Bacaan Niat Mandi Wajib untuk Pria Keluar Mani: Doa, Tata Cara, Rukun

Bacaan Niat Mandi Wajib untuk Pria Keluar Mani: Doa, Tata Cara, Rukun

Mahendra Lavidavayastama - detikJogja
Kamis, 11 Jan 2024 11:25 WIB
Ilustrasi cara mandi wajib laki-laki
Ilustrasi bacaan niat mandi wajib untuk pria keluar mani: doa, tata cara, rukun. Foto ilustrasi cara mandi wajib laki-laki: Dok. Canva
Jogja -

Suci dari hadats besar dan kecil menjadi salah satu syarat sah melaksanakan ibadah seperti membaca Al-Quran, shalat, i'tikaf, thawaf, dan lain sebagainya. Jika ingin menghilangkan hadats kecil dapat dengan cara berwudhu seperti biasa, namun untuk menghilangkan hadats besar maka perlu melakukan mandi wajib atau mandi junub.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama, disebut mandi junub karena ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal. Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja maupun tidak. Kedua, berhubungan suami istri atau jimak, meskipun tidak sampai keluar mani.

Adapun dalam melakukan mandi wajib terdapat doa atau niat yang sebaiknya diucapkan, tata cara, serta rukun yang harus diperhatikan demi kesempurnaan mandi wajib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa dan Niat Mandi Wajib

Lantas bagaimana doa dan niat sebelum melakukan mandi wajib? dilansir dari laman Kementerian Agama, berikut lafal niat untuk melakukan mandi wajib:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Nawaitul-ghusla liraf'il hadatsil-akbari minal-jinabati fardlan lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Tata Cara Mandi Wajib

Sementara itu, setelah melakukan doa atau niat sebelum melakukan mandi wajib, langkah selanjutnya adalah bagaimana melakukan mandi wajib? Mengutip dari laman Muhammadiyah, berdasar hadis dari istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

Artinya:

"Apabila beliau mandi karena junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu menuangkan (air) dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu membasuh farjinya. Kemudian beliau berwudhu seperti wudhu nya untuk shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya dengan tiga siraman. Kemudian beliau meratakan ke seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya." (Muttafaq 'alayh)

Dari hadis tersebut maka secara runtut menurut Rasulullah SAW tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut:

  1. Mencuci kedua tangan
  2. Mencuci farji (kemaluan) dengan tangan kiri. Lalu dituntun pula mencuci tangan kiri dengan tanah (HR. Al-Bukhari) atau cukup digantikan dengan sabun mandi.
  3. Berwudhu seperti hendaknya sholat
  4. Menyiramkan air ke kepala secara merata (keramas) sambil membasuhnya sampai ke dasar kulit kepala. Bagi wanita yang berambut panjang, bisa merasa kesusahan maka bisa menggelung rambutnya kemudian menyiramkan dengan air. (HR. jama'ah, kecuali Al-Bukhari)
  5. Menyiramkan air ke seluruh badan (mandi) sampai rata yang dimulai dari kanan kemudian kiri. Rasulullah SAW mengakhiri mandinya dengan mencuci kaki. (HR. Al-Bukhari-Muslim).

Sebagai informasi tambahan, selama wudhu tidak batal, maka setelah prosesi mandi junub selesai dilaksanakan jika hendak melaksanakan sholat maka diperbolehkan tanpa perlu berwudhu lagi.

Rukun Mandi Wajib

Adapun rukun dalam melakukan mandi wajib adalah sebagai berikut, dikutip dari laman Kementerian Agama:

Niat

Diharuskan melafalkan niat sebagaimana yang telah tercantum diatas. Dalam mazhab syafi'i niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

Mengguyur seluruh badan

Ketika melakukan mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis.

Nah, demikian penjelasan tentang doa dan tata cara melakukan mandi wajib untuk pria. Semoga dapat menambah ilmu ya Lur!

Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads