Kapolda DIY Persilakan Ketua BEM UGM Melapor Jika Merasa Ada Ancaman

Kapolda DIY Persilakan Ketua BEM UGM Melapor Jika Merasa Ada Ancaman

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 21 Des 2023 21:09 WIB
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/12/2023).
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/12/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor mengaku dapat intimidasi hingga ada orang mengaku intel yang datang ke rumah dan fakultas usai diskusi dan pemberian gelar nominasi alumnus UGM paling memalukan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polisi dan TNI pun mengomentari hal tersebut.

Ditanya soal hal tersebut oleh awak media usai Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), begini jawaban Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan.

"Kenapa harus bertanya itu ke polisi? Apa pemikirannya nanya itu ke polisi? Jangan mungkin (menduga-duga) dong," jelas Suwondo kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (21/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara umum Suwondo menegaskan, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali untuk melaporkan secara langsung kepada Kepolisian jika ada kejadian-kejadian yang dirasa meresahkan atau menjadi ancaman.

"Setiap masyarakat, kalau memang mendapatkan ancaman, baik pihak kampus, silakan melapor. Ancamannya seperti apa, biar kita tahu secara detail. Monggo, kita tunggu laporkan ke kepolisian," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Suwondo pun mengklaim dirinya secara pribadi maupun mewakili institusi sudah sejak lama telah mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa untuk menyampaikan hal ini.

"Pokoknya ada intimidasi, laporkan. Nanti kita punya bahan dasar penyelidikan. Siapa pun itu, kita proses," imbuhnya.

Terpisah, Kapenrem 072/ Pamungkas Kapten Arh Siswoto saat ditanya hal serupa oleh awak media, mengklaim tidak pernah ada instruksi pengerahan intel dari pihaknya seperti peristiwa yang diceritakan oleh Gielbran.

"Tidak ada, sejauh yang saya ketahui tidak ada informasi atau perintah untuk melaksanakan seperti itu. Ini saya juga dengan Pasi Intel, nggak ada yang melaksanakan kegiatan seperti itu," tegas Siswoto saat dihubungi wartawan, Kamis (21/12).

"Selama yang saya ketahui seperti itu. Nanti mungkin saya tanyakan lebih lanjut, karena ini mungkin kasus yang baru, nanti biasanya sambil konfirmasi," tutupnya.

Diberitakan, Ketua BEM KM UGM Gielbran M Noor menceritakan sempat mendapat intimidasi hingga ada orang mengaku intel yang datang ke rumah dan fakultas. Hal itu terjadi pascadiskusi dan pemberian gelar nominasi alumnus UGM paling memalukan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Beberapa hari yang lalu saya sempat dikabari oleh salah satu fungsionaris di Fakultas Peternakan, karena kebetulan saya mahasiswa Fakultas Peternakan, saya dihubungi oleh wakil dekan dan beliau menyampaikan bahwa ada oknum yang mengaku sebagai intel mendatangi fakultas," kata Gielbran kepada wartawan, Kamis (21/12/2023).

Dari informasi yang dia terima, orang yang mengaku intel tersebut meminta data pribadi Gielbran ke fakultas.

"Kemudian dia memintai biodata kepada pihak akademik namun dari fakultas melarang untuk memberikan biodata karena tidak ada izin atau tidak ada surat tugas. Sehingga biodata yang diminta tidak diberikan," katanya.

Kejadian berikutnya, lanjut Gielbran, dialami oleh keluarganya di Sragen. Dia bilang ada orang yang juga mengaku intel datang ke ketua RT tempat tinggalnya dan meminta untuk bertemu dengan ortu Gielbran. Namun, oleh ketua RT mereka tidak diperkenankan bertemu ortu Gielbran.

"Dari ketua RT menghalau dan membatasi dan mengimbau untuk tidak usah bertemu dengan orang tua saya sehingga tidak sampai intel-intel tersebut bertemu dengan keluarga saya sudah mengundurkan diri dan tidak mengintervensi secara langsung," bebernya.

Usai diskusi, lanjut Gielbran, serangan yang didapatkan bukan serangan secara langsung. "Pascadiskusi tidak ada yang menyampaikan menyerang saya secara langsung kalau dari yang mengaku pihak berwenang," ujarnya.




(ahr/apl)

Hide Ads