Cerita 27 Jam Tanpa Listrik di Kampung Gunungkidul

Round Up

Cerita 27 Jam Tanpa Listrik di Kampung Gunungkidul

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 05 Jan 2024 06:00 WIB
ilustrasi mati lampu
Foto: Ilustrasi mati lampu di Kampung Gunungkidul (iStock)
Jogja -

Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul sempat menjalani hidup tanpa listrik selama 27 jam. Perusahaan Listrik Negara (PLN) pun sempat menyatakan bahwa pemulihan dilakukan secara bertahap.

Lurah Kampung, Suparna mengungkapkan bahwa mati listrik yang dialami daerahnya sudah terjadi sejak Rabu (3/1/2024).

"27 jam dari jam 13.17 WIB (Rabu, 3 Januari 2024) itu sampai sekarang belum nyala," jelas Suparna kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1/2024) pukul 16.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suparna mengatakan, karena pemadaman ini lebih dari 200 ekor ayam ternak mati. Dia juga harus menggelontorkan 93 liter solar supaya genset berkapasitas 41 kva miliknya tetap beroperasi.

"Hingga saat ini saya sudah menghabiskan 93 liter solar. Yang saya khawatirkan itu kalau sampai gensetnya jebol. Ayam kami mati sampai 200. Tidak ada listrik sepuluh menit saja, mati semua. Pokoke pusing saya, om," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Masyarakat Kesulitan Air Bersih

Suparna melanjutkan, selain dirinya, pengusaha lain yang sangat bergantung dari listrik juga terdampak selama 27 jam. Bahkan, masyarakat juga tidak bisa menikmati air bersih.

"Pengusaha lain yang menggunakan freezer itu kan dagangannya pada busuk," ujarnya.

"Masyarakat juga tidak bisa menikmati air bersih karena kan airnya melalui listrik dengan pompa air. Ini pada ngeluh juga laporan ke saya. Nah, aku isone ngopo (bisanya melakukan apa) tidak mampu berbuat banyak," ujarnya.

Suparna menyebutkan ada enam dusun terdampak mati listrik hingga saat ini. "Dusunnya Dusun Candi, Gelaran, Ngawen, Suruh, Pagerjurang, Gununggambar," ungkapnya.

Rohmadi, warga Padukuhan Ngawen menuturkan bis lasnya juga terdampak mati listrik ini. Selain itu, dia mengungkapkan kesulitan air di tengah pemadaman yang terjadi.

"Yang jelas tidak bisa kerja, air juga tidak ada. Yang paling penting lagi urusan perut. Las listrik kalau yang khusus las kan 2 ribu watt," ungkap Rohmadi kepada awak media melalui telepon, Kamis (4/1).

"Ya banyak kerugiannya kalau dihitung ya susah, besar ruginya," jelasnya.

Rohmadi mengatakan hingga sekarang masih belum ada konfirmasi dari pihak PLN terkait listrik mati itu. "Selain itu tidak ada konfirmasi dari PLN juga. Sekarang masih mati listrik," jelasnya pada pukul 16.50 WIB.

Penjelasan PLN

Dimintai konfirmasi terpisah, Humas PLN UP3 Yogyakarta Rina Wijayanti mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan penanganan secara bertahap.

"Sampai sekarang kami masih melakukan penanganan dan recovery secara bertahap. Sebagian terdampak wilayah Bantul dan Wonosari," terangnya saat dimintai konfirmasi oleh awak media melalui telepon, Kamis (4/1) sore.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads