Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 25 November 2023: Kebenaran

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 25 November 2023: Kebenaran

Santo - detikJogja
Sabtu, 25 Nov 2023 04:00 WIB
Ilustrasi misa di gereja
Ilustrasi renungan Harian Katolik hari Ini, Sabtu 25 November 2023: kebenaran. Foto: Denita Matondang/detikcom
Jogja -

Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.

Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Sabtu, 25 November 2023 merupakan Hari Sabtu Pekan Biasa XXXIII; Santa Katarina dari Aleksandria, Perawan dan Martir; dengan warna Liturgi hijau.

Mengangkat tema tentang setia pada kebenaran, mari simak renungan harian Katolik Sabtu, 25 November 2023 berikut ini yang dikutip dari buku Setahun Bersama Tuhan oleh Rm. Yohanes S. Lon, dkk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renungan Harian Katolik 25 November 2023

Bacaan 1 Makabe 4:36-37,52-59

- Adapun Yudas serta saudara-saudaranya berkata: "Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan mentahbiskannya kembali."
- Setelah bala tentara dihimpun seluruhnya maka berangkatlah mereka ke gunung Sion.
- Pagi-pagi benar pada tanggal dua puluh lima bulan kesembilan, yaitu bulan Kislew, dalam tahun seratus empat puluh delapan bangunlah mereka semua
- untuk mempersembahkan korban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah korban bakaran baru yang telah dibuat mereka.
- Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti dahulu waktu orang-orang asing mencemarkannya mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi dengan gambus, kecapi dan canang.
- Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah serta melambungkan lagu pujian ke Sorga, kepada Yang memberikan hasil baik kepada mereka.
- Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah korban bakaran, korban keselamatan dan korban pujian.
- Bagian depan Bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya.
- Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus.
- Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap jemaah Israel menetapkan sebagai berikut: Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.

Bacaan 1 Tawarikh 29:10,11abc,11d-a2a,12bcd

- Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
- Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
- Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

ADVERTISEMENT

Bacaan Lukas 19:45-48

- Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ,
- kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
- Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
- tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Renungan

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam yang merupakan juga penutupan tahun liturgi. Kita seringkali salah mengerti dan keliru tentang gambaran seorang penguasa, apalagi kalau itu diterapkan pada Kristus yang memegang pemerintahan sebagai Raja.

Kita diingatkan bahwa Kristus sebagai Raja menyerahkan diriNya bagi kesejahteraan dan keselamatan kita. Kerajaan-Nya diwarnai oleh penumpahan darah, penumpahan darah karena kasih-Nya kepada umat manusia.

Dalam Injil terlihat jelas bahwa Yesus diadili karena tuduhan palsu: mengaku diri putera Allah dan menghujat Allah dengan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Perbuatan baik yang dilakukan Yesus dianggap perbuatan tercela dan dinilai sebagai ancaman terhadap keamanan para penguasa.

Pilatus yang pada saat itu menjadi penguasa yang memiliki otoritas menyangkal hati nuraninya dengan mencuci tangannya dari tanggung jawab untuk membela kebenaran. Suatu tindakan pembunuhan terhadap hati nurani dengan meracuni kebenaran.

Hari ini Yesus mengajak kita untuk tetap setia pada kebenaran dengan semakin tekun dan ikhlas berbuat baik kepada sesama seperti yang diamanatkan Yesus kepada kita. Di akhir tahun liturgi ini pula kita umat Kristiani bersyukur karena Yesus Raja kita adalah Penguasa yang adil, bijaksana, rendah hati, penuh kasih, dan setia.

Kita bahagia Yesus menjadi pemimpin dengan mengorbankan hidupNya. Betapa beruntungnya menjadi orang Kristen dipimpin Yesus Raja mulia yang adalah penyembuh, yang membuat mukjizat dan yang mencintai orang miskin, lapar, sakit dan menderita. Itulah model kepemimpinan Yesus. Terima kasih, Yesus Rajaku.

Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Sabtu, 25 November 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.




(dil/dil)

Hide Ads