Renungan Harian Katolik Hari Ini, Minggu 4 Februari 2024: Martabat Manusia

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Minggu 4 Februari 2024: Martabat Manusia

Santo - detikJogja
Minggu, 04 Feb 2024 04:02 WIB
ilustrasi salib
Ilustrasi renungan harian katolik Minggu, 4 Februari 2024 (Foto: Pixabay @geralt)
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Minggu 4 Februari 2024 merupakan hari biasa, Tahun Liturgi BII; Perayaan Santo Yohanes de Britto, Martir. Santo Isodorus dari Mesir, Pengaku Iman. Santa Katarina Dei Ricci, Perawan. Santa Yoana Valois, Pengaku Iman; dengan warna Liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang martabat manusia, mari simak renungan harian Katolik berikut ini yang dihimpun dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik Hari Ini 4 Februari 2024

Bacaan 1 Korintus 9: 16-19.22-23;

  • Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
  • Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
  • Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
  • Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
  • Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
  • Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Markus 1: 29-39

  • Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
  • Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus.
  • Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
  • Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
  • Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
  • Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
  • Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
  • Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."
  • Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
  • Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.

Renungan

Peristiwa penyembuhan mertua Petrus dan orang-orang sakit lainnya di Kapernaum telah menarik orang-orang sekota untuk datang mencari Yesus. Kapernaum menjadi titik harapan banyak orang.

Kapernaum menyatakan bahwa Tuhan menyertai orang yang sakit dan menderita. Kapernaum menyadarkan manusia bahwa Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa menderita dan tertekan melalui pewartaan Sabda-Nya, pelayanan kasih, dan penderitaan salib dan kebangkitanNya.

ADVERTISEMENT

Penderitaan manusia menandakan ketimpangan baik secara fisik, maupun psikis dan spiritual. Penyakit jasmani membuat orang kehilangan keseimbangan fisik.

Tekanan batin akibat berbagai persoalan hidup membuat seseorang kehilangan keseimbangan psikisnya. Kelalaian dalam memelihara kerohanian dan mengingkari atau menolak pelayanan sesama membuat seseorang keseimbangan spiritualnya.

Dalam keadaan seperti ini Yesus hadir sebagai penyeimbang yang mengembalikan keselarasan agar manusia dapat hidup sesuai dengan martabat dan jati diri mereka. Karunia Allah bagi orang-orang di Kapernaum tersedia pula bagi kita yang membuka hati terhadap Allah; rahmat Allah dicurahkan juga kepada kita yang peka akan sabda pewahyuan Allah.

Selanjutnya, rahmat yang kita terima dari Tuhan hendaknya mendorong kita untuk lebih banyak lagi memberikan cinta, perhatian, penghargaan atas martabat manusia, perlakuan yang adil dan banyak hal baik lain yang bisa kita lakukan dalam hidup ini.

Kita telah menerima rahmat cuma-cuma dari Allah. Olehnya, menjadi tugas kita untuk membaginya kepada sesama. Kita hendaknya menjadi tempat di mana orang menemukan kelegaan, kegembiraan, hilangnya beban, dan sumber kebahagiaan.

Yesus, Penguasa hatiku, hadirlah selalu dalam diriku dan sesamaku. Sembuhkanlah segala sakit, penyakit dan luka batin yang kami alami agar dengan keutuhan hidupku aku mampu berkarya dan melayani sesamaku demi kemuliaan nama-Mu dan kebahagiaan mereka.

Berbelas kasihlah kepadaku dan jauhkanlah aku dari segala penyakit dan penderitaan sebab Engkaulah Tuhan dan penyelamatku. Amin.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Minggu, 4 Februari 2024. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads