Budayawan Butet Kartaredjasa sempat mengaku akun WhatsApp (WA) miliknya dilumpuhkan. Sehari berselang, dirinya mengumumkan akun WA-nya sudah pulih.
Kepolisian Daerah (Polda) DIY pun mengerahkan tim gabungan untuk menyelidiki lumpuhnya WhatsApp Butet. Mereka menyebut bahwa tindakan itu merupakan akses ilegal. Lantas, siapa pelakunya?
Awal Mula Insiden
Pada Sabtu (9/12), seniman berusia 62 tahun tersebut mengumumkan bahwa WhatsApp miliknya tidak bisa digunakan di Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"HP/WA DILUMPUHKAN. Mulai pagi ini akses komunikasi kepadaku sdg dilumpuhkan. Silakan yg mau kontak ke nomer rumah atau nomer bojo," kata akun Instagram @masbutet seperti dilihat detikJogja.
Putra pelukis dan koreografer Indonesia, Bagong Kussudiardjo itu mengungkapkan awal mula WA-nya tak bisa dipakai. Dia bercerita semua berawal saat dirinya terbangun dari tidur dan mengecek gawai.
"Tadi kira-kira jam 03.00 WIB atau 04.00 WIB dini hari saya terbangun karena harus ke toilet. Saya buka handphone, WA itu ada seperti perubahan dari IOS gitu lho, lalu saya diminta memasukkan nomor OTP," kata Butet saat ditemui wartawan di kediamannya, Kasihan, Bantul.
Namun, setelah memasukkan nomor OTP atau kode verifikasi satu waktu yang digunakan untuk memastikan keamanan data saat mendaftar atau mengubah informasi nomor handphone Butet tak kunjung mendapatkan akses ke akun WhatsApp-nya. Padahal nomor OTP itu sudah betul.
"Saya memasukkan nomor OTP itu tiga kali. Padahal nomornya sudah benar, tapi keluar pernyataan bahwa nomor salah sampai tiga kali lalu terkunci semua, WhatsApp saya tidak bisa diakses," ucapnya.
Karena mengira hal itu adalah hal lumrah dan beberapa waktu lagi WhatsApp-nya bisa terakses, Butet melanjutkan kembali istirahatnya. Setelah bangun, Butet kaget karena tidak hanya WhatsApp-nya yang tidak bisa diakses, tapi juga nomor selulernya.
"Sampai saya bangun lagi jam 08.00 WIB pagi tetap tidak bisa diakses. Bahkan nomor seluler saya tidak bisa dipakai (telepon) keluar, dan saya minta istri anak telepon ke nomor saya tidak bisa masuk, itu yang terjadi," ujarnya.
Hingga akhirnya Butet bisa melakukan panggilan keluar menggunakan nomor seluler menjelang siang hari. Selain itu, Butet juga menginstall aplikasi chat lain agar komunikasi dengan orang terdekatnya tetap terjaga.
"Lalu sekitar jam 11.00 WIB (siang) saya mulai bisa menggunakan nomor handphone saya keluar. Tapi kawan-kawan saya tidak bisa masuk, telepon tidak bisa masuk, WA tidak masuk dan akhirnya saya menggunakan telegram, itu aja," ujarnya.
![]() |
Polda DIY Kerahkan Tim Gabungan
Polda melalui Kabid Humas Kombes Pol Nugroho Arianto menyatakan, mereka bergerak cepat dengan menerjunkan tim gabungan untuk menyelidiki insiden yang dialami Butet. Tim itu terdiri dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
"Respons yang dilakukan Polda DIY merupakan salah satu tugas polisi terhadap aduan masyarakat, termasuk yang disampaikan Pak Butet," jelas Kombes Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Minggu (10/12/2023).
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan tim gabungan, terungkap bahwa nomor WA Butet terhubung dengan perangkat (device) lain.
"Kejadian ini merupakan illegal access (akses ilegal) terhadap aplikasi WhatsApp pada ponsel Pak Butet yang bisa disalahgunakan. Oleh sebab itu Pol DIY akan menindaklanjuti permasalahan ini hingga tuntas," pungkas Nugroho.
WA Butet Pulih Minggu (10/12) Siang
Butet Kartaredjasa saat dimintai konfirmasi detikNews pada Minggu (10/12) mengaku nomor WA-nya sudah pulih. Dia juga menuturkan ada yang menyalahgunakan nomornya.
"Ini baru saja jam 14.30 WA saya sudah bernyawa lagi. Baru diketahui ada yang salah gunakan, sekarang WA sudah hidup lagi," kata pemeran Pak Raden di film Petualangan Sherina 1 tersebut.
Butet pun berharap pihak yang membajak akun WA miliknya bisa tertangkap polisi. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat, yang tidak lama lagi pembajak bisa ditangkap polisi," ucapnya.
Butet menjelaskan, usai dia memberitahu soal akun WA miliknya lumpuh, sejumlah pihak seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) membantu.
"Saya banyak dibantu kawan-kawan yang ngerti IT. Termasuk Tim Cyber Crime Polda DIY. Sangat dibantu. Juga Kominfo melalui Telkomsel membantu juga," katanya.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang