Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Tuhan. Berikut bacaan dan renungan harian Katolik hari ini.
Berdasarkan Kalender Liturgi, hari ini, Kamis 16 November 2023 merupakan Hari Kamis Pekan Biasa XXXII; Peringatan fakultatif Santa Gertrudis dari Hefta, Perawan, Santo Rochus Gonzales dkk, Martir, dengan warna Liturgi hijau.
Mengangkat tema kebijaksanaan, mari simak renungan harian Katolik Kamis, 16 November 2023 berikut ini yang dikutip dari situs Gereja Katolik St. Albertus Agung, Paroki Jetis, Jogja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik 16 November 2023
Bacaan Kebijaksanaan Salomo 7:22-8:1
- Sebab di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam,
- tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap, tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun.
- Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena dengan kemurniannya ia menembusi dan melintasi segala-galanya.
- Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke dalamnya.
- Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda dari kegiatan Allah, dan gambar kebaikan-Nya.
- Meskipun tunggal namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi.
- Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan kebijaksanaan.
- Sebab ia adalah lebih indah dari pada matahari, dan mengalahkan setiap tempat bintang-bintang.
- Berbanding dengan siang terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan.
Bacaan Mazmur 119:89.90.91.130.135.175
- Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga.
- Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.
- Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
- Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
- Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
- Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.
Bacaan Injil, Lukas 17:20-25
- Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,
- juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."
- Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
- Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
- Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
- Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Renungan
Menjadi orang bijaksana sekarang ini mungkin dianggap kalah dari menjadi orang sukses. Sukses secara ekonomi menjadi trending topik sehingga ada banyak motivator, entrepreneurs, dan orang sukses berbagi tips menjadi sukses dan masyarakat berlomba-lomba untuk mengikutinya.
Tuntutan yang sama juga kita berikan kepada anak-anak kita: "Kamu harus jadi orang sukses". Orang lebih senang belajar ekonomi, manajemen, dan pajak, sementara filsafat, teologi atau agama dipandang sebagai hal yang tidak menghasilkan karena hanya memberi kemampuan untuk berdebat dan berbicara baik.
Figur pengusaha lebih berarti daripada figur petapa, pendoa, ataupun rohaniwan. Menjadi pertanyaan bagi kita: "Apakah kebijaksanaan sudah tidak menjadi sebuah nilai?"
Kitab Kebijaksanaan menggambarkan bahwa kebijaksanaan itu merasuk dalam semua hal dalam bidang kehidupan. Kebijaksanaan disebut sebagai napas kekuatan Allah dan pancaran murni kemuliaan Yang Mahakuasa.
Kebijaksanaan bukan sekadar tips, kata-kata mutiara, power statement yang kita gunakan dalam hidup sehari-hari, melainkan juga buah permenungan dan percikan nilai hidup yang menggerakkan hidup seseorang. Mencari kesuksesan dalam hidup merupakan sesuatu yang baik; tetapi harus didasari pada kebijaksanaan hidup.
Menjadi orang yang bijaksana lebih berharga daripada mempunyai banyak harta. Kebijaksanaan hidup dalam keluarga kita didikkan dalam bentuk dialog dan membangun sikap tanggung jawab anak-anak kita. Kita harus hargai keutamaan-keutamaan hidupnya, lebih utama dari prestasi yang ia dapatkan.
Ya Bapa, jadikanlah kami berbelas kasih dan berbudi arif serta hidup bijaksana. Amin.
Demikian renungan harian umat Katolik hari ini, Kamis, 16 November 2023. Semoga berkat Tuhan menyertai kegiatan kita hari ini. Amin.
(ahr/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas