Pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman menjadi polemik setelah muncul keluhan pemberian konsumsi tidak layak. Di media sosial, salah satu pihak yang tertuduh yakni Shinta Catering. Pihak Shinta Catering pun buka suara. Apa katanya?
Dalam keterangan yang diunggah di akun media sosial Instagram resmi Shinta Catering @shintacatering, mereka memberikan klarifikasi. Manajemen Shinta Catering mengatakan bahwa mereka bukan pihak yang bermitra langsung dengan KPU Sleman dalam penyediaan konsumsi saat pelantikan KPPS.
"Bahwa kami Shinta Catering bukan vendor yang bermitra langsung dengan pengguna, dalam hal ini KPU Sleman," tulis manajemen Shinta Catering dalam keterangan resmi, Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menyatakan hanya menyediakan pesanan sesuai dengan permintaan salah satu perusahaan.
"Kami yang terlibat dalam pengadaan produk boga hanya mengerjakan pesanan sesuai kesepakatan dengan vendor atau pihak yang memesan kepada kami, dalam hal ini PT Jujur Kinaryo Projo," ungkapnya.
Lebih lanjut, mereka menyesalkan apa yang terjadi. Selain itu pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.
"Kami tentu prihatin dan menyesalkan atas apa yang terjadi. Kami berkomitmen untuk terus memberikan servis terbaik kepada pelanggan-pelanggan kami. Semoga pihak terkait dapat mengambil pelajaran dan hikmah atas peristiwa tersebut," pungkasnya.
![]() |
Sebelumnya, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman yang dilantik pada Kamis (25/1) mengeluh di media sosial. Mereka kecewa dengan sajian konsumsi berupa cemilan pastel, roti, dan air mineral kemasan gelas yang disuguhkan.
Peristiwa ini pun viral di media sosial X. Salah satunya diunggah oleh akun X @yourfuture**** pada Kamis (25/1).
"Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. Snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman," cuitnya.
Terkait hal itu, Ketua KPU Kabupaten Sleman, Ahmad Baehaqi meminta maaf atas konsumsi yang kurang pantas saat pelantikan KPPS.
"KPU Kabupaten meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang 'pantas'," kata Baehaqi dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1).
Dijelaskannya, pihak sekretariat KPU Sleman melakukan penyediaan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS melalui pihak ketiga atau vendor yang terdaftar dalam e-katalog. Oleh pihak vendor ternyata disubkan lagi pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman.
"Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas," ujarnya.
"Padahal sebelum hari pelaksanaan pelantikan, dalam rapat, pihak vendor sudah menyampaikan kesanggupan terkait spesifikasi konsumsi dan kesanggupan melayani jumlah yang terlantik. Dan KPU Sleman sudah mengingatkan terkait potensi permasalahan melayani jumlah calon anggota KPPS terlantik yang tersebar pada 86 kalurahan," imbuhnya.
(rih/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan