Siapa Pelaku 'Teror' Ketua BEM KM UGM?

Siapa Pelaku 'Teror' Ketua BEM KM UGM?

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 22 Des 2023 13:52 WIB
Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor (Dok pribadi Gielbran)
Foto: Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor (Dok. pribadi Gielbran)
Jogja -

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM), Gielbran Muhammad Noor mengaku diintimidasi dan 'diteror' oknum mengaku intel. Pihak kepolisian maupun TNI di DIY menepis adanya oknum aparat yang dikerahkan soal peristiwa itu.

Kisah soal intimidasi dan dugaan teror itu disampaikan Gielbran kepada awak media pada Kamis (21/12/2023) kemarin. Dia menyebut dugaan intimidasi itu tak secara langsung diterimanya melainkan melalui kampus maupun orang tuanya.

"Saya dihubungi oleh wakil dekan dan beliau menyampaikan bahwa ada oknum yang mengaku sebagai intel mendatangi fakultas," kata Gielbran kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gielbran menyebut oknum mengaku intel itu lalu meminta data pribadi Gielbran ke Fakultas Peternakan. Beruntung, pihak fakultas tidak memberikan biodatanya karena oknum itu tidak membawa surat tugas.

Tak hanya itu, oknum yang mengaku intel juga mendatangi keluarga Gielbran di kampung halamannya di Jawa Tengah. Oknum itu berniat menemui orang tua Gielbran dan berhasil dicegah oleh Ketua RT setempat.

ADVERTISEMENT

"Dari ketua RT menghalau dan membatasi dan mengimbau untuk tidak usah bertemu dengan orang tua saya sehingga tidak sampai intel-intel tersebut bertemu dengan keluarga saya sudah mengundurkan diri dan tidak mengintervensi secara langsung," bebernya.

Intimidasi ini diterimanya buntut diskusi publik dan mimbar bebas di utara Bundaran UGM, Jumat (8/12) lalu. Dalam acara itu BEM KM UGM kemudian memberikan Jokowi gelar alumnus paling memalukan.

Ketua BEM KM Gielbran Mohammad mengungkapkan alasan penyematan 'alumnus paling memalukan UGM' kepada Presiden Jokowi. Di antaranya adalah sebagai wujud kekecewaan selama dua periode kepemimpinan Jokowi yang masih banyak permasalahan fundamental yang masih belum terselesaikan.

Usai diskusi dan pemberian gelar itu kemudian muncul banyak isu liar. BEM KM UGM pun telah mengklarifikasi dan menyatakan isu liar seperti agenda titipan dan terafiliasi dengan partai tertentu adalah tidak benar.

Kapolda DIY-Kapenrem 072/Pamungkas Tepis Pengerahan Aparat

Terpisah, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan meminta publik tidak menduga-duga soal isu tersebut. Dia pun meminta masyarakat yang mengalami intimidasi untuk segera melapor ke polisi agar bisa diproses hukum.

"Setiap masyarakat, kalau memang mendapatkan ancaman, baik pihak kampus, silakan melapor. Ancamannya seperti apa, biar kita tahu secara detail. Monggo, kita tunggu laporkan ke kepolisian," tegas Suwondo di Kompleks Kepatihan, Jogja, Kamis (21/12).

Suwondo menyatakan sudah sejak lama telah mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa untuk menyampaikan hal ini.

"Pokoknya ada intimidasi, laporkan. Nanti kita punya bahan dasar penyelidikan. Siapa pun itu, kita proses," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Kapenrem 072/Pamungkas Kapten Arh Siswoto. Siswoto memastikan tak ada instruksi pengerahan intel dari pihaknya seperti peristiwa yang diceritakan Gielbran.

"Tidak ada, sejauh yang saya ketahui tidak ada informasi atau perintah untuk melaksanakan seperti itu. Ini saya juga dengan Pasi Intel, nggak ada yang melaksanakan kegiatan seperti itu," tegas Siswoto.

Hingga kini sosok oknum yang mengaku intel itu pun masih misterius. Siapa pelaku teror ke Gielbran dan keluarga?




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads