Warga Kedungwanglu Gunungkidul Terisolir, 2 Hari Mati Listrik-Susah Air Bersih

Warga Kedungwanglu Gunungkidul Terisolir, 2 Hari Mati Listrik-Susah Air Bersih

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 19 Jan 2024 17:19 WIB
Potret jembatan akses keluar masuk Kedungwanglu tertutup luapan sungai. Foto diunggah Jumat (19/1/2024).
Potret jembatan akses keluar masuk Kedungwanglu tertutup luapan sungai. (Foto: dok. Warga Kedungwanglu/Sopyan)
Gunungkidul -

Warga di Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusuco, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, terisolir selama dua hari ini akibat jembatan yang terendam banjir. Selain itu, Padukuhan Kedungwanglu juga sudah dua hari ini mati listrik.

"Mati listrik sudah dua hari dua malam," kata Lurah Banyusuco, Damanuhuri kepada detikJogja melalui telepon, Jumat (19/1/2024).

Terpisah, salah seorang warga Padukuhan Kedungwanglu, Sopyan Efendi, mengatakan akibat mati listrik itu warga kesulitan mendapatkan air bersih. Tanpa listrik, mesin pompa tak bisa beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ini kan posisi mati listrik. Kalau sudah mati listrik ya susah. Air bersihnya bagaimana kan harus pakai Sanyo (pompa listrik)," ujar Sopyan kepada detikJogja.

Selain itu, Sopyan juga mengeluhkan sulitnya mendapat sinyal seluler. "Susah sinyal, mati listrik," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sopyan mengatakan, jaringan listrik di daerahnya berasal dari Bantul. Dia mengaku kesulitan untuk membuat laporan mati listrik karena terisolir.

"Sementara listrik sini kan dari Bantul. Jadi jaringannya dari Dlingo. Jadi memang kalau kita laporan ribet. Kita mesti laporan ke Gunungkidul, baru Gunungkidul koordinasi dengan PLN Bantul," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Padukuhan Kedungwanglu terisolasi akibat dua jembatan yang selama ini menjadi akses utama keluar masuk terendam banjir air sungai. Hal tersebut membuat warga tidak bisa melewati dua jembatan tersebut.

"Sudah dua hari ini (terisolir). Di situ ada enam RT sekitar 100-an KK," jelas Damanuhuri kepada detikJogja melalui telepon, Jumat (19/1) siang.

"Jembatannya itu dua tapi sama aja (tidak bisa diakses saat hujan). Jaraknya dua ratusan meter dan satu arus sungai," jelas dia.




(ams/dil)

Hide Ads