Seorang bapak di Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi perhatian karena menggelar sayembara tak biasa. Pria bernama Rae Suryana ini siap membayar Rp 250 juta bagi siapa saja yang bisa mendamaikan dirinya dengan keluarganya.
"Per hari ini saya akan memberikan uang tunai Rp 250 juta bagi siapa saja yang bisa mendamaikan saya dengan keluarga, dengan perdamaian hanya satu syarat," kata Suryana, saat menggelar jumpa pers di Jalan Bebedahan Kota Tasikmalaya, Kamis (11/1/2024), dilansir detikJabar.
Warga Kecamatan Cibeureum ini menuturkan, dirinya mempunyai syarat perdamaian kepada istri dan anaknya. Dia berkata, keluarganya harus menurut kepada dirinya sebagai kepala keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Syaratnya keluarga saya harus nurut kepada saya, nurutnya itu selama yang saya inginkan tidak bertentangan dengan hukum agama, hukum negara dan hukum adat," kata Suryana.
Dijelaskan Suryana, sayembara berhadiah ratusan juta ini terbuka bagi siapa saja. Selain itu, tidak ada batas waktu selama dirinya belum berdamai dengan keluarganya.
"Ini bisa siapa saja, berlaku siapa saja dan tidak ada batas waktu," kata Suryana.
Dia mengungkapkan terpaksa membuka sayembara tersebut karena sudah merasa tidak mampu menyelesaikan konflik yang terjadi antara dirinya dengan ketiga anaknya. Sehingga, dia meminta bantuan orang lain melalui sayembara.
"Tujuan sayembara ini bahwa barangkali ada yang bisa dan mampu karena sudah 11 langkah saya lakukan untuk mediasi, gagal terus. Barangkali ada yang bisa mendamaikan dari hati ke hati, yang bisa meluluhkan keluarga saya dan meluluhkan saya sendiri. Karena saya sendiri tidak tahu persis apa masalahnya," kata Suryana.
Suryana yang mengaku mantan pengusaha suku cadang pesawat ini mengaku sudah lebih dari 2 tahun putus komunikasi dari istri dan anaknya.
Suryana mengaku dirinya merasa terusir dari rumah yang selama ini dia tinggali bersama istri dan anak-anaknya. Meski tak sampai terlantar, karena Suryana masih memiliki aset dan kekayaan yang cukup, namun dia mengaku tersiksa karena kondisi konflik dengan istri dan anak-anaknya itu.
Dia melanjutkan, saat ini dirinya tidak hanya menghadapi gugatan perdata terhadap rumah keluarganya. Namun juga menghadapi gugatan cerai istrinya.
Sengketa yang rumah sedang dalam tahap mediasi, saya gugat rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal keluarga. Kemudian saya juga sedang digugat cerai oleh istri," kata Suryana.
Selama ini dia mengaku sudah berusaha melakukan upaya musyawarah namun selalu gagal. Bahkan mediasi di pengadilan pun, menurut Suryana belum membuahkan hasil karena keluarganya selalu mewakilkan kepada pengacara.
"Langkah saya tetap upaya perdamaian, tapi ketika upaya perdamaian gagal, semua langkah hukum akan saya tempuh, berapa pun waktunya berapa pun biayanya, kalau perlu sepanjang hidup saya akan habiskan untuk menyelesaikan masalah ini," kata Suryana.
Terkait motivasi membuka seyembara, Suryana mengaku hanya ingin memberikan contoh kepada diri sendiri dan masyarakat luas, bahwa membangun keluarga harmonis tidak hanya berkaitan dengan urusan materi.
"Saya ingin ini menjadi dakwah bagi saya dan masyarakat luas, ketika mendidik keluarga jangan seperti saya. Hanya materi, materi dan materi tapi akhlak dibiarkan. Itu termasuk saya sendiri, akhlak saya buruk," kata Suryana.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa