Niat Ganti Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Niat Ganti Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Sabtu, 13 Jan 2024 16:38 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Ilustrasi Niat Ganti Puasa Ramadhan. Foto: Shutterstock
Jogja -

Teruntuk umat Islam yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan, wajib hukumnya untuk menggantinya. Berikut ini bacaan niat ganti puasa Ramadhan lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya.

Apakah benar mengganti puasa Ramadhan bersifat wajib? Jawabannya sudah secara langsung difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185 yang sebagian artinya adalah: "...Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain...".

Karenanya, sudah jelas, seorang muslim wajib untuk mengganti puasa Ramadhannya yang tidak lengkap. Nah, sebelum melakukannya, berikut ini bacaan niatnya yang perlu diperhatikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadhan

Tidak ditemukan referensi khusus yang mengatur mengenai niat puasa qadha Ramadhan. Lebih lanjut, mengutip penjelasan dari buku "Fikih Jumhur" oleh Dr. Muhammad Na'im Muhammad Hani Sa'i, jumhur ulama berpendapat bahwa wajib hukumnya untuk membedakan niat puasa wajib dengan puasa qadha.

Pendapat ini didukung oleh mazhab Syafi'i, Malik, Ahmad, Ishaq, dan Dawud. Sementara itu, Abu Hanifah mengeluarkan pendapat yang sedikit berbeda, "Tidak wajib menentukan niat dalam puasa wajib, yang waktunya tidak dapat digunakan untuk mengerjakan puasa yang lain, seperti puasa Ramadhan dan puasa nadzar yang waktu dan zamannya telah ditentukan."

ADVERTISEMENT

Menyadur informasi dalam "Buku Pintar Puasa Wajib & Sunnah" karya Nur Solikhin, umumnya, niat untuk puasa ganti puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:

Ω†ΩˆΩŠΨͺ Ψ΅ΩˆΩ… ΨΊΨ― ΨΉΩ† Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ فرآ Ψ±Ω…ΨΆΨ§Ω† Ω„Ω„Ω‡ ΨͺΨΉΨ§Ω„Ω‰

/Nawaitu ṣauma gadin 'an qaḍā'i farḍi ramaḍāna lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala"

Setiap amalan wajib didasari dengan niat terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasannya Umar bin Khattab mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya."

Sering menjadi pertanyaan di tengah masyarakat, perlukah niat itu diucapkan dengan lisan atau cukup dalam hati? Niat sejatinya adalah amalan hati dan hanya Allah sajalah yang mengetahuinya.

Pasalnya, tidak mungkin seseorang akan melakukan suatu ibadah tanpa ada niat yang terbesit di hati. Selain itu, Imam Ibnul Qayyim, dalam kitab Zadul Ma'ad juga mengungkap bahwa tidak ada satu pun riwayat mengenai niat yang dapat dirujuk hingga Rasulullah SAW. Wallahu a'lam.

Tata Cara Mengganti Puasa Ramadhan

Sejatinya, pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian detikers sekalian. Berikut ini penjabarannya:

- Batas waktu puasa qadha Ramadhan

Paling bagusnya adalah segera untuk mengganti puasa Ramadhan tatkala bulan suci tersebut telah lewat. Namun, jika tidak memungkinkan, detikers dapat melakukannya hingga bulan Sya'ban tahun berikutnya.

Hal ini didasarkan pada hadits Aisyah yang berarti: "Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syaban." Sebagaimana kita ketahui, bulan Syaban adalah bulan yang tepat berada sebelum Ramadhan.

- Dilakukan berturut-turut atau terpisah?

Hukumnya boleh untuk dilakukan baik secara berturut-turut maupun terpencar-pencar. Yang terpenting adalah jumlahnya sesuai.

- Waktu niat ganti puasa Ramadhan

Niat puasa qadha wajib dilakukan sejak malam hari hingga sebelum subuh. Sumbernya berasal dari Hafshah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya."

Demikian penjelasan mengenai niat ganti puasa Ramadhan, lengkap dengan Arab, Latin, dan artinya. Semoga penjelasan yang diberikan dapat mencerahkan ya, detikers.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads