Fix! Hari Jadi Gunungkidul Diubah ke Tanggal 4 Oktober

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Selasa, 28 Nov 2023 12:34 WIB
Tulisan Gunungkidul di Jalan Jogja-Wonosari kawasan Bukit Bintang perbatasan Gunungkidul-Bantul, DIY. Foto diunggah Senin (27/11/2023). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Pemkab Gunungkidul berencana mengubah tanggal Hari Jadi Gunungkidul yang semula jatuh pada 27 Mei ke 4 Oktober. Saat ini Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul telah mendapatkan disposisi dari Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

"Kami, Dinas Kebudayaan yang kebetulan diberikan tugas untuk menyempurnakan sejarah ini membuat nota dinas kepada Bupati. Dan Bupati dalam nota dinas itu sudah mendisposisi atau memerintahkan kepada kami untuk segera disesuaikan bahwa hari jadi sesuai data terbaru," ungkap Kepala Disbud Gunungkidul Agus Mantara saat ditemui detikJogja di kantornya, Selasa (28/11/2023).

Disposisi tersebut, ungkap Agus, berarti pihaknya harus segera menyelesaikan regulasi. "(Disposisi itu) Artinya kita harus segera menyelesaikan regulasinya. Jadi, Surat Keputusan Bupati yang ada ini segera kita ubah," ujarnya.

Regulasi tersebut, jelas Agus, saat ini sudah berbentuk draf dan pihaknya akan segera mengirimkan ke Bupati. "Saat ini sudah dalam bentuk draft yang kami siapkan. Segera, kami kirimkan ke Bupati melalui Bagian Hukum, mudah-mudahan tidak terlalu lama," jelasnya.

Hari Jadi Gunungkidul Bakal Dirayakan 4 Oktober Mulai Tahun Depan

Agus mengatakan disposisi tersebut merupakan perintah tegas agar di tahun mendatang Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul secara administrasi jatuh pada 4 Oktober.

"Tahun depan untuk Hari Jadi Gunungkidul diperingatkan setiap tanggal 4 Oktober. Hampir dipastikan bahwa tahun 2024 kita sudah di tanggal 4 Oktober. Disposisi perintahnya adalah segera sesuaikan dengan data terbaru artinya kan sudah tegas," paparnya.

Kajian Sejarah Gunungkidul

Sebelumnya, Pemkab Gunungkidul berencana mengubah Hari Jadi Gunungkidul yang awalnya tanggal 27 Mei menjadi 4 Oktober. Dinas Kebudayaan Gunungkidul telah melakukan kajian sejarah sejak tahun 2021 dengan menggandeng sejarawan, akademisi, dan tokoh masyarakat.

"Atas saran Pak Bupati bahwa dalam penentuan hari jadi Gunungkidul yang 27 Mei 1831 itu ada beberapa yang janggal dan perlu diadakan penyempurnaan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Choirul Agus Mantara saat dimintai konfirmasi detikJogja via telepon, Rabu (8/11).

Mantara mengatakan pihaknya telah melakukan penyempurnaan sejarah Gunungkidul. Sebelumnya, kajian sejarah Gunungkidul pernah dilakukan pada tahun 1985.

"Yang ditetapkan oleh Bupati pada tahun 1985 dengan SK Bupati ada kejanggalan-kejanggalan. Kami diperintahkan oleh Bupati untuk melakukan kajian penyempurnaan apakah penetapan tanggal 27 Mei itu sudah ada literasinya, kemudian bagaimana kajian selanjutnya, kalau tidak kuat berarti harus diubah," ujarnya.

Menurut Mantara, tim yang menelusuri sejarah Gunungkidul pada tahun 1985 mengalami keterbatasan sumber data. "Pada tahun 85 dibuat tim, karena masih terbatas sumber datanya itu, mungkin sudah maksimal yang ditemukan saat itu," ucapnya.

Mantara menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian sejarah tentang Hari Jadi Gunungkidul sejak tahun 2021 bersama tokoh masyarakat, sejarawan, budayawan, serta akademisi dari UGM dan UNY.

"Kami mulai di tahun 2021, di akhir tahun sudah melakukan public hearing tahap awal. Kemudian tindak lanjutnya dilakukan pada tahun 2022 dan 2023. Saat dianggap data ini sempurna, diadakan public hearing lagi. Di public hearing ini (ada) sejarawan dari UNY dan UGM, unsur keraton, tokoh masyarakat, praktisi dan akademisi," jelasnya.

Dari penelusuran itu, Mantara menambahkan, pihaknya menemukan bahwa Hari Jadi Gunungkidul jatuh pada 4 Oktober 1830.

"Ternyata di dalam kajian ini ditemukan data-data baru yang memang Gunungkidul ini secara administrasi pemerintahan bisa dinyatakan kuat sebagai Gunungkidul pada tanggal 4 Oktober 1830. Ini setelah penandatanganan perjanjian Klaten dan penandatanganan kesepahaman di Keraton Yogyakarta tentang pengakuan kewilayahan Gunungkidul," terangnya.



Simak Video "Video: Viral Lurah di Gunungkidul Disiram, Disebut Karena Masalah Utang"

(rih/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork