Rawan Kecelakaan, Pemkab Bantul Bakal Hapus Jalur Cinomati dari Google Maps

Rawan Kecelakaan, Pemkab Bantul Bakal Hapus Jalur Cinomati dari Google Maps

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 13 Des 2023 14:41 WIB
Jalur Cinomati di Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Jumat (30/12/2022).
Foto: Jalur Cinomati di Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul. Jumat (30/12/2022). (Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berupaya mengantisipasi terjadinya kecelakaan di jalur Cinomati, Pleret, Bantul saat libur Nataru. Salah satunya dengan menghapus jalur tersebut dari Google Maps.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Halim mengungkapkan perintah pertamanya adalah menambah rambu-rambu peringatan di jalur Cinomati.

"Kedua,hapus saja dari Google Maps. Itu kan aplikasi terbuka sehingga siapa pun bisa mengisi di situ," katanya usai menghadiri penyerahan stimulan jamban sehat secara simbolis di Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Rabu (13/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita melihat ada potensi yang cukup berbahaya maka nanti akan diurus oleh Dishub bagaimana pencarian jalan melalui Google Maps itu tidak menunjukkan arah Cinomati," lanjut Halim.

Halim juga memberikan opsi kepada Dishub apabila tidak bisa menghapus jalur Cinomati dari Google Maps. Adapun opsi itu adalah memberi keterangan tambahan pada Google Maps jika jalur tersebut sangat berbahaya.

ADVERTISEMENT

"Atau kalaupun itu harus ditulis, harus ada peringatan area berbahaya. Sehingga para pencari jalan sudah dapat peringatan sejak mengakses Google Maps itu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi mengaku telah melaksanakan dua perintah dari Bupati Bantul. Bahkan, perintah pertama soal rambu-rambu telah terlaksana.

"Gini, saya langsung begitu dapat perintah Bupati, perintah Bupati ada dua, yakni menyurvei ulang jalur Cinomati, kalau ada rambu-rambu belum lengkap diminta dilengkapi dan kalau ada tikungan-tikungan yang tajam dan membahayakan diberi papan imbauan untuk hati-hati," katanya.

"Dan itu sudah kita lakukan, langsung waktu itu kita survei dan memang ada beberapa titik yang kita lengkapi dengan rambu-rambu papan imbauan keselamatan," imbuh Singgih.

Perintah kedua, yaitu menghapus jalur Cinomati dari Google Maps atau setidaknya memberi keterangan tambahan bahwa jalur tersebut sangat membahayakan atau rawan kecelakaan.

"Nah, saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo yang memiliki tupoksi dalam hal tersebut. Hasilnya, dari Dinas Kominfo kalau dihapus (permanen) itu tidak bisa karena Google Maps itu kan dikelola oleh provider yang langsung berhubungan dengan Google," ucapnya.

Sehingga, upaya yang paling memungkinkan adalah memberi keterangan tambahan pada Google Maps jika jalur Cinomati sangat berbahaya dan rawan akan kecelakaan. Semua itu, kata Singgih, agar pengguna sudah mengetahui bahayanya jalur tersebut saat mengakses Google Maps.

"Nah, yang paling memungkinkan adalah kita nanti akan menambah namanya pelabelan. Jadi menambah label, komentar bahwa di jalur tersebut itu adalah jalur yang sangat membahayakan atau rawan kecelakaan," katanya.

Sebelumnya, polisi mengungkap bahwa belasan penumpang minibus bernomor polisi N 7602 TA yang masuk ke dalam jurang di pinggir jalur Cinomati, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul merupakan rombongan piknik. Selain itu, ternyata sopir tidak tahu medan dan mengikuti petunjuk Google Maps.




(apu/apl)

Hide Ads