Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024, Apa Saja?

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024, Apa Saja?

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Selasa, 23 Jan 2024 18:08 WIB
Ornamental Arabic lantern with burning candle glowing at night. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem.
Ilustrasi Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024. Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Jogja -

Pada bulan Rajab umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan puasa sunnah. Salah satu puasa sunnah yang bisa diamalkan adalah puasa Ayyamul Bidh yang memiliki banyak keutamaan.

Seperti diketahui, puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan setiap bulan, termasuk Rajab. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan di pertengahan bulan atau tanggal 13, 14, dan 15 berdasarkan sistem penanggalan Hijriah.

Puasa Ayyamul Bidh

Mengutip laman Muhammadiyah, Ayyamul Bidh berarti hari-hari cerah karena disinari oleh bulan purnama. Puasa puasa Ayyamul Bidh atau pertengahan bulan jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan berdasarkan sistem kalender Hijriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW:

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ (.رواه أَبُو داود

ADVERTISEMENT

Arti: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).

Anjuran Mengamalkan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab

Dikutip dari laman NU Online, bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam. Pada bulan ini dianjurkan untuk melaksanakan berbagai amal kebaikan.

Setiap amalan yang dilaksanakan di bulan mulia ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Salah satu amalan yang bisa dikerjakan adalah memperbanyak puasa sunnah.

Sebagai informasi, puasa sunnah di bulan Rajab dapat dilaksanakan bersamaan dengan puasa Ayyamul Bidh untuk memperoleh keutamaan kedua puasa ini. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin, sebagai berikut:

وأما ما يتكرر في الشهر فأول الشهر وأوسطه وآخره ووسطه الأيام البيض وهي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر وأما في الأسبوع فالإثنين والخميس والجمعة فهذه هي الأيام الفاضلة فيستحب فيها الصيام وتكثير الخيرات لتضاعف أجورها ببركة هذه الأوقات

Artinya: Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah Ayyamul Bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar. Mengingat ini berada di bulan Rajab, maka keutamaan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab akan memiliki sejumlah keutamaan yang perlu diketahui, berikut di antaranya:

1. Seperti Puasa Sepanjang Tahun

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar. Dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari, menjalankan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari setara dengan puasa selama satu tahun.

وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Artinya: "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kau lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).

2. Salah Satu Puasa di Hari yang Utama

Menurut Imam Al-Ghazali, puasa Rajab dapat diamalkan di hari yang utama, salah satunya adalah hari Senin. Berikut penjelasannya:

وأما ما يتكرر في الشَهْرِ، فأوَّلُ الشَهْرِ وَأوَّسَطَهُ وَآخِرَهُ، وَوَسَطَهُ الْأَيَّامُ الْبَيْضُ، وَهِيَ الثَّالِثَ عَشَرَ وَالرَّابِعَ عَشَرَ وَالْخَامِسَ عَشَرَ. وَأَمَّا فِي الْأُسْبُوعِ، فَالِإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ وَالْجُمُعَةِ، فَهَذِهِ هِيَ الْأَيَّامُ الْفَاضِلَةُ فِي يُسْتَحَبُّ فِيهَا الصِّيَامُ وَتَكْثِيرُ الْخَيْرَاتِ لِتُضَاعَفَ أُجُورُهَا بِبَرَكَةِ هَذِهِ الْأَوْقَاتِ.

Artinya, "Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah Ayyamul Bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut,"

3. Setara dengan Berpuasa Satu Bulan Penuh

Keutamaan dari puasa Rajab yang selanjutnya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa 30 hari lamanya. Dalam hadits riwayat Imam Al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبَ يَوْمًا كَانَ كَصِيَامِ شَهْرٍ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ سَبْعَةَ أَيَّامٍ غُلِّقَتْ عَنْهُ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ السَّبْعَةِ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ عَشْرَةَ أَيَّامٍ بَدَّلَتْ سَيِّئَاتُهُ حَسَنَاتٍ

Artinya: "Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan."

4. Puasa Satu Hari di Bulan Rajab Lebih Utama Dibandingkan Puasa 30 Hari di Bulan Lain

Dikutip dari laman NU Online, Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari di bulan Rajab lebih baik dibandingkan berpuasa 30 hari di bulan lainnya. Berikut ini hadits yang menjelaskannya:

صَوْمُ يَوْمٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ غَيْرِهِ وَصَوْمُ يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ ثَلَاثِيْنَ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ

Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."

5. Puasa yang Utama Selain Puasa Ramadhan

Mengutip laman Kementerian Agama RI Provinsi DKI Jakarta, berpuasa di bulan Rajab merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk umat Islam. Alasannya, bulan Rajab sendiri termasuk dalam salah satu bulan haram.

Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, "Seutama-utamanya puasa setelah Puasa Ramadhan ialah puasa di bulan haram".

Riwayat At Tabarani dari Syaid bin Rasyid menyebutkan bahwa "Barangsiapa yang berpuasa sehari di Bulan Rajab laksana berpuasa setahun. Apabila berpuasa tujuh hari maka ditutupkan darinya pintu neraka jahanam. Barangsiapa berpuasa delapan hari maka dibukakan delapan pintu surga dan Allah mengabulkan semua permohonannya".

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024

Berdasarkan kalender konversi Hijriah ke Masehi yang dirilis Kemenag RI, berikut ini jadwal pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024:

  • 13 Rajab 1445 H: Kamis, 25 Januari 2024
  • 14 Rajab 1445 H: Jumat, 26 Januari 2024
  • 15 Rajab 1445 H: Sabtu, 27 Januari 2024

Demikian penjelasan seputar keutamaan puasa Ayyamul Bidh Rajab 2024 dan jadwalnya. Semoga bermanfaat!




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads