10+ Teks Ceramah Isra Miraj 2024, Memaknai Perintah Sholat 5 Waktu

10+ Teks Ceramah Isra Miraj 2024, Memaknai Perintah Sholat 5 Waktu

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Senin, 05 Feb 2024 14:54 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi isra miraj. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jogja -

Di bulan Rajab ini terdapat salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, yakni Isra Miraj. Dalam menyambut peringatan Isra Miraj, biasanya diselenggarakan acara yang menyertakan ceramah sebagai salah satu rangkaian kegiatan.

Seperti diketahui, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Kemenag RI, 27 Rajab 1445 H bertepatan dengan 8 Februari 2024. Jadi, peringatan Isra Miraj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024.

Ceramah pada peringatan Isra Miraj umumnya membahas mengenai perintah sholat 5 waktu yang diberikan kepada umat Islam. Nah, bagi yang bertugas menyampaikan ceramah, berikut ini detikJogja sajikan contoh ceramah Isra Miraj yang bisa dijadikan referensi, dihimpun dari laman Kemenag, NU Online, dan Muhammadiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Ceramah Isra Miraj tentang Hikmah Isra Miraj #1

Judul: Hikmah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Assalamualaikum Wr. Wb.

ADVERTISEMENT

Yang terhormat (...)

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa bertemu dengan bulan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah, yaitu bulan Ramadhan.

Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW pada keluarga dan para sahabat beliau serta semua pengikut ajaran-ajaran beliau. Karena lantaran beliaulah sehingga kita mendapat petunjuk melalui ajaran-ajaran Islam dan dengan demikian kita bisa membedakan mana perkara yang haq dan mana perkara yang bathil.

Hadirin yang saya hormati

Pada bulan Rajab kita senantiasa mengingat kembali peristiwa yang sangat besar, di mana dalam peristiwa Isra Miraj itulah Rasulullah SAW menerima perintah sholat lima waktu yang asal mulanya lima puluh waktu dalam sehari semalam.

Adapun yang dimaksud dengan Isra dalam arti bahasa adalah perjalanan di malam hari. Namun, yang dimaksud dalam agama Islam adalah perjalanan Rasulullah SAW di malam hari dari Masjidil haram menuju Masjidil Aqsa yang penuh berkah di sekelilingnya. Hal tersebut sudah difirmankan oleh SWT dalam Al-Qur'an surat Al Isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Hadirin sekalian yang berbahagia,

Setelah kita perhatikan sejenak tentang ayat Al-Quran tersebut, maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa apa yang difirmankan oleh Allah tersebut telah terbukti seperti kita saksikan pada zaman sekarang ini, yakni di sekeliling Masjidil Haram benar-benar diberkati dengan rezeki yang melimpah serta kewibawaan yang luar biasa sehingga setiap tahun berduyun-duyun orang mengunjungi untuk menunaikan ibadah haji sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini.

Adapun yang dimaksud dengan Miraj menurut arti bahasa adalah naik ke atas dengan menggunakan tangga, tetapi yang dimaksud menurut syariat agama Islam adalah Allah menaikkan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa sampai Sidratul Muntaha, yaitu suatu tempat yang paling tinggi yang tak akan mampu manusia mana pun, sekaligus menggunakan alat-alat canggih dalam kemajuan teknologi yang serba canggih ini, selain Rasulullah SAW yang telah dikehendaki Allah SWT.

Di sanalah beliau menerima perintah sholat lima waktu yang semua lima puluh waktu dalam sehari, namun dengan kemurahan Allah SWT dimohon keringanannya hingga tinggal lima waktu yang tidak mengurangi pahalanya lima puluh kali tersebut yang wajib dikerjakan oleh beliau beserta segenap umat beliau.

Hadirin yang saya hormati,

Tepat peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW terjadi dengan kehendak Allah SWT pada malam 27 Rajab tahun 11 H.

Adapun hikmah dari Isra Miraj ini adalah menanamkan kekuatan batin beliau Rasulullah SAW atas cobaan atau musibah yang menimpa pada beliau sepeninggalan paman, kakek, serta istri tercintanya,

Selain menanamkan kekuatan batin kepada nabi, Allah juga memberikan ujian terhadap segenap umat Islam baik di zaman Rasulullah SAW maupun di zaman sekarang. Dengan peristiwa Isra Miraj tersebut akan nampak bagi siapa yang beriman secara murni, maka akan lebih tebal imannya dengan peristiwa tersebut, karena peristiwa yang sehebat bagaimanapun tidak akan ada kesulitan apabila dikehendaki Allah SWT. Dan bagi orang yang imannya tipis akan berubah menjadi murtad, karena tidak percaya dengan peristiwa Isra Miraj tersebut.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Contoh Ceramah Isra Miraj tentang Ketaqwaan Rasulullah SAW #2

Judul: Cerminan Kebesaran Allah SWT dan Ketaqwaan Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum wr.wb.Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil'wal mursalin, wa'ala alihi washohbihi ajma'in Amma ba'du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan syafaatnya kepada kita semua. Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW.

Pada hari yang berbahagia ini marilah kita senantiasa mengingat kembali hari yang istimewa. Yaitu kisah perjalanan Nabi Muhammad yang dikenal dengan peristiwa Isra Miraj. Rasul telah menempuh perjalanan panjang saat keadaan beliau sedang tidak baik-baik saja. Sebab baru saja kehilangan kakek, paman dan istri tercintanya.

Meskipun keadaannya sedang bersedih beliau dengan senang hati mau menjalani perintah dari Allah. Peristiwa agung itu terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah. Dari sinilah kita dapat mengambil hikmah tentang sebuah rasa sabar atas segala cobaan yang diberikan Allah.

Kesabaran beliau inilah yang seharusnya menjadi contoh bagi kita semua. Dalam menjalani kehidupan pasti akan selalu ada cobaan. Sebagai makhluk yang beriman hendaknya kita selalu berprasangka baik terhadap Allah. Karena dibalik cobaan yang kita terima akan selalu ada hikmah terindah untuk kita.

Jika sedang mendapat cobaan atau musibah hendaknya kita selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah. Karena Allah lah satu-satunya penolong. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah selama kita mau berdoa dan berusaha.

Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah Ayat 153 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"

Dari kisah perjalanan suci Nabi itu, terdapat pelajaran yang bisa kita petik. Salah satunya yaitu Allah menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi untuk mengobati rasa sedihnya. Di antaranya yaitu Nabi dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah, bertemu Nabi-nabi sebelumnya, dapat melihat wujud asli malaikat Jibril, melihat surga neraka, hingga bertemu langsung dengan Allah di tempat tertinggi bernama Sidratul Muntaha.

Jamaah yang berbahagia, semoga dengan peringatan Isra Miraj ini kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap musibah yang kita alami. Akan selalu ada pelajaran berharga dibalik itu semua. Tak lupa jangan meninggalkan sholat, sabarkan hati dan berdoalah meminta pertolongan hanya kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baiknya penolong umat-Nya.

Contoh Ceramah Isra Miraj tentang Peristiwa Isra Miraj #3

Judul: Meneladani Sikap Rasulullah Melalui Peristiwa Isra Miraj

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hadirin rahimakumullah,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Hadirin rahimakumullah,

Kata "Isra" dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina. Miraj berarti naik ke atas. Menurut istilah miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah SWT.

Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Hadirin rohimakumulloh,

Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. Peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.

Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantikanya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril menaiki buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:

Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwaroh. Kedua, Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir'aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima, Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.

Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As.

Hadirin rahimakumullah,

Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini malaikat Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam pertemuan tersebut Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.

Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah SWT. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan.

Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.

Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy. Nabi Muhammad bertemu dengan Abu Jahal dan meminta Abu Jahal mengumpulkan kaum Quraisy. Kesempatan itu tidak disia-siakan untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul.

Setelah kaum Quraisy berkumpul Nabi Muhammad menceritakan segala kejadian yang dialaminya dalam Isra miraj. Ceramah Nabi Muhammad tersebut disambut dengan ejekan dan cemoohan, Abu Jahal menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang penuh dengan kebohongan.

Kemudian menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Abu Bakar "Apakah Abu Bakar mempercayainya?' dengan tegas Abu Bakar menyatakan "bahwa dia meyakini apa yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW'. Kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan gelar Assidiq kepada Abu Bakar hingga menjadi Abu Bakar Assidiq.

Hadirin rahimakumullah,

Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu mengalami peristiwa yang tidak pernah dirahasiakannya. peristiwa Isra dan miraj Nabi Muhammad dalam waktu yang singkat telah tersiar ke seluruh kota Makkah, ejekan dan cemoohan sering diterima Nabi Muhammad mengenai peristiwa yang dialaminya.

Sebagai contoh, waktu Nabi Muhammad duduk di Masjidil Haram dan bertemu dengan Abu Jahal, Abu Jahal duduk di samping Nabi Muhammad SAW, serta berkata dengan nada mengejek "Apa kabar pagi ini Muhammad? Adakah sesuatu yang engkau anggap penting yang engkau terima dari Tuhanmu?, Nabi Muhammad menjawab "Ya tadi malam aku telah diisrakan " Abu Jahal bertanya "Ke mana?" Nabi menjawab "Ke Baitul Maqdis". Kata Abu Jahal "Kemudian pagi ini engkau telah ada di sini?'" Nabi Muhammad menjawab "Ya".

Mendengar jawaban itu Abu Jahal tertawa dan mengejek Nabi dan berkata "Beranikah engkau menceritakan perkataanmu itu kepada penduduk Makkah? Saya akan mengumpulkan mereka di sini, lalu sampaikan perkataanmu kepada mereka! Nabi menjawab "Baiklah saya akan menerangkan peristiwa ini kepada mereka peristiwa ini".

Setelah penduduk Makkah berkumpul di Masjidil Haram, kemudian Nabi menceritakan peristiwa Isra miraj dari awal sampai akhir, tidak ada sedikitpun yang terlewat, kejadian ini menjadikan mereka yang sudah masuk Islam berbalik menjadi murtad.

Tetapi bagi umat Islam yang kuat imannya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu sebab mereka telah yakin akan kebenaran Nabi Muhammad. Lain halnya dengan Abu Bakar, ia mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain.

Setelah didatangi oleh orang-orang yang merasa sangsi dengan peristiwa Isra dan miraj ia mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta penjelasannya kepadanya peristiwa yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW langsung diterimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad memanggilnya dengan sebutan As Siddiq.

Hadirin rahimakumullah,

Adapun Tamsil dalam Isra, yaitu:

1. Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril "siapakah mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka itu ibaratmu yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka memetik pahalanya dari Allah SWT".

2. Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad bertanya: "Siapakah mereka itu ya Jibril?" Dijawabnya: "mereka itu ibaratmu yang enggan bersholat, yang kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya".

3. Melihat sebuah kuburan yang sangat harum baunya, Nabi bertanya: "Apakah itu Ya jibril?" dijawabnya: "itu kuburan Siti Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh Raja Fir'aun, karena ia mempertahankan imannya kepada Allah SWT sewaktu dipaksa supaya menyembah berhala.

4. Melihat orang yang di hadapannya ada dua hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan makanan busuk. Nabi bertanya: "Ya Jibril siapakah mereka itu?" Jibril menjawab :"Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal yang baik dan berpahala".

5. Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat ke kirinya merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanannya dia berseri-seri gembira dan tersenyum senyum.

Nabi bertanya: "Siapakah orang itu Ya Jibril?" jawab jibril: "dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila mereka menengok ke kanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh".

Hadirin rahimakumullah,

Hikmah Isra miraj, yaitu:

a. Menghilangkan perasaan sedih dalam diri Nabi Muhammad SAW yang disebabkan oleh meninggalnya pembelanya yang utama yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Allah SWT ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat dikalahkan oleh apa pun dan siapa pun.
b. Allah hendak memperlihatkan kemahakuasaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh yang menghalangi penyiaran agama Islam.
c. Allah mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi dan Rasul terdahulu, agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.
d. Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur luluh karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.
e. Menguji para pengikut Nabi, apakah mereka itu akan tetap beriman kepada agama yang selama ini dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami kejadian tersebut.
f. Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan hadirat Allah SWT.
g. Allah menyampaikan perintah melakukan sholat kepada Nabi dan umatnya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Contoh Ceramah Isra Miraj #4

Judul: Perjalanan Nabi Muhammad SAW dan Perintah sholat 5 Waktu

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah dan sholawat serta salam kepada Rasulullah menjadi dua hal yang penting untuk mengawali majelis ini. Hal penting selanjutnya adalah berwasiat takwa yang menjadi kewajiban bagi khatib untuk senantiasa sampaikan kepada jamaah karena memang menjadi rukun dalam khutbah Jumat. Apabila rukun dalam Jumat ditinggalkan, termasuk wasiat takwa, maka konsekuensinya adalah tidak sah ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan.

Oleh karena itu mari kita tingkatkan dan kuatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan kita kepada-Nya yang menumbuhkan rasa takut pada diri kita untuk melanggar perintah-perintah-Nya. Kuatnya ketakwaan juga bisa diukur dari kemampuan kita menjalankan seluruh perintah Allah SWT.

Takwa akan menjadikan kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan masuk ke dalam surga Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Naba 31:

اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ

Artinya: "Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga)"

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Di antara tanda-tanda orang yang bertakwa telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 3:

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,"

Dari ayat ini kita bisa memahami bahwa orang yang bertakwa itu percaya kepada hal yang tak tampak mata dan juga tidak bisa dirasa dan direkam oleh indra serta tak bisa dinalar secara akal manusia. Hal ini disebut dengan istilah ghaib. Orang yang bertakwa juga dicirikan dengan konsistensinya dalam menjalankan shalat sebagai ibadah vertikal menyembah Allah SWT.

Dua hal ini, yakni percaya pada hal yang ghaib dan menjalankan shalat, menjadi dua hal relevan dengan keberadaan kita saat ini berada di bulan Rajab. Di bulan inilah sebuah peristiwa ghaib yang tak masuk akal dan hanya dipercayai oleh orang-orang yang beriman terjadi, yakni peristiwa Isra miraj Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa ini menjadi peristiwa ghaib yang harus diterima oleh keimanan terlebih dahulu sebelum akal kita. Pengertian Isra ini sendiri adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram di Kota Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina yang berjarak lebih kurang 1.500 kilometer.

Sedangkan miraj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidratul Muntaha yakni tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh pancaindra manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran. Dua perjalanan ini ditempuh Nabi Muhammad hanya dalam satu malam.

Peristiwa agung ini telah diterangkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."


Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi Muhammad mendapatkan 'oleh-oleh' yang sangat monumental dan menjadi hal yang paling sering disebut pada bulan Rajab yakni perintah shalat lima waktu. Maka kurang lengkap rasanya jika peringatan Isra miraj yang sering dilakukan masyarakat di Indonesia tidak mengangkat dan membahas tentang shalat.

Baik pembahasan tentang shalat dari perspektif fiqih, tasawuf, kesehatan, maupun dari perspektif lain yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Pembahasan tentang sholat ini penting untuk diingatkan kembali kepada umat Islam pada bulan Rajab ini sebagai upaya untuk menguatkan kembali kesadaran bahwa shalat adalah sebuah kebutuhan bagi umat Islam.

Bukan hanya sekedar kewajiban saja. Mengapa kita butuh? Karena shalat menjadi satu media penting untuk mendekatkan diri dan menyembah Allah SWT. Dengan shalat kita telah menunjukkan komitmen untuk menjalankan misi utama diciptakannya manusia ke dunia yakni untuk beribadah. Hal ini sudah disebutkan dalam Al-Quran Surat Ad-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam pelaksanaan shalat sendiri, penting untuk diingat oleh kita semua untuk senantiasa mengedepankan kualitas shalat. Bukan hanya kuantitas shalat saja.

Kewajiban shalat yang difokuskan kepada kuantitas atau jumlah saja akan menjadikan diri terbebani dalam menjalankannya. Jika kewajiban shalat kita kerjakan dengan mengedepankan kualitas, maka shalat yang dilakukan akan benar-benar bisa dinikmati dan akan berdampak pada perilaku serta kualitas kehidupan kita.

Rasulullah pernah mengingatkan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

يأَتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُصَلّوْنَ وَلاَ يُصَلُّوْنَ

Artinya: "Akan datang suatu masa menimpa manusia, banyak yang melakukan shalat, padahal sebenarnya mereka tidak shalat".

Hadits ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa menjalankan perintah ini dengan sempurna mulai dari aspek fiqihnya sampai dengan aspek hakikat dari shalat itu sendiri. Dari sisi fiqih kita harus mengetahui syarat dan rukun shalat dan beberapa hal lain terkait seperti cara berwudhu, waktu-waktu shalat dan sejenisnya. Terminologi sholat ini sendiri adalah:

أَقْوَالٌ وَأَفْعَالٌ مَخْصُوْصَةٌ مُفْتَتِحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ مُخْتَتِمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ بِشَرَائِطَ مَخْصُوْصَةٍ

Artinya: "Ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu".

Sementara dari sisi hakikat, shalat memiliki dimensi ibadah rohani yang di dalamnya berisi doa-doa untuk mendatangkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Allah berfirman:

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya: "Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah 103).

Selain berbuah ketenangan jiwa, shalat juga akan membuahkan ketentraman bagi orang lain. Kenapa? Karena orang yang melakukan sholat dengan benar akan membuahkan komitmen untuk tidak berbuat hal yang keji dan mungkar. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 45:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."


Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Mari di bulan Rajab ini kita jadikan peristiwa Isra miraj sebagai media untuk lebih menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada hal-hal yang ghaib serta menjadikan shalat sebagai ibadah yang benar-benar bisa membuahkan hasil nyata yang berdampak pada kehidupan diri dan masyarakat sekitar. Upaya ini dilakukan dengan menjaga kuantitas dan kualitas shalat yang kita lakukan. Semoga Allah mengabulkan harapan-harapan kita. Amin

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Contoh Ceramah Isra Miraj #5

Judul: Dibalik Peristiwa Isra Miraj

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hadirin rahimakumullah,

Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk beribadah di bulan Rajab yang mulia ini. Pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan isra miraj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna isra miraj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam isra miraj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa isra miraj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?

Isra Miraj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata'ala memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina.

Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wa ta'ala sang pencipta alam semesta. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan isra miraj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman.

Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan isra miraj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, "Siapa ini?" Jibril menjawab: "Jibril." "Siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad".

"Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi." Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam 'alaihissalam, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam 'alaihissalam, sebaliknya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf 'alaihissalam, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun 'alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri.

Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kemudian Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya.

Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan: "Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya."

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam.

Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata'ala, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali.

Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan pasrah kepada Allah.

Hadirin rahimakumullah

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang isra miraj terhadap kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi.

Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah isra miraj Nabi, beliau mengatakan: sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan isra miraj? Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: 'Irdlu Waqâi' wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan, pertama, Isra Miraj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khadijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy.

Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah subhanahu wata'ala. Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapapun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majelis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.

Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba'i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan isra miraj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi setiap Muslim menghadap (miraj) kepada Allah subhanahu wata'ala lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu'.

Dengan shalat yang khusyu', seseorang akan merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.

Ketiga, isra miraj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.

Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.

Keempat, dalam perjalanan isra miraj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.

Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa isra miraj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Contoh Ceramah Isra Miraj #6

Judul: Kisah Keajaiban Perjalanan Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hadirin rahimakumullah

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Hadirin rahimakumullah

Kata "Isra" dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina. Miraj berarti naik ke atas. Menurut istilah Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah SWT.

Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan padanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Hadirin rahimakumullah

Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. Peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.

Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:

Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah. Kedua, Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir'aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima, Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.

Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malaikat jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As.

Hadirin rahimakumullah

Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam pertemuan tersebut Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.

Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah SWT. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Contoh Ceramah Isra Miraj #7

Judul: Isra Miraj: Jejak Langkah Nabi dalam Memperkuat Iman dan Taqwa

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam keadaan sehat dan saling berbagi ilmu. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang peristiwa yang sangat luar biasa dan penuh keagungan, yaitu isra dan miraj.

Isra dan miraj adalah dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Peristiwa ini merupakan bukti nyata keagungan Allah dan keistimewaan Rasul-Nya. Mari kita bahas satu per satu.

Pertama-tama, isra mengacu pada perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Perjalanan ini dilakukan dengan menggunakan al-Buraq, sebuah hewan yang lebih cepat dari kilat. Ini menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah dalam memberikan kemudahan kepada Rasul-Nya.

Ketika Rasulullah sampai di Masjidil Aqsa, beliau dipimpin oleh para nabi yang hadir pada waktu itu, dan bersama-sama mereka melaksanakan shalat. Ini adalah penghormatan kepada para nabi dan menggambarkan persatuan umat Islam dari masa ke masa.

Kemudian, miraj mengacu pada perjalanan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ke langit, melalui tujuh lapis langit. Di setiap langit, beliau bertemu dengan para nabi seperti Nabi Adam, Nabi Musa, dan Nabi Isa, serta mendapatkan berbagai wahyu dan petunjuk. Puncak dari miraj adalah saat Rasulullah berada di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Keajaiban isra dan miraj ini mengandung pelajaran dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Pertama, peristiwa ini mengingatkan kita akan keagungan dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Allah mampu mengabulkan setiap mukjizat dan memperlihatkan kebesaran-Nya kepada hamba-Nya.

Kedua, isra dan miraj menunjukkan keutamaan dan keistimewaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau dipilih oleh Allah untuk mengalami pengalaman luar biasa ini sebagai bentuk kehormatan dan kepercayaan Allah terhadap beliau sebagai utusan-Nya.

Ketiga, peristiwa ini mengajarkan pentingnya sholat. Sholat merupakan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah kepada umat Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui isra dan miraj, kita diajarkan tentang nilai dan keutamaan shalat sebagai kunci untuk meraih kedekatan dengan Allah.

Dengan memahami dan merenungkan isra dan miraj, semoga kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas shalat kita, dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga Allah memberikan kita keberkahan dan hidayah-Nya. Amin.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Contoh Ceramah Isra Miraj #8

Judul: Cerminan Kebesaran Allah SWT dan Ketaqwaan Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum wr.wb.Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil'wal mursalin, wa'ala alihi washohbihi ajma'in Amma ba'du.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan syafaatnya kepada kita semua. Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW.

Pada hari yang berbahagia ini marilah kita senantiasa mengingat kembali hari yang istimewa. Yaitu kisah perjalanan Nabi Muhammad yang dikenal dengan peristiwa Isra Miraj. Rasul telah menempuh perjalanan panjang saat keadaan beliau sedang tidak baik-baik saja. Sebab baru saja kehilangan kakek, paman dan istri tercintanya.

Meskipun keadaannya sedang bersedih beliau dengan senang hati mau menjalani perintah dari Allah. Peristiwa agung itu terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah. Dari sinilah kita dapat mengambil hikmah tentang sebuah rasa sabar atas segala cobaan yang diberikan Allah.

Kesabaran beliau inilah yang seharusnya menjadi contoh bagi kita semua. Dalam menjalani kehidupan pasti akan selalu ada cobaan. Sebagai makhluk yang beriman hendaknya kita selalu berprasangka baik terhadap Allah. Karena dibalik cobaan yang kita terima akan selalu ada hikmah terindah untuk kita.

Jika sedang mendapat cobaan atau musibah hendaknya kita selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah. Karena Allah lah satu-satunya penolong. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah selama kita mau berdoa dan berusaha.

Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah Ayat 153 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"

Dari kisah perjalanan suci Nabi itu, terdapat pelajaran yang bisa kita petik. Salah satunya yaitu Allah menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi untuk mengobati rasa sedihnya. Di antaranya yaitu Nabi dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah, bertemu Nabi-nabi sebelumnya, dapat melihat wujud asli malaikat Jibril, melihat surga neraka, hingga bertemu langsung dengan Allah di tempat tertinggi bernama Sidratul Muntaha.

Jama'ah yang berbahagia, semoga dengan peringatan Isra Miraj ini kita semua dapat mengambil hikmah dari setiap musibah yang kita alami. Akan selalu ada pelajaran berharga dibalik itu semua. Tak lupa jangan meninggalkan sholat, sabarkan hati dan berdoalah meminta pertolongan hanya kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baiknya penolong umat-Nya.

Demikian ceramah singkat dalam memperingati Isra Miraj. Semoga kita semua dapat menjadikan Nabi Muhammad sebagai suri tauladan kita. Amin ya Rabbal Alamin. Wassalamualaikum wr.wb.

Contoh Ceramah Isra Miraj #9

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, hari ini kita akan membahas sebuah peristiwa luar biasa yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu isra dan miraj.

Isra dan Miraj terjadi dalam satu malam, di mana Rasulullah dibawa oleh malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Ini disebut isra. Di sana, Rasulullah bertemu dengan para nabi yang datang sebelumnya dan bersama-sama melaksanakan shalat, menunjukkan persatuan umat Islam.

Setelah itu, Rasulullah melakukan Miraj, yaitu perjalanan ke langit. Melalui tujuh lapis langit, beliau bertemu dengan para nabi dan akhirnya berada di hadapan Allah. Di sana, Allah menetapkan kewajiban shalat lima waktu sehari semalam.

Dari isra dan miraj, kita bisa ambil beberapa pelajaran. Pertama, menghargai keajaiban perjalanan malam Rasulullah sebagai bukti kebesaran Allah. Kedua, menyadari pentingnya persatuan umat Islam dalam shalat. Ketiga, merenungkan kewajiban shalat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga kita dapat meneladani kebaikan Rasulullah dan meningkatkan kualitas shalat kita. Mari kita bersyukur atas nikmat ini dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap langkah hidup kita.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Contoh Ceramah Isra Miraj #10

Assalamualaikum wr.wb

Hadirin yang saya hormati,

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berada di tempat ini dalam rangka memperingati Isra Miraj. Tak lupa pula sholawat senantiasa tercurah kepada baginda Muhammad SAW.

Jika menilik kembali peristiwa Isra Miraj, kejadian di luar nalar manusia tersebut bukan tanpa alasan dan tetap wajib kita imani.

Isra Miraj bukan tidak hanya mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dan dari Masjidil Aqsha ke sidratul muntaha saja. Lebih dari itu, Allah SWT menunjukkan kekuasaan dan kebesaranNya pada kita semua.

Kecepatan perjalanan yang ditempuh Nabi Muhammad SAW. bisa dijelaskan dengan hukum fisika. Sebagai umat muslim yang taat, kita wajib mengimani perjalanan tersebut. Ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari Isra Miraj.

Pertama, keajaiban dari Allah SWT benar adanya. Jika dibayangkan, mana mungkin jarak tempuh Mekah ke Yerusalem yang jika ditempuh dengan peSAWat memerlukan waktu dua jam, serta perjalanan ke luar angkasa tidak mungkin hanya dalam semalam.

Namun, Allah SWT dengan kuasa-Nya mampu melakukan itu.

Seperti yang tercantum dalam surat Al Isra ayat 1

اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Perjalanan spiritualitas di zaman Rasul tersebut menjadi pelajaran bagi umat muslim di masa kini. Apa yang sudah Allah SWT janjikan adalah benar. Dan kita wajib mengimani itu semua.

Demikian ceramah terkait Isra Miraj yang bisa saya sampaikan. Akhir kata, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian ceramah ini.

Contoh Ceramah Isra Miraj #11

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warrahamatullahi Wabarakatuh, selamat pagi semuanya.

Alhamdulillah, Alhamdulillahilladi, lahumma fissama waati wama fiil ardi, walakal khamdu fiil aakhiroh wahuwal khakimul khobir amma ba'du Yang terhomat kepada Bapak dan Ibu Sekalian. Yang dirahmati oleh Allah SWT, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang memuliakan semua umat islam dengan kekuatannya.

Sholawat dan salam untuk junjungan nabi Kita Rasulululloh Muhammad SAW.

Muhammad Berbicara mengenai sholat, sholat itu tiang agama, yang pertama kali dihisab adalah sholat. sholat mengingatkan kita mengenai perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil haram ke masjidil Aqsa, dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, untuk mejemput wahyu dari sang Khaliq Allah azza wajalla yang berjumlah 50 waktu.

Apabila kita diperintahkan mengerjakan sholat 50 waktu, tentu kita tidak akan sanggup mengerjakannya, sebagaimana firman Allah dalam Qur'an surat Al-Isra ayat 1 yang artinya; "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." sholat adalah rukun islam yang kedua serta sholat wajib bagi seluruh Muslimin dan Muslimat. Namun masih banyak umat muslim yang tidak sholat bahkan Idul Fitri maupun Idul Adha.

Oleh karena itu mari kita jaga diri kita untuk selalu sholat. Dengan sholat membuat kita mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kalau diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari maka Insya Allah kita daapat menjalankan islam secara kaffah.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya "pimpinan dari segala perkara adalah Islam, tiangnya adalah solat, pijakannya adalah berpihak di jalan Allah" Jangan sekali kali meninggalkan sholat lima waktu, karena sholat lima waktu adalah kewajiban yang tidak bisa ditunda. Tidak bisa sholat berdiri, sholat sambil duduk, berbaring maka oleh sebab itu sholat merupakan kewajiban mutlak.

Demikianlah ceramah mengenai sholat saya ucapkan, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




(cln/apu)

Hide Ads