuk dari buku sebelumnya, dijelaskan bahwa puasa di bulan Syaban memiliki keutamaan, salah satunya karena di bulan tersebut amal-amal seorang muslim akan diangkat dan dihadapkan kepada Allah SWT.

Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An Nasa'i dan Abu Dawud yang ditashihkan oleh Ibnu Huzaimah serta Usamah bin Zaid, dikatakan bahwa:

قُلْتُ: « يَا رَسُوْلَ اللهِ ، لَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنْ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَانَ !» . قَالَ : ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan dari bulan Syaban.' Beliau bersabda, 'Itu adalah bulan yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan Syaban itu bulan amal-amal diangkat dihadapkan kepada Tuhan semesta alam. Karena itu aku senang apabila amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa'."

Nah, itulah tadi rangkuman mengenai doa bulan Syaban yang dilengkapi dengan anjuran berpuasa dari Rasulullah SAW. Jangan lupa mengamalkannya ya, detikers!




(ahr/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads