Panitia Indonesian Future Stadium Generale yang dihelat di Magister Manajemen UGM buka suara setelah acara mereka batal dihadiri Anies Baswedan, Jumat pekan lalu. Panitia menyatakan bahwa pihak pengelola auditorium tertekan oleh pesan bernada kasar yang dikirimkan intel.
Koordinator acara Muhammad Khalid menerangkan, mereka langsung menelusuri begitu kampus menegaskan mereka tidak pernah melarang Anies untuk datang. "Dan kami juga melakukan pendalaman lebih lanjut dengan berbagai pihak, kami luruskan bahwa teror ancaman pembatalan dilakukan oleh aparat keamanan dengan mengklaim atas perintah Rektorat," kata Khalid saat dihubungi detikJogja, Rabu (22/11/2023).
Khalid menjelaskan, mereka mendapatkan konfirmasi bahwa 'Pak Wija' merupakan pengelola ruang auditorium MM FEB UGM yang meneruskan pesan dari pihak lain yang mengklaim adanya anjuran dari Rektor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian saat hari H atau Jumat (17/11), Khalid berkata mereka bertemu Pak Wija langsung di lokasi. Di sana, dia menyampaikan bahwa banyak intel yang menelepon dan mengirimkan pesan WA kepadanya dengan kata-kata yang kasar.
"Beliau merasa tertekan dan bingung, sehingga terdesak untuk meneruskan pesan tersebut apa adanya kepada panitia. Kami bersaksi betul bahwa Pak Wija adalah orang baik yang sangat membantu banyak hal selama hari H, namun kami simpulkan bahwa beliau tersudut oleh pihak yang mendesak beliau untuk bicara kepada kami mengatasnamakan Rektorat," tutur Khalid.
Teror Juga Dialami Panitia Bertugas sebagai Humas
Khalid melanjutkan, teror juga dialami oleh koordinator maupun panitia yang berperan sebagai humas. Dia bercerita bahwa nomor mereka ditelepon berkali-kali oleh nomor tak dikenal. Pernah satu kali diangkat, isinya melontarkan kata-kata kasar yang menghardik kami sebagai panitia," paparnya.
Khalid mengatakan, awalnya mereka tidak bisa memperkirakan pihak mana yang menghalangi. Padahal, konsep acara yang bakal dihadiri Anies adalah Kuliah Umum.
Setelah mereka mendapat konfirmasi Rektorat UGM dan juga melakukan pendalaman lanjutan bersama berbagai pihak, dia menyatakan bahwa teror ancaman pembatalan dilakukan oleh aparat keamanan dengan mengklaim atas perintah Rektorat.
"Hal tersebut juga terbukti pada saat hari H, sebelum acara dimulai sudah dipenuhi oleh puluhan personel kepolisian (berseragam dan tidak) di lokasi acara. Beberapa panitia yang berkoordinasi dengan mereka menyampaikan bahwa intinya aparat memastikan apakah Pak Anies hadir/tidak dan meminta rundown acara," kata dia.
Khalid memaparkan bahwa setelah acara, mereka juga berkontak dengan sekretaris kampus Andi Sandi dan mendudukkan masalahnya secara dialogis. Mereka juga berkomitmen untuk sama-sama menelusuri pangkal kejadian ini.
"Kami sangat menyayangkan adanya intervensi aparat secara berlebihan, padahal acara merupakan kuliah akademik dengan Bapak Anies diundang sebagai praktisi yang kompeten di bidangnya. Kami sebagai penyewa tempat tentu merasa sangat dirugikan, dan berharap tidak terjadi lagi hal serupa dalam agenda selanjutnya. Terlebih agenda ini diselenggarakan di lingkungan kampus tempat dijaminnya kebebasan akademik," bebernya.
UGM Tegaskan Tak Larang Anies
Sebelumnya, Sekretaris UGM Andi Sandi menyampaikan, UGM tidak pernah melarang Anies Baswedan untuk datang dan mengisi acara Indonesian Future Stadium Generale di Magister Manajemen, Jumat (17/11). Sebaliknya, Sandi menilai panitia telah melakukan kesalahan sehingga seolah-olah ada diskusi WhatsApp (WA) yang memperlihatkan larangan dari Rektorat UGM mengenai kehadiran Anies Baswedan dalam kegiatan tersebut.
"Setelah kami telusuri, panitia tanpa entah apa tujuannya memberi nama Rektorat pada profil WA staf Magister Manajemen yang meminjamkan tempat acara Studium Generale," terang Sandi, Selasa (21/11).
Sandi juga menyampaikan, sejauh ini pihaknya juga telah mempertemukan antara pengelola gedung MM UGM dengan Polda DIY. Ditegaskannya bahwa pihak Polda DIY juga tidak pernah mengeluarkan statement larangan Anies untuk datang ke UGM.
Menurut Sandi acara tersebut bukan acara resmi UGM, tetapi hanya meminjam tempat saja. Ia menegaskan bahwa Rektorat UGM sama sekali tidak melarang Anies untuk datang ke UGM apalagi menjadi pembicara acara ilmiah.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa