Hidangan Sederhana Pelantikan KPPS di Sleman Ternyata Anggaran Disunat

Terpopuler Sepekan

Hidangan Sederhana Pelantikan KPPS di Sleman Ternyata Anggaran Disunat

Tim detikJogja - detikJogja
Sabtu, 27 Jan 2024 10:26 WIB
Snack pelantikan KPPS di Sleman yang viral disorot. Ternyata disunat dari Rp 15.000 jadi Rp 2.500.
Snack pelantikan KPPS di Sleman yang viral disorot. Foto: dok. Tangkapan layar X snack KPPS Sleman yang viral.
Sleman -

Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ramai menjadi perbincangan. Ini tidak terlepas dari hidangan atau snack yang disajikan kepada para peserta yang sangat sederhana.

Para anggota KPPS mengeluhkan soal konsumsi yang dinilai tidak layak. Bahkan ada yang menyebut snack tersebut tidak ubahnya seperti yang disediakan saat acara lelayu (melayat orang meninggal). Kejadian ini terjadi di sejumlah DIY, salah satunya di Kabupaten Sleman.

Pelantikan KPPS di Kabupaten Sleman pada Kamis (25/1) viral di media sosial dan menuai polemik. Hal ini dikarenakan para anggota KPPS mengeluh mereka mendapatkan camilan yang minim, dan lazimnya ada di acara lelayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabar tersebut viral di media sosial X. Salah satunya diunggah oleh akun X @your****, Kamis (25/1).

"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. Snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman," cuitnya.

ADVERTISEMENT

KPU Sleman Buka Suara

Terkait denga kejadian itu, Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi memberikan klarifikasi. Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (26/1/2024), Ahmad menyampaikan permintaan maaf atas konsumsi yang dianggap kurang pantas selama momen pelantikan KPPS.

"KPU Kabupaten meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang 'pantas'," beber Baehaqi.

Dia menjelaskan penyediaan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS melalui pihak ketiga atau vendor yang terdaftar dalam e-katalog. Dan ternyata oleh pihak vendor disubkan lagi pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman.

"Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas," ujarnya.

"Padahal sebelum hari pelaksanaan pelantikan, dalam rapat, pihak vendor sudah menyampaikan kesanggupan terkait spesifikasi konsumsi dan kesanggupan melayani jumlah yang terlantik. Dan KPU Sleman sudah mengingatkan terkait potensi permasalahan melayani jumlah calon anggota KPPS terlantik yang tersebar pada 86 kalurahan," imbuhnya.

Anggaran Disunat

Tidak hanya soal snack yang tidak layak, ternyata ada permasalahan lain yaitu terkait anggaran. Awalnya per orang dianggarkan Rp 15 ribu namun dalam praktiknya menjadi Rp 2.500.

"Anggaran konsumsi per calon anggota KPPS dalam pelantikan, adalah Rp 15 ribu bersih sudah dipotong pajak, tetapi penyajiannya yang diakui vendor adalah Rp 2.500," ucapnya.

Tidak Ada Uang Transport

Di sisi lain, terkait keluhan uang transport, Baehaqi mengatakan tidak ada pagu anggaran transportasi pelantikan di KPU Kabupaten Sleman. Pagu anggaran transportasi yang ada adalah saat bimtek.

Atas kejadian itu, Baehaqi mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak kepada pihak vendor.

"Setelah melakukan klarifikasi, KPU Sleman telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa pemutusan kontrak kepada pihak penyedia atau vendor karena telah mengingkari perjanjian atau wanprestasi, dan tidak akan menggunakan jasa yang bersangkutan lagi di kemudian hari," jelas dia.

KPPS Geruduk KPU Sleman

Buntut persoalan tersebut, ratusan anggota KPPS Sleman menggeruduk kantor KPU Sleman. Mereka membawa berbagai macam poster berisi kekecewaan atas konsumsi yang diberikan.

Mereka mendatangi kantor KPU Sleman dengan membawa sejumlah poster bernada protes. Di antaranya bertulis 'KPU Ketegelen', 'KPPS Bukan Sapi Perah', 'KPU Ngecakke Anggaran Ora Cetho', 'Konsumsi KPPS Ra Mutu !!!', dan lainnya.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads