Penipuan Sasar Restoran Jalan Jogja-Wonosari, Pelaku Catut Kementerian PUPR

Penipuan Sasar Restoran Jalan Jogja-Wonosari, Pelaku Catut Kementerian PUPR

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Selasa, 05 Des 2023 20:09 WIB
Darkweb, darknet and hacking concept. Hacker with cellphone. Man using dark web with smartphone. Mobile phone fraud, online scam and cyber security threat. Scammer using stolen cell. AR data code.
Ilustrasi penipuan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen)
Gunungkidul -

Kasus dugaan penipuan menyasar sejumlah restoran dan tempat usaha di Jalan Jogja-Wonosari, Gunungkidul tepatnya di ruas Gading-Siyono, Kapanewon Playen. Pelaku mengaku dari Kementerian PUPR.

"Yang pertama di hari Jumat yang lalu, kami itu dihubungi dari orang itu mengatasnamakan dari Kementerian PUPR karena di depan ini kan Jalan Nasional. Jadi mereka berencana punya program untuk pasang jalan ini dibagi dua," ungkap salah satu korban, inisial W (49) kepada wartawan saat ditemui di restorannya, Playen, Selasa (5/12/2023).

W menjelaskan, pelaku saat itu menghubunginya via WhatsApp (WA). Pelaku menyampaikan soal rancangan pembatas jalan atau median di Jalan Jogja-Wonosari yang berstatus Jalan Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaku mengatakan akan ada pemasangan batas dan pelebaran jalan semeter di setiap sisi. Ia kemudian menawarkan rancangan memotong median jalan untuk akses menyeberang kendaraan yang akan ke restoran.

"Kemudian dari pihak PUPR itu menawarkan bahwa kami tentu punya pelanggan yang dari arah barat (Jogja) ada bus kendaraan itu kan. Berarti kita perlu bukaan kan gitu. Nah, tentu kami berkepentingan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pelaku juga menawarkan pengurusan amdal lalin dengan skema mandiri atau kolektif.

"Kemudian kami ditawarkan bahwa mau mengurus sendiri atau diluruskan kolektif gitu bahasanya gitu. Mungkin kami kan tidak mau repot juga, ya udah diurus saja kolektif gitu," paparnya.

W menerangkan, dia melakukan pembayaran pengurusan sebesar Rp 1,75 juta kepada pelaku pada Senin (4/12).

"Senin itu kemudian kami dihubungi lagi setengah hari itu bahwa proses itu sudah diproses. Kemudian saya tanya biayanya dia menyebutkan biaya. Transfer Senin kemarin Rp 1.750.000 itu," jelasnya.

Lantas hal yang membuat curiga, kata W, pelaku meminta biaya tambahan pada Senin sore untuk tiang lampu dan sebagainya.

W kemudian berkomunikasi dengan pihak Pemkab Gunungkidul dan kroscek ke temannya yang kebetulan bekerja di PUPR.

Setelah dikonfirmasi, W menerangkan, nama yang disebutkan ternyata bukan orang Kementerian PUPR. "Ternyata nama itu tidak ada hasilnya, bahwa itu penipuan gitu," jelasnya.

Selain dirinya, W menyebutkan, tempat usaha di dekatnya juga dihubungi oleh orang dan modus yang sama. "Saya cek di teman-teman yang sederet ini, itu juga sama. Ada ditelepon untuk hal yang sama, ada yang dijanjikan ketemu hari Kamis," tuturnya.

"Kami sederetan ini baru satu orang (yang transfer) tetapi yang ditelepon itu lebih dari lima yang sudah dikomunikasikan, yang ditawarin, sudah dijanjiin untuk survei dan segala macam. Mereka menjanjikan untuk survei tapi sebelum survei," katanya.

W pun menduga hal tersebut merupakan modus penipuan baru. Ia telah menyampaikan informasi yang dialaminya ke Polsek Playen.

Terpisah, Kapolsek Playen AKP Sigit Teja Sukmana mengonfirmasi adanya dugaan penipuan tersebut.

"Itu sudah kemarin sore sampai magrib saya di sana. Intinya para pengusaha di sepanjang jalan Gading-Siyono ada beberapa yang dihubungi bahwa di jalan nasional itu akan dibangun media jalan (pembatas jalan)," jelas Sigit kepada detikJogja saat ditemui di kantornya, Selasa (5/12).

Sigit menerangkan, modus penipu itu dengan memberitahu pengusaha agar pembatas jalan itu bisa dipotong.

"Itu sudah ditindaklanjuti kemarin sudah dilaksanakan konsultasi hukum. Diketahui bahwa modusnya memberitahu pengusaha di jalan nasional mengenai pembangunan tersebut jika dipotong agar tidak menyambung sehingga bisa masuk ke usahanya. Maka diurus perizinan untuk mendesain RAB. Setelah itu dia sudah terlanjur mentransfernya," paparnya.




(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads