Viral video curhat calon penumpang KRL yang mengaku dilarang masuk ke area peron Stasiun Tugu Jogja sejam sebelum keberangkatan. Penumpang itu mengaku kesulitan untuk menunaikan salat karena musala berada di dalam area peron.
Video itu viral di media sosial dan menarik perhatian netizen. Pihak KAI Daop 6 pun meminta maaf atas apa yang dialami calon penumpang KRL itu.
Video Curhat Calon Penumpang KRL
Video diunggah akun TikTok @ariyonolestari. Unggahan itu memperlihatkan keadaan Stasiun Tugu dengan narasi yang menceritakan jika si pembuat video hendak masuk peron namun tidak diperbolehkan oleh satpam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan tidak diperbolehkannya calon penumpang KRL masuk peron yakni adanya jam khusus masuk bagi calon penumpang KRL. Si pembuat video menceritakan ia hendak menunaikan salat sementara lokasi musala berada di dalam stasiun.
"Saya saat ini berada di Stasiun Tugu Jogja, mau naik KRL ke Solo, tapi KRL baru ada nanti jam 3 sore, ini baru jam 2 kurang sedikit. Nah ini ada satu peraturan untuk yang dilakukan oleh KAI, yaitu sebelum jam 3 kurang seperempat, para calon penumpang KRL itu tidak boleh masuk ke peron, bahkan untuk salat pun tidak bisa," bunyi narasi dalam video tersebut, dikutip detikJogja, Minggu (5/11/2023).
"Padahal musala ada di dalam, kalau memang peraturannya tidak boleh masuk, siapkan dong musala atau masjid di luar stasiun," lanjutnya.
Dalam narasi di video tersebut juga menceritakan calon penumpang yang hendak melaksanakan salat harus keluar area stasiun dan mencari masjid atau musala terdekat. Dalam video menyebutkan calon penumpang ada yang salat di masjid atau musala di hotel yang berada di luar kompleks Stasiun Tugu.
KAI Minta Maaf
Saat dimintai konfirmasi terkait video curhat calon penumpang KRL itu, Manager Humas KAI Daop 6 Jogja Krisbiyantoro mengatakan pihaknya meminta maaf. KAI minta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami calon penumpang KRL tersebut.
"Kami KAI group mohon maaf atas ketidaknyamanan hal salat tersebut," kata Krisbiyantoro saat dihubungi wartawan, Minggu (5/11).
Menurut Krisbiyantoro, pihaknya tentu memperbolehkan jika ada calon penumpang KRL yang hendak melaksanakan ibadah di dalam area stasiun.
"Pada dasarnya untuk keperluan salat, tentu kami perbolehkan. Salat bisa melalui pintu boarding dengan meninggalkan identitas atau salat di Selasar Malioboro timurnya loker dan shower," ujarnya.
Krisbiyantoro menambahkan, PT Kereta Cepat Indonesia (KCI) saat ini juga sedang membangun fasilitas ibadah seperti musala di luar area peron.
"Rencana KCI akan membuat musala ke depannya, saat ini masih tahap pembangunan," imbuhnya.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa