Polisi akhirnya mengungkap kronologi lengkap duel maut saudara ipar hingga menewaskan pria berinisial S (63) warga Bojong, Panjatan, Kulon Progo yang terjadi pada akhir Oktober 2023 kemarin. Dalam kasus ini, korban sempat dipukul dan diinjak oleh pelaku yang tak lain adalah adik iparnya sendiri, M (55).
Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti menerangkan, aksi penganiayaan berujung kematian ini bermula saat S meminta kembali kusen jendela yang diberikan kepada M pada Rabu (25/10) lalu. Saat itu, S juga berupaya mencekik dan mengancam akan membunuh M jika permintaannya tidak dipenuhi.
"Awal mulanya tersangka M disuruh melepas kusen jendela rumahnya yang sudah terpasang 2 tahun lalu, yang mana kusen jendela itu memang pemberian dari korban S. Namun pada hari tersebut korban S marah dan minta untuk melepas jendela yang terpasang itu. Kemudian korban S memanggil pelaku dan berusaha mencekik sambil berkata akan membunuhnya," ujar Novi dalam jumpa pers di Mapolres Kulon Progo, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu lanjut Novi telah memantik amarah pelaku M. Pelaku kemudian memukul korban secara membabi buta. Bahkan ketika korban tersungkur tak berdaya, pelaku masih memukul serta menginjak mukanya hingga pendarahan.
Usai kejadian itu, korban dirujuk ke RSUD Wates. Namun korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (30/10).
"Setelah dirawat lima hari, korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin 30 Oktober 2023 pukul 08.10 WIB dan sudah dimakamkan di makam Panjatan Kulon Progo. Adapun tersangka ditangkap saat menyiapkan acara pemakaman korban," ujar Novi.
Dalam kasus ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya pakaian pelaku dan korban yang telah berlumuran darah.
Atas perbuatannya, pelaku akan dikenakan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang mengakibatkan kematian dengan ancaman penjara maksimal 7 tahun.
Pelaku Mengaku Dendam
Sementara itu, pelaku M mengaku tega menganiaya kakak iparnya sendiri hingga tewas karena sudah tidak bisa menahan emosi. Selama ini, hubungan M dan S selalu diwarnai keributan.
"Mungkin saya sudah nggak bisa nahan emosi. Karena memang sering ribut. Dia selalu memicu, memancing saya, biasanya ngancam pakai sajam. Intinya dia cari-cari masalah," ujar M saat dihadirkan dalam jumpa pers.
Keributan terakhir dipicu karena persoalan kusen. Di mana S meminta kusen jendela pemberiannya untuk M agar dikembalikan tanpa alasan yang jelas serta dengan cara yang tidak benar. Walhasil M emosi hingga terjadilah peristiwa maut yang menewaskan S.
"Saya sudah emosi. Kronologinya sama seperti yang disampaikan tadi. Termasuk nginjak muka itu," terangnya.
Duel Maut Kakak-Adik Ipar
Diberitakan sebelumnya, duel berdarah antara kakak vs adik ipar terjadi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Satu orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini.
Duel maut ini melibatkan pria berinisial M (55) dengan S (63) warga Dusun Ngangrangan Lor, Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo. Insiden ini dilaporkan terjadi pada Rabu (25/10) lalu.
Dalam peristiwa ini, S yang tak lain adalah kakak ipar M dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif selama lima hari di Rumah Sakit Umum Daerah Wates. S mengembuskan napas terakhir pada Senin (30/10).
Adik korban atau istri dari pelaku M, SY (51), mengaku menyaksikan perkelahian tersebut. Menurutnya perkelahian itu dipicu karena adanya salah paham soal kusen rumah.
"Awalnya kakak (S) saya mau nyopot kaca kusen rumah saya, tapi terus didatengin suami saya. Di situ kemudian terjadi cekcok sampai berkelahi," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin (30/10).
SY menerangkan perkelahian ini terjadi di halaman rumahnya yang berdekatan dengan rumah korban. Adapun perkelahian dilakukan dengan tangan kosong.
"Pertama kali kakak pegang kaus suami saya. Terus terjadi adu mulut. Sampai ada perkelahian tangan kosong. Pas itu saya sempat melerai, tapi karena saya sendirian jadi nggak mampu. Terus saya teriak-teriak baru tetangga pada datang," jelasnya.
Perkelahian ini baru berhenti setelah S tersungkur dan kepalanya membentur fondasi sumur. "Kakak saya nggeblak (jatuh) kena bebatuan itu, terus dilarikan ke rumah sakit," ucapnya.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan