Skrining Bertambah, Temuan Kasus Baru HIV-AIDS di Bantul Tahun Ini Turun

Skrining Bertambah, Temuan Kasus Baru HIV-AIDS di Bantul Tahun Ini Turun

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 01 Des 2023 19:23 WIB
Ilustrasi HIV
Foto: Ilustrasi HIV (Getty Images/iStockphoto/InspirationGP)
Bantul - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut hingga bulan September ada ratusan kasus positif HIV/AIDS. Dinkes menilai hal itu karena Dinkes melakukan skrining terhadap 20 ribu orang.

"Jadi kita sudah lakukan skrining sekitar 20 ribu orang dan hasilnya 132 positif HIV/AIDS, itu data sampai September ya," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, dr. Feranose Panjuantiningrum kepada detikJogja, Jumat (1/12/2023).

Jumlah tersebut, kata wanita yang kerap disapa Fera ini, mengalami penurunan dari tahun 2022. Namun, untuk jumlah skrining mengalami peningkatan yang cukup siginifikan.

"Kalau tahun lalu itu dari 17 ribu yang terkena screening hasilnya ada 160 kasus positif HIV/AIDS. Jadi bisa dikatakan tahun ini jumlah screening lebih banyak tapi temuan kasus lebih sedikit," ucapnya.

Terkait penyebab penurunan kasus HIV/AIDS di Bumi Projotamansari, Fera mengaku belum bisa memastikan. Mengingat kasus HIV/AIDS di Bantul memang trennya fluktuatif.

"Untuk penyebab penurunan ini masih mencari-cari ya, tapi yang jelas kasus HIV/AIDS di Bantul memang fluktuatif. Padahal seperti tahun ini yang kita screening sudah sampai 20 ribu (orang)," ujarnya.

Di sisi lain, 132 kasus positif HIV/AIDS tersebut telah menjalani perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) baik melalui Puskesmas hingga Rumah Sakit. Bahkan, tahun ini jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang melakukan PDP mengalami peningkatan.

"Tahun 2022 ada 3 RS (rumah sakit) dan 13 Puskesmas, lalu tahun 2023 ada 6 RS dan 21 Puskesmas. Jadi tahun 2023 kami ada aktivasi layanan PDP baru di 11 Faskes," katanya.

Terkait upaya untuk menekan kasus HIV/AIDS di Bantuk, Fera mengaku saat ini sedang menyusun rencana aksi daerah (RAD) terkait penanggulangan HIV/AIDS. Di mana penyusunan itu akan melibatkan lintas OPD.

"Sekarang ini kita itu sedang membuat RAD untuk penanggulangan HIV/AIDS dengan melibatkan lintas OPD. Kita juga gandeng LSM, Kapanewon, Puskesmas untuk menyusun langkah-langkah ke depan, salah satunya dengan menggencarkan deteksi dini," ujarnya.


(apu/ahr)

Hide Ads