Seorang suami Riyadi (65) tega membunuh istrinya Sukiyem (54) di Kapanewon Semanu, Gunungkidul. Sukiyem ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa saat peristiwa itu diketahui warga.
Peristiwa itu terjadi di Padukuhan Dedel Wetan, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Jumat (5/1/2024) pagi. Kasus pembunuhan itu saat Riyadi yang berprofesi sebagai tukang jagal sapi itu memanggil tetangganya. Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.
"Intinya pada saat itu sekitar jam 07.00 WIB ada masyarakat menyampaikan informasi pada bhabin adanya pembunuhan," kata Kapolsek Semanu AKP Pudjijono saat ditemui di lokasi, Jumat (5/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya ditindaklanjuti ternyata betul ada kejadian kasus KDRT suami melakukan pembunuhan terhadap istrinya menggunakan sebilah pisau," sambung dia.
Pudjijono menyebut ada dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam tragedi tersebut. Pihaknya menemukan Sukiyem terluka di bagian lehernya.
"Saat di TKP anggota mendapati korban juga dalam keadaan meninggal dunia. Dugaan sementara dibunuh suaminya dan ada perlukaan ada di leher," terangnya.
Polisi mengungkap Riyadi sempat berusaha hendak bunuh diri. Namun, bisa dicegah dan yang bersangkutan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Peristiwa tadi pagi habis melakukan pembunuhan tersebut pelaku mencoba melakukan bunuh diri namun bisa dicegah dan dibawa ke RSUD Wonosari," jelasnya.
Polisi pun menggandeng INAFIS dan melakukan autopsi terhadap jenazah Sukiyem. Hal ini untuk mengetahui penyebab kematian korban.
"Ini sementara masih dibawa ke RS Bhayangkara. Penyebab kematiannya nanti nunggu hasil," jelas dia.
Warga Sebut Riyadi Luka di Leher
Sementara itu, Dukuh Dedel Wetan Ngatmin mengaku tidak tahu insiden tersebut karena sedang berziarah. Saat pulang, dia melihat sudah ramai orang berkerumun.
"Datangi toh, itu sudah banyak orang. Terus saya telepon Bhabin," ungkap Ngatmin.
Dia mengaku melihat Riyadi menderita luka di bagian leher. "Saya tahu yang laki itu luka di leher. Ya lihat (luka milik Riyadi)," katanya.
Ngatmin mengaku tak melihat kondisi jenazah Sukiyem. Dia menyebut Sukiyem sudah ditutup kain di atas kasur.
"Nek seng perempuan itu dia kan tidur (tergeletak) toh. Terus ditutupi (kain), saya tidak berani melihat," jelasnya.
"Itu tidak di kamar, di lantai ada kasurnya. Pintu (depan) dibuka, di situ (mayat Sukiyem)," sambung Ngatmin.
Hingga saat ini polisi masih mengusut kasus ini. Belum diketahui detail kronologi peristiwa berdarah tersebut.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang