4 Puasa Sunnah Bulan Rajab: Bacaan Niat dan Tata Caranya

4 Puasa Sunnah Bulan Rajab: Bacaan Niat dan Tata Caranya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 11 Jan 2024 14:46 WIB
Ilustrasi bulan Rajab.
Foto ilustrasi bulan Rajab.: Istimewa/ Unsplash.com
Jogja -

Dalam bulan Rajab yang istimewa, detikers dapat melakukan puasa-puasa sunnah agar mendapat pahala yang berlimpah. Lalu, apa saja puasa sunnah pada bulan Rajab?

Sabtu, 13 Januari 2024, umat Islam akan kembali berjumpa dengan bulan Rajab selaku bulan suci (haram). Pada bulan-bulan tersebut, amalan baik dan buruk akan dilipatgandakan balasannya.

Selain nama-nama puasa sunnah yang memang sudah kerap dilakukan seperti Ayyamul Bidh, Daud, dan Senin-Kamis, ada juga puasa sunnah khusus bulan Rajab. Mengutip laman NU Online, anjuran mengenai puasa ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu 'Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun, suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh."

Nah, penasaran dengan apa saja puasa sunnah di bulan Rajab? Berikut ini penjabarannya yang sudah dihimpun detikJogja. Selamat membaca!

ADVERTISEMENT

4 Puasa Sunnah Bulan Rajab 1445 Hijriah

Puasa Sunnah Rajab

Dalil terkait puasa ini adalah hadits yang telah disebutkan di atas. Perlu dicatat bahwa, artinya, puasa sunnah Rajab tidak dilakukan selama sebulan penuh.

Lebih lanjut, tidak ada hari yang dikhususkan untuk puasa sunnah Rajab. Cukup dikatakan bahwa puasa ini dilakukan karena bulan Rajab termasuk bulan haram. Sufyan Ats-Tsauri dalam Latho-if Al-Ma'arif berkata: "Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya."

Niat untuk puasa ini cukup dilafalkan dalam hati. Namun, jika detikers mengikuti pendapat yang menyatakan wajib untuk dilisankan, berikut ini niatnya dikutip dari laman NU Online:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

/Nawaitu ṣauma gadin 'an adā'i sunnati rajaba lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT."

Tata cara pelaksanaan puasa ini sama seperti puasa pada biasanya. Perlu diperhatikan bahwa seseorang yang ingin melakukannya mesti berniat sejak malam sebelumnya. Namun, jika terlewat atau belum sempat, detikers masih memiliki waktu hingga sebelum dzuhur dengan bacaan berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

/Nawaitu ṣauma hażal-yaumi 'an adā'I sunnati rajaba lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Rajab hari ini karena Allah SWT."

Puasa Ayyamul Bidh

detikers pasti sudah tidak asing dengan puasa yang satu ini. Istilah Ayyamul Bidh berarti hari-hari yang cerah. Dalam bahasa Arab, kata ayyam merupakan bentuk jamak dari yaum yang berarti hari. Sementara itu, bidh berarti putih atau cerah sebagaimana makna yang tertera dalam kamus Al-Ma'any.

Puasa ini dilakukan pada pertengahan bulan Hijriyah, yakni tanggal 13, 14, dan 15. Berdasar penuturan dari laman resmi Muhammadiyah, terdapat keringanan bagi umat Islam dalam pelaksanaannya, yakni dapat dilakukan secara terpisah.

Jika ingin melakukannya secara berturut-turut pada bulan Rajab ini, maka detikers dapat mulai berpuasa tanggal 25, 26, dan 27 Januari 2024. Hal ini sesuai dengan panduan kalender Hijriah 2024 Indonesia terbitan Kemenag.

Niatnya pun cukup dalam hati saja. Namun, jika ingin membaca, maka di bawah ini detikJogja hadirkan niat puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
/Nawaitu ṣauma ayyāmil-bīḍi lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."

Tata cara pelaksanaan puasa sunnah ini sama dengan puasa lainnya. Yakni dimulai dengan niat pada malam hari. Kemudian dilanjutkan dengan sahur, menahan diri dari segala pembatal, dan berbuka ketika maghrib.

Puasa Sunnah Daud

Puasa sunnah ketiga yang dapat dilakukan detikers selama bulan Rajab adalah Daud. Puasa Daud dilakukan secara selang-seling, maksudnya sehari berpuasa dan sehari tidak.

Puasa Daud juga memiliki beberapa keutamaan dibandingkan puasa sunnah lainnya. Di antaranya adalah bahwa puasa ini merupakan puasa sunnah yang paling disukai oleh Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim di bawah ini dikutip dari laman NU Online.

إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

/Inna aḥabbaṣ-ṣiyāmi ilallāhi ṣiyāmu dāwuda wa aḥabbuṣ-ṣalāti ilallāhi ṣalātu dāwuda 'alaihis-salāmu kāna yanāmu niṣful-laili wa yaqūmu ṡuluṡahu wa yanāmu sudusahu wa kāna yaṣūmu yauman wa yufṭiru yauman/

Artinya: "Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya."

Bagi umat Islam yang hendak mengamalkannya, berikut ini bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

/Nawaitu ṣauma dāwuda sannatan lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Saya berniat puasa daud, sunnah karena Allah ta'ala."

Pelaksanaannya sama dengan puasa-puasa lainnya. Berhubung puasa daud ini hukumnya sunnah, maka apabila detikers kelupaan untuk berniat pada malam harinya, maka boleh untuk berniat di siang hari sebelum masuk waktu dzuhur.

Puasa Senin Kamis

Tahukah detikers bahwa pada hari Senin dan Kamis, amal umat manusia disetorkan? Tentunya kita ingin untuk berada dalam kondisi terbaik ketika hal tersebut terjadi, bukan?

Selain itu, mengamalkan puasa Senin Kamis juga termasuk perilaku mencontoh Rasulullah. Pasalnya, nabi selalu melakukan puasa yang satu ini sebagaimana hadits dari Siti Aisyah R.A.: "Nabi selalu menjaga puasa Senin dan Kamis" (H.R. Tirmidzi dan Ahmad).

Lalu, bagaimana bacaan niatnya? Ini bacaannya yang dikutip dari laman NU Online:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
/Nawaitu ṣauma yaumil-iṡnaini lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa Senin karena Allah ta'ala."

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
/Nawaitu ṣauma yaumil-khamīsi lillāhi ta'ālā/
Artinya: "Aku berniat puasa Kamis karena Allah ta'ala."

Sebagaimana puasa sunnah lainnya, detikers perlu berniat sejak malam harinya. Jika terlewat, masih ada kesempatan untuk berniat hingga sebelum waktu dzuhur. Pada pagi harinya, jangan lupa untuk makan sahur terlebih dahulu. Kemudian, berbuka puasa ketika sudah masuk waktu maghrib.

Untuk bulan Rajab 1445 Hijriah, kita memiliki hari Senin dan Kamis sejumlah 8 hari dengan rincian sebagai berikut:

  1. Senin, 15 Januari 2024: 3 Rajab 1445 H
  2. Kamis, 18 Januari 2024: 6 Rajab 1445 H
  3. Senin, 22 Januari 2024: 10 Rajab 1445 H
  4. Kamis, 25 Januari 2024: 13 Rajab 1445 H
  5. Senin, 29 Januari 2024: 17 Rajab 1445 H
  6. Kamis, 1 Februari 2024: 20 Rajab 1445 H
  7. Senin, 5 Februari 2024: 24 Rajab 1445 H
  8. Kamis, 8 Februari 2024: 27 Rajab 1445 H

Nah, itulah penjelasan seputar empat puasa sunnah di bulan Rajab 1445 Hijriah lengkap dengan niat dan tata caranya. Jangan sampai terlewat untuk mengamalkannya ya, detikers!




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads